15. 1 JANUARI 2022

806 86 4
                                    

Langit malam diramaikan oleh kalimat ini, "Tuhan, kalau gue ternyata punya dosa yang amat besar, tolong, jangan uji atau balas gue dengan kehilangan seseorang dalam hidup gue, ya? gue takut banget. Karena gue nggak punya banyak orang disini," Aran, entah pada siapa.

Alzean yang mendengarnya hanya terdiam, kemudian memilih memikirkan hal lain daripada penasaran dengan kalimat Aran.

"Surga terkemas dari apa, ya, yan? pengen bergabung dan melayakkan diri supaya di alam jauh itu, senangnya dibumi juga ikut kesana," ucap Aran pada Alzean di seperempat lagi jarum jam akan menunjukkan pukul 00.00 keduanya melihat langit, langit yang sedang glamour oleh bintang-bintang. Langit yang sedang dihiasi oleh harapan tahun baru.
Langit yang sebentar lagi akan semakin ramai oleh perayaan setiap tahun yang sepertinya tidak akan alfa.

"Mau ke surga cepat atau gimana?" tanya Alzean, berbalik menatap Aran.

"Maunya setelah si manusia biasa ini menggapai semua yang di cita-citakan dan sudah membahagiakan yang terdekat," jawab Aran.

"Berarti masih lama," simpul Alzean.

"Lu mau duluan emang?" tanya Aran, mengajak Alzean bercanda.

Cukup lama menyikapi kalimat Aran dalam diam karena menganggapnya serius, Alzean bersuara.
"Setelah kesan-kesan baik dibumi."

"Widih, mantep, kita tua dulu, ya? kita nakal dulu, yan, Kita main-main dulu, kita jadi anak shaleh, jadi anak rajin, nan membanggakan. Nanti, kita juga menikah di tanggal yang barengan. Jadi, amplopnya bagi dua hahaha," jelas Aran, bercanda lagi.

"lo mau nikah sama siapa?"

"Yessica celine abigail," jawab Aran dengan sangat tegas. Mata laki-laki itu mengitari sekitar, "Malam ini saksinya, kalau gue menginginkan Chika bukan hanya untuk beberapa hari kedepan saja, tapi untuk jadi selamanya, sebagai seseorang yang akan selalu membersamai gue, saat gue senang, sedih, dan saat gue berada di puncak kejayaan nanti."

Alzean yang apa-apa selalu menganggap biasa saja, menarik senyum kecilnya, senyum yang tidak nampak meski dari mata Aran juga. Anak yang masih memakai seragam SMA disebalahnya ini doanya sangat berlebihan, tapi diam-diam dalm hatinya, laki-laki itu ikut mengaminkannya.

"WOIII!!!" teriak Ollan besar dari tangga Markas KRASTALA yang menghubungkan posisi Alzean dan Aran saat itu.

"Lagi ada prosesi curhat, ya?" tanya Ollan. " Masalah rumah tangga yang mana nih?" campur laki-laki itu.

"Yang lain mana?" tanya Alzean.

"Ada dibawah, makan kuaci," jawab Ollan.

"Panggil naik kesini, Lan. Bentar lagi 2021 lewat, seru kalau rame-rame di sini," ujar Aran,
memberitahu Olllan.

Entah apa spesialnya, moment pergantian tahun itu.
Orang-orang selalu beramai-ramai memeriahkan hari itu. Hari pergantian 12 bulan di bumi untuk mengulang 12 bulan lagi dalam versi yang baru.

Tidak lama, seluruh anggota KRASTALA kemudian memenuhi lantai atas Markas KRASTALA itu,
dua puluh menit sebelum pergantian tahun meramaikan merek. Di sana ketawa dan suara sangat ditemukan sangat gembira dan riang. Bersatu padu, bak memamerkan kebersamaan mereka. Warna hitam baju yang dikenakan menyilaukan tempat itu, seolah ingin diakui bahwa tempat itu, pernah ada mereka yang menebar pergantian tahunnya di sana.

"Anjay! rame banget!" sahut Ollan.

"Let's grow up together, KRASTALA" teriak Aldo, besar.

Langit malam dengan KRASTALA yang membumi, semakin mengundang kharisma perkumpulan itu. Masa muda memang tidak akan pernah terulang dua kali. Satu-satunya masa yang paling memberikan kesan paling hebat dalam diri manusia. Di masa itu, tempat tawa paling besar terdengar, di masa itu jadi tempat sambat dan bermain-main yang paling menyenangkan. Kita bisa jadi apa saja juga, terbang mengelilingi bumi juga bisa.

DIA ALZEAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang