21. KRASTALA

567 81 4
                                    

Dikit lagi ini serius
Dikit lagi ending
Jangan buru-buru bacanya

Selamat membaca
-
-
-

Parkiran SMA ANGKASA terlihat sesak, ada banyak motor sport yang mendominasi tempat itu.
Pemandangan yang sangat jarang bagi siswa SMANSA, ketika melihat 450 Anggota Krastala berkumpul di titik ini. Mereka berseragam dengan jaket kebesarannya, walaupun beberapa bagian itu adalah siswa di luar SMANSA.

Sebelum turun dari mobil Alzean, Marsha menoleh, meminta penjelasan pada cowok itu.

"Kenapa ramai?" tanya Marsha.

Alzean tidak langsung menjawab, ia lebih dulu menatap teman-temannya. "Lagi pengen kumpul."

sampai kapan, Al? batin Marsha. Okelah jika Alzean memang tidak ingin membebani Marsha dengan masalahnya, tapi mau tidak mau cowok itu harus menjelaskan kepadanya, cowok itu harus berbagi, bagaimanapun Marsha adalah pacarnya, bukan orang lain.

"20 menit lagi bel masuk, cerita dulu boleh?" tanya Marsha halus.

Mata elang yang sejak tadi mendominasi tatapan cowom itu semakin menajam. Alzean menghela nafas kasar, ia memandangi Marsha dalam.

"Cerita apa?" tanya Alzean dengan nada biasa. Seolah ia benar-benar ingin menutupi masalahnya rapat-rapat, padalah Marsha sudah tau semua dari Indah.

"Masuk kelas gih, Sha," kata cowok itu selanjutnya.
"Gue mau kumpul, nggak enak sama yang lain."

Marsha menelan Slavinanya, jadilah ia mengangguki ucapan Alzean. Semua perlu waktu pikirnya lagi.

"Gue anter," sahut Alzean.

"Kemana?"

"Ke kelas lo, baru gue ikut gabung sama teman-teman gue," jawab Alzean.

Memang tidak ada yang berubah dari sikap cowok itu padanya, hanya saja Marsha pandai membaca tatapan Alzean. Ada frustasi di sana, ada masalah yang benar-benar tidak kuasa untuk ia ladeni sendiri Marsha tahu, sekuat-kuatnya ketua, ia selalu buruh seseorang untuk berbalik, seseorang yang harus ia jadikan sebagai kepala dingin, seseorang yang bisa menenangkannya, dan Marsha ingin Alzean seperti itu kepadanya.

Keduanya turun dari mobil secara bersamaan,
otomatis pandangan beberapa siswa terarah ke mereka berdua, Alzean dan perempuan berkulit putih kesayangannya.

Cowok itu berjalan di samping Marsha dengan tangan posesifnya yang sejak tadi merangkul pundak perempuan itu. Benar-benar sukses membuat para
fans Alzean panas dan patah hati di tempatnya.

"Nggak enak di liatin," kata Marsha.

"Enakin aja, gue nyaman kayak gini," balas cowok itu.

"AL!"

"Apa, Sha?"

"Ini sekolah," peringat Marsha.

"Bodo amat."

Marsha memutar bola matanya malas, come on,
kenapa cowok ini begitu keras kepala?

"Lepas, Al," bujuk Marsha.

Alzean terkekeh, lalu berbisik, "Sampai depan kelas lo baru gue leps."

DIA ALZEAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang