Chapter 3: Tenggelem

406 61 18
                                    

AUTHOR POV










































Suasana di rumah model terasa lebih santai hari ini. Syuting untuk challenge berikutnya baru akan dimulai nanti siang, jadi para model akhirnya punya kesempatan untuk istirahat dan bersantai.

Beberapa dari mereka memutuskan untuk menikmati pagi ini dengan berenang di kolam renang yang terletak di bagian belakang rumah.

Irene, yang emang suka main air, memilih untuk naik floaties bebek besar berwarna kuning cerah.

Floaties itu besar sekali, cukup untuk dinaiki oleh beberapa orang, tapi terlihat jelas kalau Irene sedang menikmati momen-momen tenang di atas bebek mengapung itu, menendang-nendang air dengan kaki sambil tertawa kecil.

Di sisi lain kolam, Jane, Kezia, Reina, dan Anne terlihat sedang merencanakan sesuatu.

Mereka berbisik-bisik sambil sesekali melirik ke arah Irene. Terlihat dari senyuman licik mereka, sepertinya ada ide jahil yang sedang muncul di kepala.

"Nih, gimana kalau kita bikin Irene jatuh dari bebeknya?" bisik Jane dengan senyum jail.

"Setuju!" jawab Kezia sambil meringis. "Masa sih Irene bisa santai-santai gitu sementara kita semua lagi berenang, kita kerjain yokkk,"

Tanpa banyak pikir panjang, mereka berempat mulai berenang pelan-pelan mendekati floaties Irene dengan gerakan halus supaya nggak ketahuan.

Tapi jelas gerakan mereka jauh dari halus, karena mereka cekikikan sepanjang jalan.

Irene yang sedang santai-santai nggak menyadari bahaya yang sedang mendekat.

Tiba-tiba, Jane langsung naik ke atas floaties, diikuti oleh Kezia dan Reina. Floaties besar itu langsung bergoyang nggak karuan!

"WAAAAAAA! APAAN INI?! AAAAA!" teriak Irene dengan suara panik sambil mencoba menjaga keseimbangannya.

Matanya membelalak lebar, berusaha keras supaya nggak jatuh. Tapi jelas, floaties yang sudah kelebihan muatan itu goyang ke kiri dan ke kanan.

"Pegangin! Pegangin! Aduh, jatoh nih! Jatoh nih!" jerit Irene dengan nada campuran antara tawa dan panik. Tangannya berusaha keras mencengkeram leher bebek raksasa itu.

Reina yang berhasil naik ke atas floaties tertawa terbahak-bahak sambil nyengir ke Irene.

"Sorry, Irene! Tapi floaties ini kayaknya bukan buat dipake sendirian, kita rame-rame aja!"

Anne yang masih di dalam air, langsung mendorong floaties itu dari bawah, bikin Irene makin nggak bisa menjaga keseimbangannya.

"AAA! Jangan dorong-dorong, gue jatoh beneran!" teriak Irene histeris, tapi dia juga nggak bisa nahan tawa.

"Jane, Kezia, lo semua... SERIUSAN! GUE MAU JATOH!"

Irene terus teriak, sementara Jane dan yang lainnya malah tertawa terbahak-bahak sambil mencoba tetap duduk di floaties.

Tapi seperti sudah diduga, floaties itu akhirnya terbalik karena kelebihan beban, dan semuanya jatuh ke kolam dengan cipratan air yang besar.

"BYUUURR!!"

Irene muncul dari dalam air, rambutnya basah kuyup, tapi dia malah tertawa sambil mengibas-ngibaskan air dari wajahnya.

"Gila lo semua, ya! Udah gue bilang gue bakal jatoh!"

Jane, yang masih tertawa keras, menepuk-nepuk bahu Irene setelah muncul ke permukaan.

"Hahaha, maaf ya kak Irene, tapi lo udah tahu dari awal, kalau kita nggak akan biarin lo santai-santai gitu!"

The Models [SEULRENE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang