Part 4

154 15 0
                                    

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungannya mengalami pasang surut. Banyak hal terjadi dan itu mereka hadapi dan menjadikan mereka pribadi yang lebih bijak. Sekarang hubungannya mengalami babak baru. Dulu Bxy tidak pernah membahas tentang orang tuanya, dia hanya bercerita bahwa Bxy dan keluarganya tinggal terpisah karena tidak ingin lagi pindah-pindah sekolah. Nyatanya ia berani dan berhasil tinggal sendiri di rumah seorang diri walaupun saat siang ada pembantu yang biasa membersihkan rumahnya namun malamnya tidak di situ.

Sekarang Bxy sering terlihat dengan keluarganya. Dia mengatakan bahwa ayahnya mulai menyiapkan dirinya dengan serius untuk   mulai terlibat dalam bisnis ayahnya secara langsung. Senang melihat Bxy semakin berkembang terlebih bisnis ayahnya yang juga bergerak di bidang yang disukai Baibai. Alasan terbesar Bxy mengambil dua degree tersebut untuk meneruskan bisnis ayahnya.

Di balik kegembiraan dan rasa bangga dengan pencapaiannya terselip rasa kuatir, kuatir akan kehilangan kebersamaan, aktivitas bersama, kedekatan, dan yang paling berat kehilangan kepercayaan dam komunikasi yang sehat.

Saat kemarin sempat menginap satu pekan setelahnya Bxy baru jujur setelah uring-uringan sendirian. Ia cerita orang tuanya mencoba menjodohkan dia dengan Hanjiale. Bohong jika Zhuyixin tidak cemburu, rasanya sangat tidak adil saat keduanya sudah melewati tahap menyatukan kedua karakter sekarang terhalang oleh restu orang tua. Terlihat sangat hati-hati dan takut saat Bxy bercerita. Ia juga beberapa kali mencoba menenangkan dan meyakinkannya bahwa dia sama sekali tidak tertarik dan dia akan berusaha maksimal untuk memperjuangkan hubungannya. Dia memintaku untuk sedikit bersabar. Dia juga mengatakan bahwa kemungkinan dia akan berhubungan sebagai teman dengan Hanjiale dan mungkin akan ada moment mereka berdua semata-mata untuk pelan-pelan melepaskan hubungan perjodohan dengan baik-baik.

Ada waktu dia baru jujur bahwa dia pernah menjemput Hanjiale di stasiun dan saat itu dia berbohong ke Zyn. Namun hatinya merasa tak tenang saat itu, ingin sekali dia berkata jujur. Zhuyixin tentu merasa sangat kesal, namun jika diposisinya dia mungkin juga akan melakun hal yang sama, kali ini dia berpikir lebih bijak dan dewasa.

Semenjak saat itu Bai Xinyu terlihat lebih perhatian kepada Zhuyixin. Biasanya Zhuyixin yang terlihat memeluk Bxy atau menarik tangannya agar bergandengan tangan saat berjalan berdua, sekarang Bai Xinyu lebih ekspresif. Dia yang lebih dulu memeluk Zhuyixin, dia yang menggenggam tangan atau menarik tangan Zhuyixin agar saling bertaut. Diantara itu sikap Baibai tetap orang yang full of act service, strange and funny dengan ciri khasnya, dan romantis.

Hari kemarin Baibai janji untuk pergi kencan ke tempat hiburan. Mereka janjian sekitar pukul 8 pagi. Dari jam 7, Zhuyixin menghubunginya namun belum ada balasan. Ia akhirnya pergi ke kossannya. Di sana ia melihat Bai Xinyu sedang mengobrol dengan teman-teman kossannya.

Zhuyixin datang dengan perasaan kesal, matanya melotot ke Bxy dan mengintimidasinya. Bai Xinyu merasa ada yang tidak beres, ia segera manariknya untuk ke kamarnya.

"Ada apa?"

"HP kamu di mana?"

"Itu...," sambil menunjukkannya di atas meja belajar.

"Kamu lupa hari ini?"

Bai Xinyu menelan ludah ia mencoba mengingat-ingat dan segera mengambil HP untuk membacanya.

Ia baru ingat ada janji kencan dengan Zhuyixin namun di sana ia juga mendapatkan pesan ada kuliah hari itu pengganti kuliah yang sempat kosong. Tidak mungkin ia membolos kuliahnya.

"Sayang, aku minta maaf. Aku bener-bener lupa kalau hari ini kita ada janji. Please, maafin aku," mohon Bxy dengan muka menyesal.

"Jadi...?"

"Eummmm, sayang tadi aku baca di chat kalau hari ini aku ternyata ada kuliah pengganti karena sempat ada jam yang kosong. Maaf....maaf banget...," ucapnya sekali lagi dengan sangat memelas dan memohon.

Zhuyixin melipat kedua tangannya, ia memutar kedua matanya dan menghela napas. Kali ini dia sungguh-sungguh keterlaluan. Baibai terus meminta maaf dan ingin menebus dengan janji yang lain. Untuk hal kuliah Zyn memang tidak bisa berkutik. Oa ingin agar Bxy tetap menjaga prestasi akademiknya.

"Tiga hari ini aku mau sendiri. Tolong kamu jangan ganggu aku, datang langsung atau chat. Aku butuh waktu sendiri. Itu syaratnya," ucap Zhuyixin.

Bai Xinyu serba salah, jika ia menyetujuinya maka ia berat sekali untuk lepas kontak dengannya namun jika tidak Zhuyixin akan semakin marah.

"Satu hari," tawar Baibai.

"Tiga," jawabnya.

"Dua ya"

"Sepekan!"

Baibai segera khawatir, ia segera menyetujui 3 hari tersebut sebelum Zyn memperpanjang masa puasa ketemunya.

"Kalau nanti kita ketemu si kantin atau di mana, kita boleh nyapa?" tanya Bxy.

"Kondisional. Semaksimal mungkin nggak"

"Maksudnya?"

"Sebisa mungkin kita hindari selama 3 hari"

"Oke, aku paham. Zhuyixin aku nyesel dan minta maaf"

Zhuyixin akhirnya pergi dari kosnya. Dengan lemas, Bxy kembali ke rombongan temannya yang sekarang sedang bermain PS.

"Kayaknya rame tadi?" ucap Zuojingyuan.

"Heem," jawabnya lemas.

"Napa lu?" tanya Wang Yi.

"Gw lupa kalau hari ini ada janji ma dia ditambah gw hari ini ada kuliah,"

"MAMPUS LU," ucap Zjy.

"Terus gimana reaksinya?" tanya Wang Yi.

"Marahlah. Gw ma dia selama 3 hari disuruh puasa ketemu"

"Kan bisa chat atau vcall," Zjy menyarankan.

"Karena itu juga. Gw juga dilarang chat, telp, atau vcall,"

"Selamat deh," ucap Wang Yi sambil senyum mengejek.

Bai Xinyu hanya menghela napas, itu memang kesalahannya. Dia sekarang merasa sering lupa hal-hal penting.

FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang