🌑 e n a m b e l a s 🌑

2.3K 137 8
                                    

Makin kesini makin aneh gak sih ceritanya

Lanjutt

Di hari itu,siang yang sudah tergantikan dengan sore,dengan sinar matahari yang berwarna jingga,membuat siapa saja yang melihatnya akan menyipitkan netra mereka karena cahayanya.

Dan tanpa sadar Lian juga melakukannya, mengangkat satu tangannya menghalangi sinar itu masuk ke netra coklatnya.

Ia menurunkan tangannya,beralih menatap orang-orang yang tengah berlalu-lalang dari jendela kamarnya,tak lama setelah ia memperhatikan dunia luar ia beralih menatap dunianya yang sedang tertidur lelap di kasur,dan tanpa sadar senyuman kecil muncul dari sudut bibirnya.

Ia melangkahkan kakinya perlahan mendekati Ruan,dengan langkah yang pelan agar pria itu tak terbangun dari tidur lelapnya.

Lian menduduki dirinya di kasur, kemudian dengan lembut menghelus kepala Ruan, merasakan kehangatan bersama Ruan membuatnya ingin terus bersama pria itu.
"Ruan,aku pergi sebentar ya.."ucapnya seraya mengecup singkat kening Ruan lalu berdiri dan berjalan menuju keluar.

Tak lupa ia menatap Ruan sejenak lalu menutup pintu dengan pelan.

Disisi lain, terlihat seorang pria tengah duduk di kasur dengan memegang sebuah kalung liontin cantik berwarna merah dengan wajah yang terus saja tersenyum.

Disisi lain, terlihat seorang pria tengah duduk di kasur dengan memegang sebuah kalung liontin cantik berwarna merah dengan wajah yang terus saja tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sampai tiba-tiba pintu kamar itu terbuka dan menampilkan sesosok pria tengah berdiri di sana.

"Sean, bagaimana keadaanmu?"

Sean dengan cepat menyembunyikan kalung liontin tadi di sakunya"sudah baik"katanya dengan tersenyum kecil ke arah Lian yang sedang berjalan mendekati nya.

"Kalau begitu,ayo!kita jalan-jalan mengelilingi desa"Sean mengangguk antusias,ia sedari tadi memang menunggu waktu itu.

Dengan perlahan Lian memapah Sean agar berdiri,membawa pria itu untuk melangkah perlahan keluar rumah.

Sean yang melihat Lian sangat perhatian kepadanya membuat hatinya menghangat seketika, seharusnya mereka sudah akan menikah jika tak ada kaum vampir yang mengganggu istana The Cloria milik Lian,jika tidak mereka pasti sudah akan hidup bahagia sekarang.

"Kau memikirkan apa?"tanya Lian saat melihat Sean yang terus melamun menatapnya.

"Tidak apa-apa,ayo jalan,kau lamban sekali membawaku"Lian menatap Sean dengan kesal.

"Kau berat!, makanya jangan sembarangan masuk hutan jika tidak bisa juga melawan!apa sekarang?!aku yang repot!"Sean tersenyum mengejek.

"Hey...aku kemari kan untuk mencari istriku!"katanya dengan mencubit pelan hidung Lian.

"Omong kosong"

"Benar Lian"

"Oh"

"Kau marah?"

sweet vampire (Transmigrasi Bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang