07

44 3 0
                                    

Mereka berlari secepat mungkin, napas tersengal-sengal, menjauh dari Bellatrix yang terus mengejar mereka dengan kutukan-kutukan berbahaya. Lorong-lorong gelap Malfoy Manor semakin terasa sempit, dan setiap belokan terasa seperti menjebak mereka dalam labirin yang tak berujung.

“Kita tidak bisa terus seperti ini!” seru Rose sambil menoleh ke belakang, memastikan Bellatrix masih berada di kejauhan.

“Kita butuh rencana!”

Albus, yang memimpin di depan, berbelok tajam di salah satu lorong sempit. “Ikuti aku. Kita bisa berlindung di ruang bawah tanah. Itu tempat yang paling aman sementara ini.”

Cassiopeia, yang masih terkejut oleh kutukan yang nyaris mengenainya, hanya bisa mengikuti langkah kakaknya dengan gemetar. James, yang biasanya penuh percaya diri, kini tak mampu menyembunyikan kegelisahannya.

Setelah beberapa menit berlari, mereka tiba di pintu besar besi yang tampak tua dan berkarat, yang menandakan jalan menuju ruang bawah tanah. Scorpius segera merapal mantra untuk membuka kunci pintu itu, dan dengan suara berderit, pintu itu terbuka perlahan. Mereka semua segera masuk dan menutup pintu dengan cepat di belakang mereka.

“Aku rasa kita aman untuk sekarang,” kata Scorpius, mencoba mengatur napasnya. Namun, ada ketegangan yang jelas di wajahnya.

Mereka berdiri dalam kegelapan ruang bawah tanah yang hanya diterangi oleh cahaya tongkat mereka. Dindingnya lembap dan penuh lumut, dan udara terasa dingin menusuk. Tempat ini jelas jarang digunakan, namun memberikan rasa aman sementara dari ancaman di luar.

“Kita tidak bisa tinggal di sini selamanya,” ujar James sambil duduk di salah satu peti tua.

“Bellatrix pasti akan menemukan kita.”

“Dia tidak tahu kita menuju ke sini,” kata Albus dingin.

“Untuk sementara, kita punya waktu.”

Rose melirik sekeliling dengan cermat. “Kita tidak hanya bersembunyi di sini. Ini juga tempat yang Bellatrix sebutkan dalam mantra Confundus. Artefak itu ada di bawah sini, di ruang rahasia. Kita hanya perlu menemukannya sebelum Bellatrix melakukannya.”

Scorpius mengangguk. “Benar. Tapi kita harus berhati-hati. Bellatrix mungkin sudah memasang jebakan di tempat ini.”

Cassiopeia merapatkan mantelnya erat-erat, mencoba menghangatkan dirinya dari rasa dingin yang semakin menyelimutinya. “Tapi bagaimana kita menemukannya? Tempat ini terlalu besar, dan kita tidak tahu apa yang kita cari.”

Albus mengeluarkan buku dan gulungan perkamen yang mereka curi dari ruangan Bellatrix. Dia membuka salah satu gulungan itu dan mulai membaca dengan cepat. “Menurut catatan ini, artefak tersebut disembunyikan di bawah lapisan lantai ruang bawah tanah ini, dilindungi oleh sihir pelindung yang hanya bisa dibuka dengan mantra kuno mantra yang membutuhkan darah keturunan Voldemort.”

James memutar bola matanya. “Tentu saja, selalu ada syarat aneh seperti itu. Jadi bagaimana kita membuka segelnya jika kita bukan keturunan Voldemort?”

Rose mendekat ke Albus dan membaca catatan tersebut. “Sebenarnya, tidak harus keturunan langsung. Selama ada sesuatu yang memiliki koneksi dengan Voldemort, mungkin kita bisa membongkarnya. Scorpius, keluarga Malfoy punya hubungan dengan dia. Mungkin itu cukup.”

Scorpius tampak ragu, tetapi mengangguk. “Aku bisa mencoba, tapi aku tidak yakin apakah itu akan berhasil.”

Mereka mulai mencari petunjuk di lantai ruang bawah tanah, mencari tanda-tanda yang menunjukkan adanya ruangan tersembunyi atau segel sihir. Setelah beberapa saat, Cassiopeia yang paling tidak terlibat dalam pencarian fisik berdiri di sudut dan mengamati sebuah tanda aneh di lantai, sebuah lingkaran dengan simbol kuno yang samar-samar bersinar di bawah cahaya tongkatnya.

“Teman-teman, aku menemukan sesuatu,” ujarnya dengan suara pelan namun tegas.

Mereka semua mendekat dan melihat lingkaran itu. Rose berjongkok, memeriksa simbol-simbol tersebut. “Ini seperti segel sihir yang dijelaskan dalam catatan. Jika kita bisa membukanya, kita mungkin bisa mengakses artefak itu.”

Scorpius menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan tongkatnya. “Baiklah, aku akan mencobanya.”

Dia merapal mantra pembuka dengan suara tenang namun tegas, mengarahkan tongkatnya ke simbol di lantai. Cahaya mulai bersinar dari lingkaran itu, dan lantai di bawah mereka mulai bergetar perlahan. Mereka semua menahan napas, menunggu sesuatu terjadi.

Namun, tepat saat lantai mulai terbuka, suara keras terdengar dari belakang mereka. Pintu besar ruang bawah tanah terbuka dengan paksa, dan di ambang pintu berdiri Bellatrix, wajahnya penuh amarah.

“Kalian pikir bisa menyelinap dariku?” teriak Bellatrix dengan suara menggelegar.

“Ini permainan yang kalian tidak akan menangkan!”

Dengan cepat, Bellatrix mengayunkan tongkatnya, melemparkan kutukan-kutukan mematikan ke arah mereka. Albus segera menangkis dengan mantra protego, tetapi dia tahu mereka tidak bisa bertahan lama.

“Kita harus cepat!” seru Scorpius sambil terus mencoba membuka segel.

“Aku hampir berhasil!”

Rose dan James berdiri di samping Albus, bersiap menghadapi serangan Bellatrix. Cassiopeia mundur, matanya melebar dengan ketakutan, tapi dia tetap berdiri bersama kakaknya, tidak ingin meninggalkannya sendirian.

Akhirnya, dengan getaran keras, lantai di bawah mereka terbuka, memperlihatkan sebuah lorong gelap yang tampak menuju lebih dalam ke perut bumi.

“Masuk sekarang!” teriak Scorpius.

Tanpa ragu, mereka semua melompat ke dalam lorong itu, meninggalkan Bellatrix yang berteriak marah di belakang mereka. Saat mereka mendarat di bawah, lorong itu segera menutup dengan sendirinya, mengunci mereka dari kejaran Bellatrix.

“Dia tidak bisa mengikuti kita sekarang,” ujar Albus dengan lega. Namun, kelegaan itu hanya bertahan sesaat. Lorong di hadapan mereka gelap dan penuh dengan misteri.

Scorpius memimpin mereka maju, cahaya tongkatnya menerangi jalan di depan. Mereka tidak tahu apa yang menunggu mereka di ujung lorong ini, tetapi satu hal yang pasti, artefak yang bisa mengubah masa depan ada di sini, dan mereka harus menemukannya sebelum terlambat.

Di balik dinding tebal Malfoy Manor, mereka telah masuk ke dalam permainan berbahaya yang melibatkan masa lalu, masa depan, dan kekuatan kegelapan yang mungkin tak bisa mereka kendalikan.

Time Turner - Malfoy ManorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang