19. JOGGING PAGI

614 65 3
                                    

[ending makin dekat nih]
Selamat membaca!

Pagi sekali, Marsha sudah rapi dengan seragam
olahraganya, walaupun hari ini adalah hari minggu,
perempuan itu tetap bangun pagi-pagi untuk menuruti
kemauan Alzean yang tiba-tiba mengajaknya
untuk menemaninya jogging di lapangan
olahraga.

Selesai memakai sepatu olahraganya, Marsha
melangkah turun ke lantai satu rumahnya, di sana
sudah ada kedua orang tuanya yang sedang duduk di sofa dengan Kenan yang membaca koran dan Cindy yang sedang menonton tv.

"Morning, Sha," sapa kedua orang tua nya hangat.

"Morning too, Pah, Mah," Marsha menjatuhkan tubuhnya di sofa. Perempuan berkulit putih itu
menoleh melihat Papah dan Mamah nya secara bergantian.

"Tumben rapi, mau olahraga dimana?" Tanya Kenan.

"Di lapangan Pancasila, yang dekat toko kue mamah,"
jawab Marsha. Kenan mengangguk paham.

"Kamu kesana naik motor, atau mobil kesana?"
tanya Cindy.

"Kayaknya naik mobil deh, soalnya Alzean
bawa mobil,"

TING!

Suara Bell berbunyi, menandakan Alzean sudah berada di depan, Marsha segera beranjak dari duduk nya dan ikuti oleh kedua orang tuanya.

"Assalamualaikum, Om, Tante," salam Alzean,
ketika melihat Tiga orang yang membukakannya
pintu. "Selamat pagi."

"Walaikumsalam, pagi Al," balas Kenan dan Cindy.

Marsha ikut keluar, sekarang posisinya pas di
samping Alzean. "Kita pergi dulu yah, Pah, Mah."

Cindy dan Kenan mengangguk, pria kekar itu menepuk pundak Alzean, "Jaga baik-baik anak
kesayangan om ya?"

"Siap, Om," balas Alzean tegas.

Marsha dan Alzean mencium tangan Kenan dan Cindy bergantian kemudian berlalu pergi meninggalkan
bangunan besar itu menuju lapangan olahraga.

Tangan besar cowok itu sejak tadi menggenggam
tangan Marsha, Alzean menoleh, "Gue sayang
banget sama lo, Sha."

"Aku juga."

"Apa?"

"Marsha sayang sama Alzean," jelas Marsha. "Puas?"

"Puas banget," balas Alzean, terkekeh.

Jalanan kota tidak sesesak biasanya, padahal sudah
hampir pukul 06.30 untuk wilayah Jakarta. Mobil Alzean terus berjalan membelah jalanan kota dengan
arus yang lumayan lancar di tambah dengan lagu
One Direction, yang sedang trend-trendnya sekarang.

My heart, your heart, sit tight like book ends,
(Hatiku, hatimu, duduk tegak bak sampul buku)

Alzean mulai bernyanyi mengikuti lirik lagu, memenuhi ruang suara di mobil ini. Sesekali ia berbalik menatap Marsha dengan senyum yang mengembang.

Pages between us, written with no ints
(Berhalaman-halaman di atntara kita, tertulis tanpa jeda)

Tangan Marsha bergerak cepat mengambil
handphone Alzean yang sedang ia charger. Fitur video
sedang perempuan berkulit putih itu aktifkan membuat rekaman jejak yang nantinya bisa di liat kembali.

So many words we're not saying
(Begitu banyak kata yang tak kita ucap)

Perlahan mulut Marsha mulai bergerak mengikuti
nada lagu ini, bernyanyi bersamanya.

Don't want to wait till it's gone
(Tak ingin menunggu hingga semua berlalu)

You make me strong
(Kau kuatkan aku)

Alzean menggenggam jari-jari tangan Marsha
sangat erat. Seolah sedang menekankan bahwa,
selamanya: kamu.

I'm sorry, if I say, I need you,
(Maafkan aku, jika kukatakan, aku
membutuhkanmu)

Cowok bermata elang itu menatap Marsha lekat,
mobilnya sudah terparkir rapi di parkiran lapangan.
Tetapi atmosfer disini, seolah menciptakan rasa
nyaman yang membuat mereka enggan untuk
beranjak.

But I don't care I'm not scared of love
(Tapi aku tak peduli, aku tak takut pada cinta)

Lagi-lagi kesungguhan terjabarkan di mata Alzean,
banyak sekali yang tidak bisa Marsha deskripsikan
dari cowok itu.

Cause when I'm not with you I'm weaker
(Karena saat aku tak bersamamu, aku lemah)

Is that so wrong? Is it so wrong?
(Apakah itu begitu salah? Apakah itu begitu salah?)

That you make me strong
(Bahwa kau menguatkanku)

"You make me strong, Sha."

Keduanya lalu keluar mobil, Alzean mulai melakukan
jogging di lapangan besar itu, sementara Marsha, perempuan berkulit putih itu hanya berdiri melihat
Alzean dari titik yang ia jadikan sebagai tampat tunggu, sesekali perempuan itu melakukan pemanasan kecil untuk merenggangkan badannya.

Selesai melakukan jogging selama 30 menit, Alzean menghampiri Marsha. Cowok itu langsung
menyambar air mineral yang Marsha suguhkan.

"Gue masih mau mutar 30 menit lagi," kata Alzean ngos-ngosan.

"Minum dulu baru bicara," peringat Marsha.

Cowok itu lalu duduk, Alzean merentangkan
kakinya kedepan dengan keringat yang bercucuran memnuhi tubuhnya.

"Nggak ada bangsat yang ngegoda lo kan?" tanya Alzean.

"Nggak ada, yang punya galak," balas Marsha
setengah tertawa.

Alzean mengedarkan pandangannya, menatap
sekelilingnya yang memang ramai oleh anak laki-laki,
ia lalu menatap Marsha. "Sekali lagi, setelah ini
kita pulang."

Marsha mengangguk, sedangkan Alzean mulai berlari lagi di poros yang sama. Perempuan berkulit putih itu
dengan setia mengamati cowok dengan bandana hitam yang ada di lengannya, Alzean memang objek paling
indah bagi Marsha sejauh ini.

Handphone Marsha kemudian bergetar, pas saat
posisi Alzean berhenti di seberang sana.

Alzean Narendra Natlan: Gue nggak tahu gimana definisi mencintai dengan baik. Yang gue tahu
semenjak ada lo, kepada yang lain gue nggak tertarik.

**

Malam ini Alzean tengah berda di Markas besar
KRASTALA, banyak anggota yang datang sebagian yang nggak datang karena di larang oleh orang tuanya. Mungkin karena besok hari senin.

Anggota kini sedang mengobrol santai, sambil memakan cemilan yang Alzean beli untuk mereka,
berbeda dengan anggota Inti sedang berada di lantai atas Markas.

"Gimana Ran, kemarin ngasih surprise nya ke chika?" tanya Daniel. "Berhasil nggak?"

"Alhamdulillah, berhasil bro," balas Aran, senang.

"Emang lu udah jadian, sama Chika?" kini giliran Aldo yang bertanya.

"Belum sih," balasnya.

"Kenapa nggak sekalian aja lu tembak," kata Ferrel.

"Gapapa, gue lebih baik begini sama Chika,"

"Cemen lo, Ran." kini giliran Ollan yang bersuara.

"Lu juga begitu kali Lan, jadi ngga usah ngatain Aran." ucap Daniel pedas, Mereka semua yang ada di sana tertawa.

"Hahaha, suatu hari, lo semua akan punya tugas yang banyak," kata laki-laki bermata elang itu, pada inti KRASTALA yang berada di Markas saat ini.

"Tugas apa?" tanya mereka barengan.

"Jaga Marsha, jaga cewek gue dengan baik," jawab Alzean sembari menatap foto besar KRASTALA di Markas itu. "—karena akan ada masanya, gue nggak bisa ikut andil."










































Tbc
tunggu ya!
mau happy end atau sad end nih?
komen aja
see you brok!!

DIA ALZEAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang