I Became The Son Of A Marquis In Another World

Bab; 00- The Prolog

╭──────༺♡༻──────╮
Arc; 01- The Beginning
╰──────༺♡༻──────╯

"Engh-"

Suara erangan yang terdengar lirih berasal dari seorang anak laki-laki yang baru saja membuka matanya setelah tertidur selama lebih dari tiga bulan.

Wajahnya menunjukkan raut kebingungan setelah melihat langit-langit kamar yang terasa sangat berbeda dari kamar yang biasanya dia gunakan.

"Dimana?" Suaranya yang serak terdengar begitu lirih.

"Ugh-" rintihan kecil terdengar dari bibir mungilnya saat tiba-tiba dirinya merasakan rasa sakit dikepala.

Sebuah ingatan asing memasuki kepalanya, ingatan tentang seorang anak laki-laki yang memiliki kehidupan yang menyedihkan didunia yang kuno.

Alevario Megalos Thanos putra bungsu dari Marquis Xaverio Thanos dan Aleva Thanos.

Seorang bangsawan menengah yang memiliki kekayaan yang dapat melampaui kekayaan seorang raja.

Alevario atau yang kerap dipanggil dengan sebutan Ale ini merupakan putra bungsu Marquis yang diabaikan.

Seorang anak yang lahir dengan merenggut nyawa ibunya. Begitulah pikiran orang-orang tentang Ale, padahal nyatanya Ale hanyalah bayi yang tidak mengetahui apapun.

Selama tiga belas tahun Ale hanya hidup didalam paviliun miliknya tanpa pernah keluar dari sana.

Biasanya kepala pelayan yang mengasuhnya lah yang datang ke paviliun hanya untuk sekedar membawakan makanan dan buku untuk pengetahuannya.

Ale selalu menghabiskan waktunya dengan membaca buku didalam kamar.

Tidak ada perhatian atau pun kasih sayang yang diharapkan Ale dari keluarga nya.

Karena dia tau, sejak awal keluarganya sudah membuangnya. Karena itu Ale tidak mengharapkan apapun.

Suara pintu terbuka, seorang pria paruh baya dengan setelan pelayan masuk dengan mendorong sebuah troli berisi makanan.

Diikuti dengan seorang pemuda dengan jubah panjang berwarna putih yang memberikan kesan suci.

"T-tuan muda?!"

Pria dengan setelan pelayan terlihat terkejut saat mendapati tuan mudanya yang tertidur akhirnya bangun.

Pria tua itu perlahan mendekat menatap tuan mudanya yang hanya memandangnya dengan mata teduh.

"Tuan Keril tolong periksa tuan muda!"

"Baik!" Healer Keril menyalurkan kekuatan sucinya memeriksa keadaan tuan muda yang memang tertidur selama tiga bulan lebih.

Tubuhnya yang kecil dan kurus menandakan kurangnya asupan yang masuk kedalam tubuh.

"Tidak ada masalah yang berarti. Tuan muda baik-baik saja, hanya kurangnya asupan gizi yang membuat tubuhnya lemah seperti ini."

Setelah memeriksa keadaan Alevario, Healer Keril memilih untuk pergi karena urusannya di tempat itu sudah selesai.

"Tuan muda, anda baik-baik saja?"

Kepala pelayan Sen merasa heran akan tatapan mata Alevario yang terkesan dingin tidak seperti biasanya yang hangat.

"Hm, bantu aku."

"Baik tuan muda." Sen membantu tuan mudanya untuk duduk dengan bersandar pada punggung kasur.

'Aku tidak tau apakah dia benar-benar baik atau hanya topeng yang menutupi wajahnya, yang jelas untuk saat ini hanya dia yang bisa aku andalkan.'  Batin Alevario.

"Sen," panggil Alevario.

"Ya, tuan muda."

"Besok bawakan aku buku sejarah benua, tidak bawakan aku seluruh buku sejarah yang ada!"

Walaupun merasa heran Sen hanya dapat mengangguk dan mematuhi keinginan tuan mudanya, "Baik tuan muda."

Tbc...

Hai guys

Terimakasih karena sudah membaca cerita ini, dan aku harap kalian menyukai cerita ini.

Jangan lupa vote and komennya ya🤗

Saya menerima berbagai macam kritik dan saran, tapi untuk membangun bukan untuk menjatuhkan.

Saya harap kalian dapat menjaga ketikan-ketikan kalian karena itu bisa saja menyakiti saya atau orang lainnya.

Itu saja, saya harap kalian menyukai cerita ini.
Dukung author dengan vote dan komen di cerita ini.

Jangan lupa juga follow akun author ya guys.

Salam hangat nya guys....