24. AKHIR DARI KISAH KITA

503 68 15
                                    

HALO SEMUA
SELMAT MEMBACA❤️
-
-
-

Marsha sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit yang Aldo informasikan padanya sekarang. Air matanya terus turun, belum ada 2 jam ia dan Alzean berpisah setelah mengantarnya pulang. Aldo tidak memberi tahu bagaimana kondisi Alzean, Aldo hanya mengatakan kalau Alzean kecelakaan dan sedang di tangani di rumah sakit sekarang.

Banyak kemungkinan yang berlomba-lomba mengeruhkan pikiran Marsha, banyak hal buruk yang sedang muncul di bayangnya, Marsha takut akan banyak hal sekarang, Marsha takut pada kenyataan yang nantinya harus ia dengar.

"Pak, bisa ngebut nggak?" tanya Marsha panik.

Supir nya hanya mengangguk, lalu menancapkan gas mobilnya sesusai perintah Marsha.

Di luar mobil sedang turun hujan dengan derasnya, benar-benar semakin membuat hati Marsha kalut, tangan perempuan itu dingin, jantungnya berdetak tidak karuan. Ada rasa yang ingin menguap tapi tertahan, ada khawatir yang tidak menentu, ada sedih yang hadir secara tiba-tiba.

Marsha terus merapalkan doa, sembari melihat layar handphonenya dan membuka room chat Alzean. Perempuan itu mengirimkan banyak pesan di sana, tapi nihil, hanya notifikasi centang satu yang Marsha dapatkan.

"Semoga kamu nggak papa, Al." Marsha menghapus
air matanya, ia menggigit bibirnya.

Sesampai di rumah sakit, perempuan berbanda pink itu memburu langkahnya, mencari UGD sesuai dengan perintah Aldo. Ia lari di lorong rumah sakit, pikirannya benar-benar hanya untuk Alzean saat ini.

Beberapa meter dari tempat perempuan berbanda pink itu berdiri, ia melihat pada inti KRASTALA yang berdiri tidak tenang di depan ruangan itu. Mereka sontak berbalik, menatap Marsha sendu.

"Bilang, kalau Alzean baik-baik saja, bilang ke gue kalau dia nggak apa-apa," kata awal yang Marsha ucapkan kepada mereka.

Aldo berdiri mendekati Marsha, tanpa sepatah-kata yang keluar dari mulutnya. "Duduk dulu, Sha."

"Do, Alzean baik-baik aja kan?" tanya Marsha,
perempuan itu kembali menangis sekarang.

Rasanya baru tadi Alzean mengantarkannya pulang,
dan memberikannya bandana pink yang sekarang ia pakai, baru tadi mereka tertawa di mobil, baru tadi Alzean mengatakan sayang lagi kepadanya. Benar-benar, semua yang hadir secara tiba-tiba itu menyakitkan untuk Marsha tahu dan terima.

Marsha berdiri, melangkah ke arah pintu ruangan itu, "Gue mau liat Alzean, gue mau memastikan kondisinya."

Ollan mendekatinya, "Sha, Alzean bakal baik-baik aja."

"Apa jaminannya, Lan?" tanya Marsha.

Ollan skakmat sekarang, sejak tadi dokter yang menanganinya tidak keluar, ia sendiri juga tidak bisa menjaminkan apapun untuk Marsha.

"Gue mau liat Alzean sekarang," kata Marsha, ia memeberontak di dada besar Ollan yang menahannya.

"Sabar, Sha," kata Daniel. "Lo tenang dulu."

"Lo nggak tahu gimana perasaan gue, Niel!" bentak Marsha. Perempuan itu menangis sejadi-jadinya di depan ruangan UGD.

"Sha," Aran mulai menenangkan.

DIA ALZEAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang