Di koridor bawah tanah Hogwarts yang gelap dan sepi, langkah kaki lima remaja menggema, bergerak cepat dan hati-hati. Mereka tak boleh terlihat, tidak sekarang. Scorpius Malfoy berada di depan, tatapan hijaunya tajam saat ia memegang sebuah benda kecil yang tampak tua dan penuh debu, Time Turner.
"Scorpius, apa kamu yakin dengan ini?" Rose Weasley bertanya dari belakang, suaranya mengecil tanda keraguan. Gadis itu, dengan rambut merah tebal yang dikuncir ke belakang, tampak gelisah meski biasanya selalu percaya diri.
"Ini bisa membahayakan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kalau kita kembali ke masa lalu." Sambungnya.
"Kita tidak punya pilihan lain, Rose,"
"Keturunan Voldemort berencana untuk menghancurkan masa depan kita. Jika kita tidak menghentikannya, dunia sihir yang kita kenal akan lenyap." Jawab Scorpius, suaranya tenang namun tegas.
Cassiopeia, yang berjalan di sebelah kakaknya, melemparkan pandangan tajam pada Rose. "Kalau kamu takut, kamu bisa tetap di sini, Rose. Tapi jangan halangi kami."
Rose menatap balik Cassiopeia dengan mata penuh ketegasan. "Aku tidak takut. Aku hanya memastikan kita tidak membuat kesalahan fatal."
Albus Potter, yang berada di tengah kelompok, menatap ke depan dengan dingin, seperti biasa. "Tidak ada waktu untuk debat. Kita lakukan ini sekarang."
James Potter, yang biasanya bersikap ceroboh dan penuh canda, kini terdiam. Ia tahu betapa seriusnya situasi ini. Meski sering dianggap sembrono, ia selalu bisa merasakan ketika situasi memerlukan fokus penuh.
"Kalau kita melakukan ini, tidak ada jalan kembali, kan?" Tanyanya.
Scorpius memandang mereka semua satu per satu sebelum mengangguk. "Tidak ada. Tapi kalau kita tidak melakukannya, masa depan akan hancur."
Dengan napas yang dalam, Scorpius mulai memutar Time Turner. Detik-detik berlalu seperti dalam mimpi saat benda itu mulai memancarkan cahaya keemasan, membungkus mereka dalam kilatan cahaya yang menyilaukan. Suara di sekitar mereka memudar, dan ruangan Hogwarts yang dingin perlahan menghilang dari pandangan.
Dalam sekejap, mereka merasa seperti dihempaskan oleh angin kencang, tubuh mereka diputar-putar di dalam pusaran waktu. Tak ada yang bisa dipastikan lagi, kecuali bahwa mereka sedang bergerak menuju masa lalu. Waktu berjalan mundur dengan cepat, setiap putaran Time Turner membawa mereka semakin jauh.
Ketika sensasi itu akhirnya berhenti, mereka terhempas ke lantai keras dengan suara berdebam. Ruangan tempat mereka mendarat terasa dingin dan menakutkan. Ketika mereka bangkit dan menyesuaikan pandangan, mereka menyadari bahwa mereka berada di tempat yang sama sekali berbeda. Dinding-dinding besar dan megah, namun suram, menjulang di sekitar mereka. Hawa kegelapan yang mencekam menyelimuti ruangan.
“Di mana kita?” bisik Cassiopeia, matanya yang indah penuh kekhawatiran.
Rose, yang selalu menjadi yang pertama dalam hal analisis cepat, menyapu pandangan ke sekeliling dan melihat lambang besar di dinding: kepala ular perak dengan latar belakang hijau. "Ini... Malfoy Manor," gumamnya, suaranya rendah namun cukup untuk membuat yang lain tercengang.
Scorpius mematung. Dia tahu betul di mana mereka berada. Ini adalah rumah keluarganya, tapi bukan Malfoy Manor yang dia kenal. Ini adalah masa ketika keluarganya masih sangat terlibat dalam urusan kegelapan. Dan yang paling penting, ini adalah tempat di mana salah satu momen paling penting dalam Perang Dunia Sihir Kedua terjadi.
Albus, dengan wajahnya yang tenang namun penuh pikiran, melangkah maju. "Kita harus hati-hati. Jika kita tertangkap, kita bisa mengubah segalanya."
Sebelum mereka sempat menyusun rencana lebih lanjut, terdengar suara gaduh dari lantai atas. Langkah kaki tergesa-gesa dan suara keras memekakkan telinga.
“Cepat! Mereka di sini! Harry Potter, Hermione Granger, dan Ron Weasley baru saja ditangkap!” teriak seseorang.
Suara itu memotong udara seperti pedang tajam, membuat kelima remaja itu saling bertukar pandang dengan penuh kecemasan.
“Mereka... mereka ada di sini?” James bertanya, hampir tak percaya.
“Maksudmu, Harry, Ron, dan Hermione? Mereka ditangkap?”
Scorpius mengangguk perlahan. "Ini... adalah saat ketika mereka dibawa ke Malfoy Manor," gumamnya, tatapannya semakin tegang.
"Kita benar-benar di masa perang. Tepat di tengah peristiwa yang akan mengubah sejarah dunia sihir."
Cassiopeia menarik napas dalam, sementara Albus menggenggam tongkatnya erat-erat. Rose melangkah maju, matanya berkilat dengan tekad.
“Kalau begitu, kita harus tetap bersembunyi,” kata Rose dengan tegas.
"Kita tidak bisa mengubah apapun. Kita di sini untuk menghentikan anak Voldemort, bukan mengganggu sejarah.”
Namun, Scorpius tetap diam, pikirannya berputar-putar. Dia tidak bisa menahan perasaan gelisah yang merayapi dirinya. Ini adalah masa lalu yang kelam, penuh bahaya dan pengkhianatan. Dan meskipun mereka datang dengan misi jelas, waktu tidak akan menunggu mereka. Ancaman baru dari masa depan bisa saja sudah mulai bergerak, dan mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk bertindak.
“Kita harus berhati-hati,” bisik Scorpius.
“Satu kesalahan kecil, dan masa depan kita mungkin takkan pernah ada.”
Kelima remaja itu terdiam. Mereka kini terjebak di tengah-tengah salah satu bab paling kelam dalam sejarah sihir, dengan ancaman baru yang datang dari masa depan. Dan dengan setiap langkah yang mereka ambil, mereka harus menghadapi kebenaran bahwa masa depan mereka sendiri dipertaruhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Turner - Malfoy Manor
FantasíaLima anak dari masa depan mendarat di Malfoy Manor, markas pelahap maut. Mereka bukan sekadar anak-anak dari keluarga penyihir besar. Mereka adalah keturunan dari mereka yang telah melawan, bertahan, dan bertempur di dalam pertempuran terbesar duni...