7. Perkenalan

259 15 2
                                    

Hii guyss! 🍁

Aku kembaliiii❤❤

Selamat membaca yaa, aku upload cerita ini barengan ama cerita "DAMIAN MY HUSBAND" jdi tiap minggu.

Happy Reading.......

****

"Permisi Nyonya, ada Nyonya Vera di depan." ucap Rena saat Vellyn sedang berada di taman belakang, seperti biasa nya ia akan menyiram bunga pada sore itu. Saat mendengar suara Rena, ia berbalik untuk menatap nya dengan kerutan di dahi.

Rena yang paham apa yang Nyonya nya pikirkan itu, ia pun langsung mengucap. "Vera adalah sahabat Nyonya,"

"Aku punya sahabat?" gumam nya. Jujur, baru pertama kali ini ia memiliki seorang sahabat. "Yaudah aku kedepan dulu Kak."

Rena mengangguk, kemudian Vellyn berjalan kedepan mension untuk melihat siapa sahabat nya itu. Sahabat, kata itu tak pernah muncul di hidup nya dulu. Ia hanya memiliki nenek nya saja, bahkan arti dari pertemanan ia tidak tahu itu.

Terlihat siluet perempuan cantik yang berdiri di sebelah sofa ruang tamu, sambil menoleh noleh kesana kemari. Perempuan yang cantik, dan anggun.

Vellyn mendekat, berusaha mengenal orang baru itu. Saat mendapatkan seseorang mendekati nya, Vera menoleh.

"VELLYN!" pekiknya lalu ia menyusul Vellyn untuk memeluk perempuan itu, erat.

Vellyn hanya membalas pelukan nya saja, tanpa berniat untuk berbicara. Maksudnya.. Berbicara tentang apa? Apa yang harus ia bahas.

Beberapa saat kemudian Vera melepaskan pelukan nya itu. Ia menatap mata Vellyn, dan memegang sisi dua bahunya itu.

"Gue Vera. lyn. Algra udah cerita tentang lo, jadi gue maklumin aja oke?" ucap Vera yang tahu jeadan Vellyn sekarang, ia ingin melihat sikap perempuan itu.

Vellyn lantas tersenyum canggung, syukur lah pikirnya, jadi tak perlu repot repot lagi menjelaskan hal tersebut. Ia lalu mengajak Vera untuk duduk dulu, sambil berbincang hangat.

"Maaf waktu lo koma gue gak bisa jenguk lo, dan jagain Areksa. Seharusnya gue jagain dia sewaktu lo sakit," jelas Vera. Dia tentu mengenal Areksa, karena sebelum ia pindah ke Jerman, dia lah yang mengurus Areksa bila terkadang main ke rumah sahabat nya itu.

Vellyn menggeleng. "Gak masalah kok, maaf juga karena sikap ku yang dulu." ucap nya tanpa sadar.

"Aku dulu salah, karena mentelantarkan anak aku sendiri Areksa. Dan suami aku, bahkan aku juga engga dengerin ucapan sahabat aku." entahlah, Vellyn sekarang mungkin di paksa untuk berbicara karena kilasan tentang dirinya yang lalu tiba tiba saja muncul.

Vera tersentuh, ia meraih jari jemari sahabat nya itu bahkan ia hampir menangis. "Aaa lo bahkan nganggep gue sahabat? Gue maafin kok."

Perempuan itu tersenyum. "Kita mulai dari awal ya Lyn." ucap Vera.

Vellyn lantas mengangguk. "Ada yang mau di ceritain?"

"Tentu! Lo pasti belum kenal sama Kean kan? Nah dia sabahat lo juga, sekaligus teman kerja Algra."

"Terus terus?"

Vera menunduk, menggigit bibir bawah nya. "Dia kan ke Jerman, gue memang sengaja ngikutin dia nyampe ke Jerman karna.... Karna..."

"Suka maksud nya?" potong Vellyn, refleks wajah  Vera berubah drastis menjadi salting dan agak merah pipinya.

"Iyyya Lyn. Tapi lo gak boleh bilang ke Kean ya! Gue maluu masa sih, ngenalin persahabatan empat tahun sama dia trus baru ngerasain suka nya delapan bulan? Gila gak sih." celutuk nya, menghadap langit langit ruang.

Vellyn terkekeh. "Gak gila kok. Mungkin dulu kamu udah mulai ada rasa, tapi kamu tepis itu karena mengingat kalian adalah sahabat."

Vera menoleh, lalu mengangguk. "Iya sih, gue berharap dia balas suka sama gue."

"Oh iya Areksa mana?" tanya nya mengubah obrolan, agak tidak terlalu terhanyut.

"Ada di kamar, mau aku bawa kesini? Diliat tadi dia keknya gabut, jadi main mainan nya di kamar." jawab Vellyn.

"Iya dong! Gue udah kangen ama ponakan gue yang satu itu!"

Vellyn kemudian berdiri, ia berjalan ke kamar nya untuk mengambil Areksa.

Beberapa saat kemudian ia kembali, membawa Areksa yang masih anteng saja bermain mobil mobilan yang ia pegang.

Dengan sigap, Vera menggendong bocah kecil itu. "Areksa! Ponakan Aunty kangen banget, waw makin gede aja kamu!!" pekik nya.

Ia mencium pipi Areksa ribuan kali, membuat bayi itu terganggu dan sedikit kesal di buat nya. Vellyn yang melihat mereka pun, langsung tertawa karena wajahnya Areksa yang begitu menggemaskan sekali.

"Mamma..." rengek bayi itu, seakan akan meminta tolong.

"Hahaha lucu banget kamuu Sa!" ucap Vera. "Kangen gak dengan Aunty?"

Areksa menggeleng polos membuat bibir Vera mengerucut kecewa. "Ihh kok gak kangen sih? Aunty padahal kangen loh? Rela relain ke indo demi liat Areksa nih..." canda nya.

••••🍁••••


Dikit dulu yahh, bab yg ini kehapus😢
Huhu jadi terpaksa nulis ulngg

Oh iya aku jg buat cerita gengmotor and
Perjodohan gitu loh,

Baca yuk! Cek di profil aku

"DAMIAN MY HUSBAND"

TRANSMIGRASI GADIS BUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang