"Dad.. Sam kangen Mommy.. " Ucapan Samuel membuat Jiyandra menatap sendu putra kesayangannya itu. Selama beberapa tahun ini ia melarang Samuel pergi ke makam Stephanie karena terakhir kali saat ia membawa Samuel ke sana, anak itu histeris dan akhirnya mengurung diri di kamarnya seharian penuh. Ia takut hal itu kembali terulang.
"Kalau ada waktu, Daddy bawa Sam ke Mommy. Sekarang Sam mau apa? Hmm? " Tanya Jiyandra lembut.
Samuel terdiam sesaat, sebelum akhirnya menjawab "Engg.. Sam laper, Daddy". Anak itu menatap manja ayahnya, dan dibalas cubitan gemas di pipinya.
" Okey, let's eat, baby boy! " Ajak Jiyandra. Ia menggendong Samuel ala Koala, dan anak itu hanya menurut saja.
.
.
.
.
"Daddyyyy.. " Siang ini Samuel sudah membaik. Suhu badannya sudah normal dan anak itu kembali bertingkah seperti biasanya.
Bedanya kali ini Samuel benar-benar manja, ia tidak mau ditinggal oleh Daddynya sama sekali.
"Yes, baby? Ada apa? " Tanya Jiyandra yang sibuk dengan MacBook miliknya.
Samuel mengerucutkan bibirnya lucu. "Bosennn.. " Rengeknya dengan kaki kaki yang berayun asal.

Jiyandra menghampiri Samuel lalu mengangkat tubuh putranya dan mendudukkan Samuel ke pangkuannya. "Bosen? Terus Baby mau ngapain sekarang? " Tanyanya.
"Mau renang di kolam belakang! " Jawab Samuel antusias.
"No, baby.. Kamu baru sembuh. Jangan berenang sekarang". Tolak Jiyandra.
" Aa.. Daddyyy.. Ayolahhh.. " Samuel merengek.
"Bab-"
"Daddyyyy.. Sam janji nanti nggak bakal sakit, kok.. Ayolahhh.. " Samuel semakin merengek.
"Luka Baby belum kering. Baby tahu sendiri kan, kalau baby masih belum boleh kena air?
Nanti kalau infeksi bagaimana? "Samuel semakin cemberut. "Daddy... " Ia merengek.
"Baby, jangan membantah". Jiyandra menatap tajam Samuel, membuat sang empu berkaca-kaca.
" Hiks.. Daddy jahat! " Samuel menangis. "Sam cuma mau main.. Hiks! Sam bosen.. Hiks! " Anak itu memukul mukul dada Sang Daddy kuat.
"Boy, Daddy-"
"Jahat! Hiks.. Sam mau kabur aja! Hiks.. Sam mau pergi.. Hiks.. Jauh! "
Mendengar ucapan Samuel, rahang Jiyandra mengetat seketika. "Kau tahu apa yang kau katakan membuat Daddy marah kan, Samuel?! "
Tubuh Samuel menegang. Isakannya semakin kencang. Anak itu menunduk takut. "Hiks.. Hiks.. "
Jiyandra menghela nafas. Ia salah karena membentak anak manja ini. "Samuel, Hei.. " Pria itu menangkup kedua pipi Samuel, agar anak itu menatap matanya.
Samuel menatap mata ayahnya dengan nafas yang masih sesenggukan.
"Daddy salah karena membentak mu, boy.. Maaf.. " Jiyandra mengusap air mata Samuel.
"Hiks.. Mau renang.. "
"Boy-"
"Hiks.. Mau.. Renang.. "
Karena Jiyandra takut Samuel akan semakin tantrum sekarang, ia akhirnya pasrah. Menuruti keinginan anak kesayangannya itu. "Okey. Daddy izinin. Tapi jangan lama lama loh".
" Yeayyy! " Samuel memekik kegirangan.
.
.
.
.
Saat ini Samuel sudah berada di halaman belakang mansion bersama samg Daddy. Anak itu memakai celana pendek selutut berwarna putih dan kaos biru muda pendek.
"Daddy.. Ayo renang! " Ajaknya pada Sang Daddy antusias.
"Sebentar, baby.. " Jiyandra mengambil pelampung berwarna biru yang terletak di dekat kolam renang. "Pakai ini. Daddy tidak ingin baby kenapa kenapa".
Bibir Samuel mengerucut sebal. " Daddy, ih! Sam kan udah gede! Kok disuruh pake begituan?! " Pekiknya tak Terima.
"Kalau baby membantah, kita tidak jadi berenang".
Samuel cemberut. 'Nih orang ngeselin banget, dah' Batinnya kesal. " Ya udah deh.. " Ia akhirnya menurut. Perlahan ia memasuki kolam renang dengan pelampung yang menemaninya.

Jiyandra menatap gemas putranya itu. Ia turut memasuki kolam renang, menemani anak nakal itu berenang selama beberapa saat ini.
Selama berada di kolam renang, Samuel tampak kesenangan sendiri, anak itu terus tersenyum lebar, sambil sesekali menyipratkan air ke sang Daddy.
Karena gemas, Jiyandra pun membalas dengan hal sama.
Mereka tampak bersenang-senang hari ini.

"Daddy.. Airnya dingin! " Keluh Samuel dengan senyuman menggemaskan miliknya.
"Okey.. Jadi berhenti sekarang ya? "
"Ih.. Nggak mau sekarang, Dad! Sam mau main lebih lama lagi! " Rengek Samuel.
"No, baby.. Nanti kamu kedinginan. Daddy nggak mau kamu sampai demam lagi". Tolak Jiyandra. Pria itu mulai mengangkat tubuh Samuel dalam air, tentu sang empu memberontak pastinya.
" Daddyyyy!! Sam belom selesai! "
"No.. Kita harus selesai sekarang".
Samuel cemberut. Lebih baik ia menurut saja sekarang.

Ini gambaran kolam renangnya yaaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Juna Or Samuel? [TAMAT]
FanfictionJunartha Malendra Agrava, laki-laki dengan sifat jahil dan bobrok itu mengalami nasib buruk akibat menjahili temannya yang berujung terpeleset di tangga dan nyawanya tak dapat ditolong. Namun bukannya pergi ke alam baka, jiwa Juna malah nyangkut...