"kau sudah terlalu jauh dalam mengambil langkah"
Tuan Park memunggungi Chansung. Ia sedang sibuk meracik teh hijau di ruangannya. Wangi daun teh menguar dalam ruangan dengan banyak ornamen berwarna putih dan emas di sekelilingnya
"Saya hanya percaya anda" Chansung merendahkan suaranya "Tuan tahu bahwa elektabilitas saya hampir 20 persen lebih tinggi dibandingkan calon lain. Ketika saya terpilih saya berjanji untuk membuat bisnis anda lebih bebas bergerak"
Tuan Park hanya tertawa terkekeh
"Chansung.. aku bersedia membantumu kemarin karena kufikir kau ini tidak terlalu bodoh. Nyatanya kau ini benar-benar otak udang"
Tuan Park menatap sinis pada Chansung,
"kau tahu ada yang paling kubenci di dunia ini? Pertama, orang lemah, dan yang kedua orang yang berfikir aku lebih lemah dari mereka"Ia menyodorkan teh hijau pada Chansung yang sedang duduk dengan posisi tidak nyaman
"Aku terbiasa menghabiskan orang lemah dengan satu pukulan. Tapi untuk orang yang berfikir bahwa aku lemah, aku akan menyiksa dan menginjak-injak mereka sampai mati"
Chansung langsung berdiri dan membungkukkan badannya pada Tuan Park. Ada sedikit perasaan merinding yang menjalar di punggungnya. Kakek tua ini memang aura membunuhnya masih kuat meskipun usianya sudah hampir tiga perempat abad
"Saya minta maaf atas kelancangan saya. Saya akan menyelesaikan masalah ini segera"
Chansung bersama pengawalnya langsung pergi. Di pintu depan Ia bertemu dengan Baekho. Chansung memberikan kode lirikan mata yang tidak biasa pada Baekho. Baekho yang langsung mengerti mendatangi tuan Park untuk izin mengantar Chansung ke parkiran mobil
"Benar-benar sial. Kenapa bocah idol idolan itu bisa bikin heboh satu Korea sih?"
Baekho hanya mengangguk dan menawarkan rokok pada Chansung dengan sopan, Ia mencoba mensejajarkan kecepatan langkahnya dengan Chansung
"Saya sudah menduga tuan Park tidak mau membantu Anda dalam kasus ini"
"Benar-benar kakek tua bangka itu.." Chansung menghisap rokoknya dengan penuh emosi "Ia mengancam membunuhku tadi.. Sial, dia tidak tahu kalau aku bisa saja membunuh cucu tololnya duluan kalau dia sudah mati"
Baekho menggertakan giginya, mencoba menyembunyikan amarah dari raut wajahnya
"Untung saja kau ada di pihak ku. Tenang saja saat ada pemilihan suara untuk ketua klan besok, kupastikan semua orang akan mendukungmu"
"Saya yang harusnya bersyukur bisa disponsori calon presiden" Baekho tersenyum palsu "Tapi kita tidak akan membiarkan kasus ini berlanjut bukan? Nama baik anda sedang dipertaruhkan dalam kasus ini"
"Kau tidak perlu khawatir, aku sudah punya rencana untuk itu"
"Apakah anda berniat untuk menyingkirkan saksi? Seperti kasus umat gereja Shincheonji?" Tanya Baekho dengan serius menyimak jawaban Chansung
"Tidak.. kultus sesat itu tidak punya pengaruh dalam masyarakat, yang ini agak berbeda. Tadinya aku mau menutupi kasus ini dengan skandal selebritis lain tapi kurasa publik sudah cukup kerasan dengan trik pengalihan isu kemarin sore"
"Lalu bagaimana?" Baekho mempercepat bicaranya karena mereka sudah hampir tiba di parkiran, mobil Chansung juga sudah terbuka pintunya
"Kau tau Kasei Corp dari Big 3 Farmasi Jepang kan? Aku akan membuat mereka mengadakan tes palsu dan bersaksi di persidangan. Tentu saja seluruh persidangan juga akan kusabotase"
"Tapi.. mengingat opini yang sudah terlanjur tersebar di publik, apakah cukup untuk membersihkan namamu?"
"Hei kau belum lihat interviewku pagi hari ini bersama TVN news ya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/374279818-288-k568789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Khodam 🐺🌕
БоевикJeongwoo, cucu konglomerat dan pemimpin klan mafia Park terus dihantui rasa sakit tanpa sebab dalam mimpinya. Takdir mempertemukannya dengan Haruto, pria yang terikat kontrak leluhur 2000 tahun lalu dimana Jeongwoo terpilih menjadi Khodam atau roh p...