CHAPTER 6

11 2 0
                                    

Irene POV

Pagi datang terlambat. Saat aku mulai terbangun dengan mengerjap mata beberapa kali karena terpaan sinar mentari yang begitu terang. Satu hal yang langsung kusadari, Sehun rupanya sudah tidak ada di sisiku. Curang. Dia bahkan mematikan alarm yang sengaja aku setting pukul 05.00. Padahal aku ingin sekali menyiapkan dia makanan sebelum keberangkatannya menuju Jepang.

Satu tangkai mawar merah diletakkan di laci samping tempat tidur dengan sebuah notes, I Love You. Membuatku tersenyum, dengan perbuatannya yang akhir-akhir ini begitu romantis. Membuatku menjadi wanita paling beruntung di muka bumi ini.

Dreett..Dreett... Hanphoneku bergetar. Baru saja kupikirkan, rupanya dia sudah merindukanku. "Sudah bangun?" Tanyanya.

Dasar bodoh. Tidak mungkin aku masih tidur jika tidak mengangkat teleponnya, "Kau sudah sampai?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Ya, aku sudah sampai di bandara Jepang sekarang." Perjalanan yang cepat. Tentu saja dia melakukan penerbangan VIP sehingga jarak Seoul dan Tokyo bisa ditempuh dalam waktu satu jam setengah. "Kau sudah menerima bunga dariku bukan?"

"Hemm... kenapa kau menyetel alarmku, padahal aku ingin sekali melihat wajahmu untuk terakhir kalinya?"

Dia tertawa renyah mendengar gurauanku, "Aku kan tidak pergi wamil, lagi pula aku akan kembali dengan kondisi yang sama nantinya."

"Sama-sama bodoh."

"Bukan, sama-sama tampan." Ganti aku yang tertawa mendengar komentar bodohnya. Ya semoga saja, dia tetap menjadi Oh Sehun yang kupunya.

"Katakan padaku, apa kegiatanmu setelah ini?"

"Karena jadwal Red Velved belum dimulai, mungkin aku akan menghabiskan waktu seharian di rumah. Belajar memasak juga dance."

"Jika kau bosan, kau boleh keluar untuk berjalan-jalan. Aku sudah mengizinkanmu." Katanya tiba-tiba.

"Memangnya siapa yang butuh izinmu, hari ini aku memang malas keluar?" Jawabku sejujurnya. Lagi pula siapa yang akan menemaniku keluar? Member Red Velved sibuk dengan urusan pribadi masing-masing.

"Benarkah, padahal aku sudah mengundang Hyemi datang ke rumah unttuk mengajakmu jalan-jalan."

"Hyemi??? Maksudmu Kang Hyemi?" Kataku terpekik. Jangan bilang dia berbicara mengenai sepupuku Kang Hyemi yang selama ini tinggal di Jeju. Ya, kami memang tak pernah bertemu setelah hari pernikahan kita.

"Ya. Dia sudah sampai dari tadi. Mungkin saat ini dia masih menunggumu di luar?" Katanya seenak jidat.

"Mwo, diluar? Kau benar-benar raja tega yah? Akan kutemui dia dulu, pasti dia sudah kesal karena perbuatanmu itu!!!" Kututup teleponnya dengan paksa sebelum aku mengambil piyama kemudian keluar dari tempat tidur secepat kilat.

Pada teras depan, kulihat seorang wanita berpakaian tebal yang meringkuk diantara pot-pot bunga. Semilir angin musim gugur rupanya membawa hawa dingin walaupun hari sudah beranjak siang.

"Kang Hyemiiii????" Teriakku begitu kudapati bahwa wanita itu benar-benar Kang Hyemi sepupu terbaikku dari Jeju. Bukannya memelukku gadis yang biasa kusapa Hyemi itu malah mengacuhkanku lalu terburu-buru beranjak masuk ke dalam rumah.

"Kau tahu, Oh Sehun suami bodohmu itu sama sekali tak mengizinkanku masuk ke dalam. Katanya aku akan menganggu tidurmu jika aku masuk sekarang. Padahal kau tahu, aku sudah datang kemari sejam jam 05.00 pagi tadi. Dia menyuruhku menunggu keluar tak peduli dengan penderitaanku yang berdiri disin berjam-jam, tertimpah asap, polusi....- Dan begitulah pembicaraan selanjutnya. Hyemi yang sudah terkenal dengan aksi mulut brutalnya tidak akan berhenti sebelum kujejalkan lima voucher belanja yang kudapatkan langsung dari sponsor.

PROPOSAL MARRIAGE SEHUN & IRENE (HUNRE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang