janji jovan 2

546 69 32
                                    

Vote+Comment ya maniezz
1,455k word

Vote+Comment ya maniezz 1,455k word

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐇



"Dari mana lo anjing, lama banget!" Bagas merangkul bahunya sambil mereka berjalan menuju kelas.

"Ada urusan tadi" jawab Jovan singkat.

"Dosen gak jadi masuk, katanya ada urusan penting," ujar Deo, membuat keduanya berhenti berjalan.

"Syukur deh kalau gitu, yuk kita nyebat," ajak Jovan. Mereka pun memutar arah menuju rooftop.

"Lo penasaran gak sih, siapa yang ditaksir Rei?" tanya Deo, memecah keheningan.

Jovan menghela napas. Sejujurnya, dia sudah muak mendengar topik ini, yang terus jadi gosip di kalangan mahasiswa termasuk di antara kedua temannya ini. "Kalian kepo banget soal masalah dia."

"Lah, siapa yang gak kepo? Banyak anak-anak yang gosipin dia" jawab Bagas santai.

"Ada juga yang bilang kalau selama ini kalian berdua itu ada hubungan sesuatu" tambah Deo, membuat Jovan terkekeh kecil.

"Pfft, yang bener aja" Jovan tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Serius, Jovan" Deo menekankan ucapannya.

Jovan mengusap rambutnya ke belakang. "Gue gak ada hubungan apa-apa sama dia."

"Tapi gue rasa dia suka deh sama lo" timpal Bagas.

Jovan tahu-sangat tahu-kalau Rei memang menyukainya. Dari gerak-geriknya saja, Jovan sudah bisa menebak. Namun, dia tidak ingin menyakiti gadis itu dengan sebuah penolakan. Sejujurnya, dia juga menyukai Rei, tapi hanya sebatas teman, tidak lebih.


🌸🌸🌸🌸


Jam sudah menunjukkan pukul 16.00. Jovan sudah berjanji akan pulang bersama istrinya, tetapi sampai sekarang dia belum melihat batang hidung Nata.

Jovan mengisap rokok sambil bersandar di pintu mobil. "Kemana tuh orang? Dari tadi gue tunggu di parkiran tapi gak datang-datang" gerutunya mulai jengkel.

Dia pun bergegas menuju Fakultas Kedokteran. Ada sedikit kekhawatiran di hatinya, takut terjadi sesuatu pada istrinya, apalagi sekarang Nata sedang mengandung.

"Kak, lihat Nata gak?" tanyanya kepada beberapa mahasiswa yang baru keluar dari kelas.

"Oh, tadi katanya mau ke toilet dulu, makanya gue duluan" jawab salah satu mahasiswa.

Jovan langsung berlari menuju toilet, tapi nihil-ia tidak menemukan Nata di sana.

"Nyari Nata?" tanya seorang mahasiswi yang baru keluar dari toilet.

Jovan menatap mahasiswi itu. "Gue tadi lihat dia di rooftop," ucapnya.

Tanpa menunggu lama, Jovan langsung berlari menuju rooftop. Demi Tuhan, pikiran-pikiran aneh mulai menguasai dirinya.

sorry but I love you S2 [nikhoon/Hoonki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang