sial²

618 72 36
                                    

Vote+Comment ya maniezz
1,738k word

Vote+Comment ya maniezz 1,738k word

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐇


Mereka berdua bersiap untuk pergi ke kampus. Nata masih terlihat kesal sejak pagi tadi dan Jovan bisa merasakannya. Saat mereka duduk di dalam mobil, suasana terasa sunyi. Jovan sesekali melirik ke arah Nata, tapi tidak berani untuk menegur. Dia tahu jika salah bicara, suasana hati Nata bisa semakin buruk.

Nata hanya fokus memandang ke luar jendela, bibirnya terkatup rapat. Di dalam hatinya, ia masih sedikit jengkel pada kelakuan Jovan.

Jalanan menuju kampus cukup lengang. Hanya suara kendaraan yang sesekali terdengar mengisi keheningan di antara mereka. Di pikirannya, Jovan sudah berusaha menyusun kata-kata yang tepat, tapi ragu apakah saat ini adalah waktu yang pas untuk bicara.

Tangannya kekar nya perlahan bergerak dan diletakkan dengan lembut di atas paha Nata yang polos tidak tertutup kain karena istri cantiknya itu memakai rok di atas lutut.

"Masih sakit ya? Sorry banget gue kelewatan" Jovan berikan usapan lembut pada kulit seputih salju itu membuat Nata sedikit bergidik geli.

"Mikir kalau masih bisa mikir"
ucap Nata dengan juteknya.

Jovan menelan ludahnya, lalu mengangguk dengan cepat. "Buset dah galak bener" ia bergumam kecil

Nata hanya mendengus, tapi kali ini ada sedikit perubahan di wajahnya. Ia menatap Jovan sebentar, lalu kembali memandang ke depan.

Setidaknya, suasana di antara mereka mulai mencair, meski perlahan. Jovan tahu, dibutuhkan lebih dari sekadar kata maaf untuk benar-benar memperbaiki suasana, salahkan dirinya yang tidak bisa menahan hawa nafsu nya tapi setidaknya ia sudah memulai langkah pertamanya.

Ketika mereka tiba di kampus, Nata membuka pintu mobil dan keluar dengan gerakan yang lebih santai. Meskipun masih ada sedikit kekesalan di wajahnya, Jovan bisa melihat bahwa suasana hatinya perlahan mulai membaik.

"Mau gu-"

"Gak perlu, aku bisa sendiri" ucap Nata, sebelum ia melangkah pergi ke kelas dengan jalan sedikit terpincang-pincang.

"Nata.... aelahh ngambek mulu"

Jovan tersenyum kecil dan menghela napas, ia memutuskan untuk segera pergi dari parkiran Jovan tidak mengambil jalan utama menuju gedung. Sebaliknya, ia memilih jalan belakang, memutar sedikit lebih jauh. la sengaja memilih rute ini karena lebih dekat dengan gedung aula, ada beberapa peralatan yang perlu disiapkan untuk acara kecil minggu depan, dan Jovan ikut bertanggung jawab untuk mengkoordinasikannya.

🌸🌸🌸🌸

"Minggu lalu, gue liat Jovan sama Nata di rumah sakit... di dokter kandungan."

sorry but I love you S2 [nikhoon/Hoonki]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang