4. Percaya

220 10 0
                                    


Warning⚠

Ada adegan kekerasan sedikit dan ada adegan uwu dikit,,,,🐸

Harap pembaca tenang ya!

****

Vellyn terbangun, tak terasa sudah malam. Dan ia belum mandi, ia segera berjalan kekamar mandi nya lalu bersiap menyiapkan makanan.

Mungkin Algra sudah melihat nya, atau mungkin Algra berasal di bawah? Ah sudahlah. Nara harus berani dengan Algra, tidak boleh gegabah mungkin Algra akan memperlakukan nya dengan buruk.

Sesampainya di bawah, makanan sudah siap di hidangkan.

"Dimana Tuan Algra?" tanya Vellyn. "Apa dia belum makan?"

"Maaf Nyonya, tadi Tuan Algra sudah makan terlebih dahulu. Dan dia juga memerintah kan anda untuk ke ruangan nya setelah sudah makan nanti." ucap salah satu pelayan.

Vellyn mengangguk perlahan sembari menyantap makanannya.

Beberapa menit ia selesai makan, segera berjalan menuju ruangan kerja milik Algra. Perempuan itu perlahan menarik nafasnya pelan.

"Tuhan tolong selamatkan aku, semoga Tuan Algra tidak melakukan apa apa."

Tok tok tok...

Ia mengetuk pintu tersebut.

Beberapa detik kemudian, tidak ada jawaban. Masih hening, ia pun kembali mengetuk nya lagi. Namun nihil, tidak ada jawaban.

"Bolehkah saya masuk?" ucap Vellyn saat membuka sedikit pintu tersebut.

Tidak ada orang di dalam, perlahan Vellyn melangkah masuk ke ruangan kerja itu.

Ia tidak tahu, apa Algra akan marah kepadanya nanti karena masuk secara diam diam. "Tadi dia nyuruh kesini kan? Terus di mana dia."

Disini ada balkon juga, kece juga yah rumah ini. Ia berjalan ke arah balkon di sambut dengan angin kencang menerpa piyama nya.

"Dingin banget...." gumamnya.

Beberapa menit ia menatap pemandangan dari bawah, tanpa menyadari kalau ada seseorang di belakang nya yang menatap nya dari belakang.

Saat Vellyn mendengar dan merasakan deru nafas seseorang di telinga nya, ia segera menoleh kebelakang.

Deg

Detak jantung perempuan itu terpacu, ia terkejut sekaligus gelagapan dan juga takut.

Astaga!! Tampan tapi... Menakutkan

Ya, Algra itu tampan tapi menakutkan. Vellyn mendongak menatap netra biru milik laki laki itu,  ia menatap tajam Vellyn balik, membuat perempuan itu takut lalu menunduk.

Perlahan Algra menarik dagu Vellyn, membuat perempuan itu memejamkan matanya. Aroma laki laki itu tercium, ia benar benar takut untuk menatap mata tajam yang seakan akan ingin memangsa nya itu.

"Saya tidak menyuruh ku untuk menutup mata, Vellyn." ucap Algra.

Vellyn perlahan membuka matanya, namun ia masih tidak berani menatap netra mata laki laki itu. Rasanya Vellyn ingin menghilang saat itu juga, apalagi di saat tangan kanan Algra meraih pinggang nya sementara tangan kiri untuk bertumpu di pembatas balkon.

"Aku tahu kamu hanya bersandiwara...." ucapnya.

"Apa yang kamu maksud?" batinnya.

"Katakan! Kau hanya bersandiwara agar aku memaafkan mu lalu membiarkan mu bersama kekasih mu itu?!" bentak halus Algra.

TRANSMIGRASI GADIS BUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang