1. Bukan Raga Ku!

88 5 0
                                    


Seorang perempuan dengan banyak nya alat medis terpasang di tubuh nya, dan juga terbaring di atas brankar tanpa ada tanda tanda kehidupan nya di sana. Sudah tiga bulan ia terbaring di sana, namun tak kunjung terbangun dari tidur panjangnya itu.

Banyak orang yang berharap agar ia terbangun lagi, namun nyatanya lama sekali ia untuk kembali. Mati? Tidak, masih ada sedikit tanda kehidupan di tubuh nya.

Namun kali ini, tidak dengan seperti tiga bulan yang lalu. Perempuan itu mulai tidak pucat lagi kulit nya, melainkan dengan kulit yang agak cerah sedikit. Dan lihat lah, tangannya sudah mulai bergerak menandakan ia akan siuman.

Seorang wanita setengah paruh baya masuk dengan membawa sesuatu, ia pun segera mendekati perempuan itu.

"Ny-nyonya sudah sadar?" tanya wanita itu membantu perempuan yang di panggil nyonya.

Perlahan, mata cantik itu mulai terbuka dengan  berusaha membiarkan cahaya masuk ke retina matanya itu. Buram, lalu perlahan lahan ia bisa melihat semuanya.

Beberapa detik kemudian ia terkejut.

"A-aku di mana?! Kenapa aku masih hidup, dan siapa...?" tanya perempuan itu sedikit ketakutan.

"Ja-jadi ini wujud manusia? Aku masih hidup? Siapa bibi ini, apa dia ibuku?" batinnya.

"Saya Rena Nyonya, asisten rumah tangga Nyonya. Nyonya butuh air putih?" tanya nya.

Zeeva, ya. Entah kenapa dia bisa berada disini, dan kenapa wanita itu memanggilnya nyonya? Apakah dia seorang bos? Tidak. Dia bukan bos.

"Aaa... Nyonya?"

"Tidak...."

Beberapa menit berlalu, Zeeva berusaha menetralkan pikirannya. Yang ada sekarang, tempat yang aneh. Dan kenapa ia bisa melihat?! Apa ini keajaiban?!

Tetapi, ketika ia memikirkan kejadian malam itu, saat ia jatuh dari gedung rasanya tidak bisa. Karena hanya kegelapan saat itu.

"Nyonya jangan melamun," tegur Rena yang senantiasa menatap Zeeva.

Zeeva berusaha tersenyum, berusaha beradaptasi dengan orang orang sekitar.

"Boleh saya tanya?"

"Tentu nya."

"Siapa yang mendonorkan mata saya?"

Raut wajahnya Rena tiba tiba bingung, pertanyaan macam apa ini? Kenapa tiba tiba nyonya nya menanyakan hal aneh itu.

Zeeva yang melihat itu pun ikut bingung, mengapa bengong dan terlihat bingung ya. "Maaf, tapi nama saya Zeeva Adriana. Atau mungkin anda salah orang?"

"Zeeva Adriana? Saya tidak mengenal itu nyonya. Dan yang di depan saya adalah nyonya Silvana Evelyne Argeswara. Maaf lancang nyonya, tetapi setelah saya lihat tuturkata anda terlihat berbeda dari yang dulu?"

"Nama saya Evelyn?"

Rena mengangguk.

Wah! Tidak beres. Zeeva sekarang malah terngiang-ngiang dengan cerita dari neneknya yang dulu suka membaca novel, dan membacakan nya untuk Zeeva. Ada cerita transmigrasi yang merupakan perpindahan jiwa.

Apa itu terjadi pada dirinya? Ah tidak! Kata neneknya itu hanyalah imajinasi sang penulis.

Atau itu memang terjadi, melihat sekitar, kata Rena tadi saat menyebutkan namanya itu bukan Zeeva. Tetapi nama yang tak di kenal, berarti benar itu tidak mimpi.

Sekali lagi Zeeva mencubit pipinya agar terbangun dari mimpi itu, namun tidak bisa. Ini nyata!

Melihat kelakuan aneh Zeeva, Rena segera berucap. "Nyonya butuh pertanyaan? Mungkin, nyonya kehilangan ingatan nyonya setelah kecelakaan waktu itu."

Zeeva langsung menoleh lagi ke arah Rena, ia lalu mengangguk. "Bisa ceritakan?"

"Nyonya bisa seperti ini karena kecelakaan mobil bersama kekasih nyonya yang di kejar oleh suami nyonya, jadinya nyonya kecelakaan dan al hasil koma." kata Rena.

Kening Zeeva berkerut. "Hah? Suami? Kekasih? Astaga," aku sudah memiliki SUAMI? ! bukan nya aku masih gadis, ah! Dan apa lagi? Kekasih?

Rena mengangguk. "Seperti nya nyonya kehilangan ingatan seluruhnya" pikir Rena.

"Coba ceritakan lagi Bi." kata Zeeva lembut.

Baru pertama kali ini, jujur. Rena mendengar suara lembut nyonya nya. "Nyonya serius? Tapi ini lancang sekal—"

"Tidak Bi. Saya hanya ingin tahu, dan mungkin saya amnesia?" Zeeva berusaha pura pura amnesia, padahal ini bukan lah jiwa yang asli pemilik tubuh ini.

"Nyonya sudah memiliki suami, dia sekarang berada di Italia untuk menyelesaikan pekerjaan nya disana. Dia juga bilang, kalau masih marah sama nyonya karena memiliki pacar, padahal sudah bersuami. Nama suami nyonya adalah Grazelio Algrava Argeswara. Kalian berbeda lima tahun." jelas nya.

"Jangan bilang udah punya anak? Iya?"

Rena mengangguk. Nyonya seperti nya amnesia parah, seharusnya aku memanggil dokter tadi.

Zeeva terkejut. Sejak kapan ia mempunyai anak? Oh iya inikan bukan dirinya. "Terus terus? Nama anak saya siapa?"

"Tuan muda bernama Areksa Vander Argeswara. Dia baru berusia 7 bulan, sekarang dia berada di mension di jaga oleh baby sister" jawab Rena.

"Anak ku cowok? 7 bulan? Berati masih kecil dong" batinnya.

"Ada yang mau ditanyakan lagi nyonya?" tanya Rena.

"Sikap tuan Grazelio Algrava Argeswara itu gimana?"

"Ohh tuan bersikap sangat dingin. Maaf karna jujur, tapi tolong jalan bilang ke tuan, kalau dia benar benar kejam jika sedang marah. Klo sedang tenang juga dingin" katanya.

Zeeva sedikit terkejut. Kejam? Apakah lelaki itu seorang mafia?

"Ya, benar nyonya. Dia mafia." entah darimana Rena bisa mengetahui isi pikiran Zeeva. "Seperti tidak memiliki hati, kalian berdua dulu sibuk dengan dunia masing-masing."

Seperti nya, kisah baru ini akan menjadi hal yang rumit. Bagaimana sikap dari laki laki itu?

***

Buat yang nanya klo misalnya
Dari mana Zeeva tau ini itu, berarti
Dia tau dari neneknya yya. Dia soalnya lebih dekat sama almr nenek nya kebanding sama keluarga nya 🤙🏻

TRANSMIGRASI GADIS BUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang