╭──────༺♡༻──────╮
Bab; 12-
╰──────༺♡༻──────╯...
Waktu berlalu, Alevario telah selesai dengan makanannya. Nyatanya dengan makanan sebanyak itu Alevario mampu menghabiskan semuanya, dia bahkan bingung bagaimana dia bisa menampung banyak makanan di dalam perut kecilnya itu.
Dia mulai mempersiapkan dirinya untuk keberangkatannya menuju hutan kematian. Alevario tidak sendiri, dia akan ditemani dengan beberapa Ksatria yang dipilih langsung oleh Marquis.
Bahkan Rion dan Clara juga akan ikut serta menemaninya dalam perjalanan ini.
Tapi yang membuat Alevario heran adalah situasi dimana seluruh keluarga Alevario yang asli yang saat ini sedang berdiri mengantarkan keberangkatannya.
Marquis terlihat menggunakan pakaian yang rapi begitu juga dengan ketiga kakak Alevario yang juga ikut mengantarkan dirinya.
Perubahan ini terlalu signifikan menyebabkan Alevario mengalami kebingungan juga keterkejutan. Tapi kembali lagi, Alevario memilih mengabaikan semua itu karena menurutnya tidak penting.
"Berhati-hatilah saat melakukan perjalanan. Aku tau kamu bisa menjaga dirimu sendiri Alevario." ucap Alonzo kakak pertama Alevario.
Dia menatap sang adik yang sudah siap dan hanya menunggu waktu saja untuk berangkat. Rasanya tidak rela membiarkan adik kecilnya itu pergi ke medan peperangan.
"Jika sudah sampai disana, kirimkan surat setidaknya sekali dalam seminggu." ucap Marquis memperingati anak bungsunya itu.
"Bawalah ini bersamamu." Archer kakak kedua Alevario menyerahkan sebuah peti kecil yang digembok kuat.
Alevario terlihat bingung karena peti itu yang digembok kuat, bagaimana dia bisa membukanya jika kuncinya saja tidak ada dan kenapa kakaknya itu menyerahkan sesuatu yang seperti itu kepadanya.
Belum habis dengan pikirannya, tiba-tiba Armion berjalan mendekati Alevario. Dia menyerahkan sebuah kunci yang memiliki ukiran kuno dikedua sisi-Nya.
"Kunci ini bisa kamu gunakan untuk membuka peti itu." ucapnya sembari menyerahkan kunci itu.
Alevario semakin dibuat bingung dengan semua ini. Kenapa harus satu-satu, dan tidak semuanya saja sekaligus.
"Baiklah, Terimakasih untuk ini kakak. " Alevario memasukkan peti yang diberikan kakaknya itu kedalam cincin penyimpanan.
Dia kemudian bergegas menaiki kereta kuda yang akan digunakannya, mengabaikan Marquis yang sepertinya ingin menyampaikan sesuatu lagi kepadanya.
•••
Disiang hari Alevario beserta rombongannya sudah sampai di sebuah desa pemilik dari sebuah portal yang akan mengantarkan mereka langsung ke perbatasan tanpa jauh-jauh melakukan perjalanan lagi.
Menggunakan sebuah portal tidaklah murah, ada bayaran mahal yang harus ditanggung oleh pengguna. Tapi Alevario sudah mendapatkan izin juga uang dari Marquis untuk penggunaan portal.
"Permisi tuan muda." Clara mengetuk pintu kereta kuda.
"Ya, Clara?"

KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Son Of A Marquis In Another World
FantasyTRANSMIGRASI STORY #01 JANGAN LUPA FOLLOW, KOMEN AND VOTE CERITA INI JIKA KALIAN SUKA, DAN TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA. I Became The Son Of A Marquis In Another World ✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏ Ricky Alevario Magnus pemuda dengan segala kesempurnaan hidupnya...