🌑 t u j u h b e l a s 🌑

1.8K 134 13
                                    

"Hhuueekkpphh~"

Lian menutup mulutnya dengan rapat saat merasakan ingin memuntahkan seluruh isi dalam perutnya.

"Lian,kau tak apa??!"tanya Sean seraya mendudukkan dirinya dengan wajah yang khawatir,lalu mengusap-usap lembut punggung Lian.

Lian memejamkan matanya dengan menggeleng antusias.Sean yang melihat Lian tidak baik-baik saja melihat sekeliling dengan panik namun tetap terlihat tenang.

"mungkin karena disini cuacanya dingin jadi kau masuk angin,aku akan membawamu ke rumah"katanya kemudian ia memapah Lian untuk berjalan ke arah desa.

Saat sudah beberapa langkah berjalan Lian berhenti dan mendorong tubuh Sean agar tak memapahnya.

"A-aku tidak apa-apa.....aku bisa jalan sendiri,lukamu belum sembuh"ucap Lian lemah,dan mencoba melepaskan papahan Sean.

Akan tetapi Sean menarik Lian kembali agar tetap berdiri di sampingnya.
"kau tidak terlihat baik-baik saja,lihat kau berkeringat!"katanya dengan mengelap keringat Lian dengan ujung lengan pakaiannya.

Lian hanya diam,ia merasa tubuhnya seperti tak ada tenaga, apalagi perasaan mual selalu menyerangnya.

"huekk!"alih-alih memuntahkan isi dalam perut,namun hanya cairan bening yang keluar dari mulutnya.

"AAKKHH!!"teriak Lian dengan memegang perutnya,saat merasakan luar biasa sakit di dalam sana.

"Lian ada apa denganmu?! apakah sangat sakit?"katanya kemudian membaringkan Lian di bahunya.

"Hiks,Sean!sakit!!"ngeluhnya dengan meremas pakaian yang dikenakan Sean.

Sean yang melihat Lian terlihat begitu tersiksa langsung mengangkat tubuh itu tanpa memikirkan lukanya yang masih basah.

"Aku akan membawamu!"katanya dengan Lian yang berangsur pingsan di gendongannya.

Hingga tak lama kemudian mereka sampai di depan desa membuat semua mata tertuju pada mereka"tolong dia!!"teriak Sean yang sudah semakin melemah karena semua lukanya yang kembali terbuka.

Dan terlihat seorang pria datang dengan tergesa-gesa membelah kerumunan warga.
Ia langsung mengambil alih gendongan Lian dengan wajah khawatir"ADA APA DENGANNYA?!!"teriak pria itu yang tak lain dan tak bukan adalah Ruan.

Belum sempat Sean menjawab pertanyaan Ruan, penglihatannya sudah menggelap dan berangsur pingsan.

Ruan yang melihat Sean pingsan memilih pergi dari sana dan membawa Lian masuk ke rumah"Ningning cepat panggil tabib"Ningning menganggukkan kepalanya lalu berlari keluar rumah dengan tergesa-gesa.

"Sayang,ada apa denganmu?"ucap Ruan dengan menggenggam satu tangan Lian dengan wajah penuh kekhawatiran.

Tangan itu terasa begitu dingin saat ia genggam,dengan lembut Ruan menggosok-gosokkan tangan Lian menggunakan tangannya agar tangan itu tetap terjaga hangat nya.

Setelah terasa cukup hangat,Ruan mengecup singkat tangan Lian,menatap wajah itu yang terlihat begitu pucat,Ruan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Lian, karena ingin merasakan pelukan hangat pria manis itu.

Hingga tak lama kemudian, datanglah Ningning dan seorang nenek tua bernama nek yen yang memang seorang tabib di desa itu.

"Nek, orangnya disini"ucap Ningning dengan menunjuk Lian yang sedang pingsan di kasur.

Wanita tua itu berjalan mendekati Ruan dan Lian lalu dengan lembut menepuk pundak Ruan.
"Nak, nenek mau periksa, bisakah nak Guang menjauh sebentar?"Namun nenek Yien hanya mendapatkan gelengan kuat dari Ruan, membuat nenek Yien menghela nafas panjang.

sweet vampire (Transmigrasi Bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang