Part 5

189 16 2
                                    

Bulpoin diputar-putar dengan arah berlawanan, mencari ide yang cocok untuk bertemu kembali dengan Zhuyixin. Ia ingin membuat Zhuyixin terkesan dan senang saat ia kembali kepadanya.

"Itulah tadi presentasi yang terakhir. Silahkan untuk pertemuan berikutnya disiapkan UTS-nya. Dari saya cukup. Selamat berjumpa kembali," dosen menutup kelasnya.

Wang Yi menatap Bai Xinyu karena masih melamun padahal kelas sudah ditutup. Ia segera menyadarkannya kembali.

"Bai...bai...!" teriak Wang Yi.

"Hmm?"

Bai Xinyu sadar dari lamunannya. Ia kemudian menjawab panggilan Wang Yi.

"Ada masalah?" tanya Wang Yi.

"Nanti malam, gw dah boleh ketemu ma Zhuyixin tapi pengin kasih surprise buat dia. Lu ada ide?"

"Nggak ada"

"Lu kan lebih berpengalaman, kasih masukan kek. Otak gw mentok dari tadi, ayolah Wi. Lu ke Zhou Shinyu pasti sering kasih sweet moment"

Wang Yi sebenarnya malas jika harus memberikan masukan tentang percintaan. Ia merasa bahwa ia masih belajar dan Zhouzhou memiliki peran saat mereka ada masalah. Namun melihat temannya uring-uringan akhirnya ia membisikkan sesuatu"

Bai Xinyu segera menyusun strategi saat diberikan ide oleh Wang Yi. Ia pergi ke mall untuk berbelanja. Tidak lupa, ia meminta bantuan dadi Huxiaohui. Ia meminjam mobil pacar Hxh dan disetujui. Segera ia meminjamnya dan meninggalkan motor Bxy di sana. Sebenarnya Bxy memiliki mobil sendiri di rumah namun ia merasa membawa mobil ke kos lebih banyak ribetnya, perawatan, penjagaan, dan kantongnya akan menyita banyak waktu dan materilnya.

Baibai terus berhubungan dengan Hxh untuk memantau kegiatan Zyn. Saat ini dia sudah pulang dari kampus. Kebiasaan Zhuyixin dari kampus akan mandi dan beres-beres sedikit sekitar satu jam. Lalu ia akan bermain dengan HP atau gabung dengan teman-temannya.

Sekitar sudah satu jam tersebut, Bai Xinyu memberikan pesan bahwa dia akan ke kossannya. Zhuyixin menyetujuinya dan mempersilahkan untuk datang saja.

Mobil sampai di kos, Hxh pura-pura baru tahu bahwa Bxy datang. Zhuyixin segera keluar dan heran melihat Bxy memakai mobil. Ia juga hapal itu mobil siapa.

"Hai, sayang" sapa Baibai.

"Hmm, kamu pakai mobilnya Liushuxian?" tanyanya sambil mengerutkan kedua alisnya sampai hampir bertemu.

"Iya, aku pinjem. Zhujie gimana kalau kita keluar sebentar?"

Zhuyixin sedikit berpikir, ia sebenarnya capek dan ingin istirahat saja namun sepertinya pacarnya tersebut sudah menyiapkan sesuatu untuknya. Akhirnya ia mengiyakan dan ganti baju sebentar lalu keluar kembali.

Sekarang keduanya sudah ada di dalam mobil. Zhuyixin bener-bener tidak tahu ia akan dibawa ke mana, saat bertanya Bxy hanya menjawab rahasia. Setelah sekitar tiga puluh menit, Zhujie baru tahu bahwa mereka ke pantai.

Keduanya keluar dan menuju bibir pantai. Mereka berjalan dan menikmati udara dan suasana pantai yang cukup hening, hanya ada satu dua orang di sana yang sedang menikmati juga.

"Kita duduk aja," ajak Zhuyixin.

Keduanya duduk berdampingan.

"Gimana tadi kuliahnya?" tanya Bxy.

"Seperti biasa,"

"Hmmm... aku kangen banget pas nggak ada kamu. Aku minta maaf sekali lagi dan aku janji bakal ngenalin kamu ke orang tuaku"

Zhuyixin menatapnya, "Aku percaya ma kamu dan semua apa yang kamu lakuin sekarang pasti udah kamu pikirin mateng-mateng. Aku juga nggak ingin gara-gara aku hubunganmu ma keluarga renggang. Aku tahu kamu bakal ambil keputusan terbaik buat hubungan kita"

Bai Xinyu berpindah tempat ke depan Zhuyixin. Ia lalu mengambil kotak kecil dari sakunya.

"Zhuyixin aku sayang banget ma kamu dan aku pengin kasih ini, memang bukan cincin tunangan apalagi menikah. Tapi ini sebagai wujud rasa sayang aku ke kamu.

Zhuyixin tersentuh dengan hal yang dilakukan Bxy. Dia mengangguk lalu Bxy memakaikan cincin tersebut ke jarinya. Zhuyixin memeluk Bxy dalam-dalam, ia juga memgucapkan rasa terima kasih dan sayangnya ke Bxy. Dia lalu menatap Bxy dengan matanya yang indah, Bxy tersenyum dan masih tersisa sedikit kegugupan dari pengakuan tadi.

Tanpa aba-aba, Zhuyixin menyatukan bibirnya ke bibir Bxy dan memiringkan wajahnya. Bxy sedikit tertegun merasakan kekasihnya menciumnya. Ia lalu membuka mulutnya dan keduanya saling memberikan akses. Keduanya saling melepaskan kerinduannya. Kedua tangan Zyn sudah melingkar di leher Bxy agar keduanya lebih dekat sedangkan tangan Bxy melingkar dipinggang Zhuyixin. Keduanya berhenti sebentar untuk mengambil oksigen dan berganti posisi. Saliva masing-masing terasa manis bagi mereka.

Sekarang mereka sudah berhenti, namun kedua dahi mereka masih menyatu. Bai Xinyu tersenyum bahagia begitu pula Zhuyixin. Sebagai penutup, kedua berpelukan. Kepala Zhuyixin melekat pada leher Baibai saat keduanya berpelukan. Lalu melepaskan pelukannya, tak lupa Zhuyixin menatap kembali Baibai sejenak.

"Terima kasih banyak buat malam ini," ucap Zhuyixin.

"Aku yang terima kasih, Zhubao"

Keduanya masuk mobil kembali. Baibai menyuruh Zhuyixin agar tidur saja, saat sudah sampai kos ia akan membangunkannya.

Sepanjang perjalanan Baibai fokus menyetir dan sesekali memandang wajah Zhuyixin yang tertidur. Wajahnya begitu cantik dan manis. Saat tidur seperti itu dia seperti bayi yang tenang.

Sampai di kos, Bai Xinyu menunggu sebentar. Ia tidak tega membangunkannya.

"Eummmm, kita dah sampai ya? Ko kamu nggak bangunin aku?" ucap Zyn masih mengantuk.

"Liat kamu tidur, nggak tega banguninnya"

Zhuyixin mengumpulkan kesadarannya. Bxy memperhatikan dengan seksama, bersiaga jika ia membutuhkan bantuan.

"HP ku mana?" tanya Zyn.

Bai Xinyu melepas seatbeltnya lalu mencarinya. Ternyata ada si belakang kursi Zyn. Baibai lalu mengambilkan tas Zhuyixin yang ada di kursi belakang dan mengambilkannya.

"Perlu aku antar?"

"Enggak, kamu nggak usah keluar. Aku sendiri aja"

Sebelum Zhuyixin keluar, kedua kembali memadu kasih. Entah sejak kapan keduanya sudah menyatu kembali. Bibir mereka sudah beradu, Baibai menggigit bibir bawah Zhuyixin sampai berdarah. Ia sempat khawatir namun Zhuyixin meyakinkannya bahwa itu tidak apa-apa, darah Zhuyixin sudah terhisap oleh Bai Xinyu. Zhuyixin menurunkan kepalanya ke leher Bai Xinyu dan menyedotnya. Baibai menutup matanya menikmati apa yang Zhuyixin lakukan. Terakhir kecupan lembut mengisyaratkan bahwa keduanya sudah harus berpisah tempat.
Zhuyixin keluar dari mobil dengan perasaan senang dan malu. Ia melambaikan tangan saat Bai Xinyu mulai memutar balik mobilnya untuk kembali pulang.

Pintu kos belum dikunci, tak disangka Linzhi, Shuqi, dan Huxiaohui masih di depan TV menonton film dari netflix.

"Ehemmmm...ehemm,... yang habis kencan"

Ketiga temannya menggoda Zhuyixin dan pipinya langsung memerah.

"Apaan sih kalian, ko belum pada tidur tumben?"

"Kami nungguin putri," ucap Huxiaohui.

"Bibir kamu ko jontor gitu?" goda Linzhi blak-blakkan.

Pipi Zyn semakin merah, ia semakin salting dibuatnya. Huxiaohui dan Shuqi tertawa dan ikut menggodanya. Karena sudah sangat malu akhirnya Zhuyixin masuk ke kamarnya. Ia sangat bahagia malam ini, kerinduannya akhirnya terlampiaskan setelah tiga hari keduanya tidak saling bersua. Keduanya menyadari sangat membutuhkan kehadiran masing-masing.

FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang