SKYLINE (END)

chapter 5

HYUNG!!!!"
Mark begitu terkejut saat haechan menghambur ke pelukannya, dia bisa merasakan badan haechan bergetar, sepertinya dongsaeng nya ini menangis.
Mark begitu bersyukur dia dapat bertemu dengan seseorang yg dikenalnya di dunia aneh ini, apalagi ini haechan dongsaeng di nct yg sangat dekat dengannya.
Haechan memeluk erat mark seakan jika longgar sedikit saja mark akan menghilang sedangkan mark berusaha menenangkan haechan dengan menepuk- nepuk pelan punggung haechan.
"Minhyung!"
"Haechan!"
" Opera Apa yg kalian tonton kan ini!?"
Nyonya lee melotot marah , dadanya naik turun menahan amara,merasakan kemarahan wanita itu Mark dan haechan langsung melepaskan pelukan mereka, tapi jarak di antara mereka tidak jauh, mereka duduk rapat dengan lengan bergesekan satu sama lain.
"Maafkan kami ibu"
Mark menundukkan kepalanya sebagai permintaan maaf. Melihat mark tampak menyesal nyonya lee mencoba meredakan amarahnya.
"Ada apa dengan perilaku kurang ajar seperti itu"
"Minhyung , kau seorang sarjana tidak pantas bagimu melakukan hal seperti itu apalagi di depan banyak orang"
Mendengar ucapan nyonya lee, mark menggeser duduknya menjauh dari haechan.
Nyonya lee tersenyum puas karna mark kembali menjadi sopan.
"Ibu  bahagia saat kalian menikah, dan ibu ingin merasakan kebahagiaan yang lebih besar lagi, minhyung kau seorang  sarjana yg cerdas, masa depamu begitu terang, ibu harap kau mengerti maksud ibu"
Mark hanya menganggukkan kepalanya, dia benar2 tidak mengerti maksud dari perkataan wanita didepannya.
"Kalian boleh pergi, ibu ingin istirahat"
"Pelayan kim antar mereka keluar"
Pelayan kim segera mengantar mark dan haechan keluar kamar, setelah pintu tertutup mereka dapat menghela nafas tenang
"Haechan, ayo bicara di kamar ku"
Mark langsung menarik tangan haechan membawanya ke kamar dimana dia terbangun pagi ini, banyak yg harus mereka bicarakan.

Setelah pintu kamar tertutup haechan kembali menghambur ke pelukan mark
"Hyung..aku sangat senang kau disini"
Mark yg melihat haechan yg begitu bahagia tidak dapat menahan senyuman di wajahnya, mark mengangkat tangan kanannya ingin mengelus kepala haechan, tapi  gerakan itu berhenti saat mark  melihat binyeo(tusuk konde korea) di belakang kepala haechan. Mark langsung melepaskan pelukannya,  mark meneliti dari kepala sampai ujung kaki haechan. Gaya rambut haechan tidak digulung ke atas melainkan dikepang dan digulung di belakang, haechan tidak memakai topi tapi memakai tusuk konde, hanbok mereka walaupun memiliki warna yg sama, tapi dibawah sana haechan memakai rok panjang, ditambah ada bordir bunga di ujung lengan baju  dan roknya. Bukankah yg dipakai haechan hanbok wanita, tapi bagaimana ini bisa terjadi.
"Haechan bagaimana kau bisa berpakaian seperti ini?"
Melihat tatapan mark yg seperti melihat hantu, haechan tidak habis fikir bagaimana mark baru sadar kalau dia memakai pakaian wanita. Bukannya wanita tua tadi berkali-kali menyebut haechan sebagai istri mark. Pantas hyungnya ini tidak memandang aneh pada haechan, dia bahkan tidak sadar haechan berpakaian seperti ini.
" Ya mark lee, ada apa dengan otakmu ha!, kita berada di zaman kerajaan korea masih tegak berdiri gagah, bagaimana kau menikah dengan seorang lelaki?!"
Betul kata haechan, bagaimana mark tidak sadar, dia tidak akan menikah dengan haechan jika haechan masih lelaki pada zaman ini.
"Apa ada yang tau kau bukan menantu perempuan yang asli?"
Pertanyaan yg dilontarkan mark mengingatkan haechan pada kegaduhan yg terjadi saat pertama kali dia bangun, untung otak haechan tidak lemot seperti mark, jadi haechan tidak ketahuan oleh pelayan pribadinya .
"Aku hampir ketahuan saat gadis pelayan dikamarku menyeretku untuk mandi, untung aku bertindak cepat dengan mengusirnya, pakaian ini juga dipakai sendiri oleh ku hanya rambut yg dibantu olehnya"
Mark bernafas lega saat mendengar jawaban haechan
" Haechan kita harus merahasiakan ini dari orang-orang, akan sangat bahaya jika kita ketahuan apalagi kau, kita bisa dijatuhi hukuman pancung".
Haechan juga sadar di situasi sekarang kondisi dia yg paling berbahaya.