Suara alarm handphone berdering cukup mengganggu. Diraihnya telepon yang berada di samping tempat tidur lalu dimatikan bunyi alarm. Badan terasa berat untuk bangun dan saat pelan-pelan membuka mata ternyata ada seseorang yang memeluknya erat.
"Zhuyixin?" lirihnya.
Karena adanya pergerakan dari Bxy, akhirnya Zhuyixin ikut terbangun.
"Pagi," ucap Bxy sambil mengecup puncak kepalanya.
"Pagi," jawab Zyn dengan suara masih parau.
Bukannya Zhuyixin segera bangun, ia semakin mempererat dekapannya.
"Aku masih ngantuk"
Bai Xinyu mulai merasa perubahan, ia sepertinya harus menutupi sesuatu hal.
"Sayang, kayaknya aku mau ke belakang"
Zhuyixin terkekeh, ia tahu apa yang terjadi pada kekasihnya. Sangat terdengar kencang debaran jantung Bxy, ia juga sangat gelisah akan sesuatu.
"Lima menit lagi," tawar Zhuyixin.
"Sekarang ya, udah nggak tahan mau ke belakang"
Bai Xinyu membawa bantal yang tidak terpakai dan membawanya untuk menutupi dirinya. Masih pura-pura tidak paham, Zhuyixin menahan tawa sambil terus menggodanya.
Setelah merapikan diri Bxy pulang ke kosnya untuk bersiap-siap kuliah. Di jurusan mesinnya, dia sedang merasa sulit-sulitnya. Ia merasa bahwa mungkin bisnis lebih mudah diterima otaknya dari pada mesin. Sesulit-sulitnya makul tersebut, Bai Xinyu berusaha maksimal menyelesaikannya. Pagi ini dia hampir kena marah karena tidak disiplin untuk kedatangan. Usai maku tersebut, ia segera ke perpustakaan untuk lebih memperdalam lagi materi yang ia belum kuasai.
Beberapa buku sudah diambilnya dan ditaruh di sampingnya. Ia mulai dari satu buku yang menarik baginya. Satu jam ia tenggelam dalam buku yang dipelajarinya.
"Serius banget, belajar apa?"
Bxy menoleh, "Ini tentang mesin. Lagi nyari apa?"
Hanjiale memutar bola matanya, sebenarnya ia ke sana untuk menemani teman-temannya saja.
"Eeh, tentang hukum perdata," jawabnya asal.
"Udah nemu?"
"Belum. Gampang nanti aja"
"Oh... Ahhh capeknya....," ucap Bxy lalu melipat tangannya di atas meja dan menaruh kepalanya di atas tangan.
"Istirahat dulu aja, jangan dipaksa nanti jatuhnya sakit"
"Heem, aku mau mejamin mata bentar. Kamu kalau mau pergi, pergi aja nggak usah nungguin orang tidur"
"Haha, pelor. Nanti saja, kamu tidur aja dulu"
"Heem", tak butuh lama Bxy benar-benar tertidur.
Hanjiale memberikan sinyal ke teman-temannya agar dia balik duluan saja. Ia mau menemani Bxy dulu. Mereka pun menggoda Hanjiale yang ketara sekali saltingnya.
Seseorang memotretnya lalu mengirimkan ke Zhuyixin. Hatinya sangat mendidih seketika melihat gambar tersebut. Ia ingin sekali menelponnya namun dia sedang ada kelas, ia pun mengirimkan pesan ke Bxy namun tidak ada balasan walaupun ia sudah mengirimkan banyak pesan.
Bai Xinyu bangun dan melihat Hanjiale masih di sana.
"Gimana tidurnya?" tanya Hjl.
"Ko kamu masih di sini? Lumayan jadi seger "
"Iya, lagian kamu tidurnya nggak lama. Yaudah aku balik kelas dulu"
"Heem, makasih ya"
"Ya, sama-sama"
KAMU SEDANG MEMBACA
FUTURE
RomanceCerita ini merupakan cerita lanjutan dari judul sebelumnya. Jalan cerita hanyalah imajinasi dari author semata.