"Jihoon, aku akan bersekolah di mana?"
"Memangnya beasiswa mu dimana?"
"Hmm, kalo gk salah di *****"
Gua lupa nama sma nya Jihoon anjir😭oke lanjut.
"Oh? Itu sekolah ku"
(Name) mengerjap lalu mengebrak meja makan karna tidak terima.
"HAH?! AKU TIDAK MAU SATU SEKOLAH DENGANMU!"
Jihoon yg mendengar keluhan (Name) hanya menghela nafas kasar dengan tangan yg menutup telinganya.
"Kau harus menerima itu"
"Tidak, pokoknya aku tidak mau"
"Kau harus"
"Tidak harus"
"Harus"
"AH SUDAH LAH AKU AKAN MENERIMA NYA SAJA" Teriak (Name) yg sudah menyerah.
"Hm? Sudah menyerah saja"
"Lagipula itu tidak bisa di ubah" Jawab (Name) dengan cemberut.
Jihoon terkekeh.
"Padahal saat itu wajah mu sangat datar, kenapa sekarang kau sangat berekspresif?" Tanya Jihoon sambil tersenyum kecil kearah (Name).
"Hm? Benarkah? Perasaan biasa saja tuh"
"Iya, ekspresi mu saat itu sangat datar sampai sampai aku tidak tau kau sedang senang atau sedih"
"Hmm... Entah kenapa ada perasaan tertentu saat aku bersama mu, rasa rindu, mungkin? Entah lah aku juga tidak tau, padahal kita baru saja kenal"
'Lagi lagi itu'
"Itu tidak ada hubungannya"
"Huh? Tentu saja ada"
"Tidak"
"Ad- ah sudah lah ini tidak akan berakhir jika aku tidak mengalah, kau kan orang nya keras kepala."
Jihoon menyeringai mendengar perkataan (Name)
"Hehh, bagaimana kau bisa tau kalau aku keras kepala?" Tanya Jihoon masih dengan seringai nya yg bahkan bisa membuat semua wanita jatuh cinta kecuali (Name).
"Ya karna...eh iya juga, kenapa aku bisa tau ya?" (Name) memasang pose berpikir sedangkan seringai Jihoon melebar mendengar nya.
"Yah kau tidak perlu memikirkan hal itu"
"Hm? Baiklah"
Percakapan mereka berakhir dengan seringai Jihoon yg baru menghilang setelah 1 jam.
"Jadi ini sekolah mu, Jihoon?" Tanya (Name) sambil menatap gedung sekolah yg sudah menjadi sekolahnya.
"Ya, kau ikuti saja aku"
(Name) mengangguk lalu mengikuti Jihoon yg berjalan di depannya.
Teriakan teriakan para siswi mulai terdengar ketika (Name) memasuki sekolah tersebut.
"Kyaaa Jihoon"
"Tampan seperti biasa"
"Tentu saja, dia kan pacarku"
"Dalam mimpi mu"
(Name) menatap bingung siswi siswi yg meneriaki nama Jihoon dan mengaku ngaku sebagai pacarnya.
Karna rasa penasaran yg terlalu besar, akhirnya (Name) bertanya pada Jihoon.
"Ne, kenapa mereka meneriaki nama mu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You Remember Me? Lee Jihoon X Reader
Teen Fiction"Kau tidak mengingatku, ya?" (Name), seorang gadis yg hidupnya mungkin tidak masuk ke dalam kategori menderita. Namun, dia sudah cukup kesepian selama beberapa tahun lamanya... -Hanya fanfiction -hanya meminjam karaker Lookism -Banyak typo -Cerita h...