19. Zergaf dan Masa Lalu Oliver

883 62 5
                                    

Kembali lagi di cerita gaje ini

Semoga kalian suka sama alur cerita ini

Jangan lupa vote and comment yaa




  "BAGAIMANA KALIAN SEMUA BISA LENGAH?! DI MANA PUTRAKU?! SIALAN!!!! " Jiyandra mengamuk dan membanting semua yang ada di hadapannya, ia marah karena sebelumnya ia sudah memerintahkan bodyguard untuk berjaga di sekitar gedung rumah sakit selama ia dan anak anaknya yang lain pergi dan sialnya tidak melihat ke mana perginya penculik membawa Samuel.

  "KALAU PUTRAKU SAMPAI KENAPA-KENAPA, AKU TIDAK AKAN SEGAN SEGAN UNTUK MEMBUNUH KALIAN!!!!!!" Amarah Jiyandra memuncak. Ia benci kehilangan putranya lagi.

  "Daddy, aku sudah menyuruh semua bawahan kita untuk mencari keberadaan Samuel. Aku juga akan ikut mencarinya setelah ini". Ucap Kris yang sedari tadi menyaksikan amarah sang Daddy.

  Jiyandra mengacak rambutnya frustasi. Amarahnya tak terkendali. Rahangnya mengeras, matanya memerah karena luapan emosinya.

  " Dad.. Maaf.. Seline lengah.. Seharusnya Seline menjaga Samuel lebih baik lagi.. Ini salah Seline.. " Seline menyalahkan dirinya sendiri. Seharusnya ia tidak meninggalkan Samuel di rumah sakit sendirian.

  "Itu bukan salahmu, girl.." Suara Jiyandra terdengar lembut, namun setelahnya kembali menggebu. "Ini salah mereka yang lengah padahal sudah ku perintahkan untuk menjaga anak anakku!!! "

  Tangan kekar Jiyandra mengambil ponselnya, menelepon seseorang. "Siapkan mobil! Aku akan mencari putraku! "

  Tut!

  Panggilan langsung diakhiri olehnya.

  "Dad.. Aku ikut". Pinta Seline.

  Jiyandra mengangguk. Ia tidak bisa menolak permintaan putri kesayangannya itu.


.

.

.

.


  Samuel membuka matanya secara perlahan. Tubuhnya terasa sakit luar biasa dan..

  Apa yang terjadi dengannya ini?

  Ia ketakutan saat menyadari bahwa tubuhnya diikat di tengah tengah ruangan berdebu yang tak ia kenali keberadaannya. Mulutnya tersumpal dengan kain, pakaiannya lusuh.

  Apa ini? Bukankah ia sebelumnya berada di rumah sakit?

  "Hngg.. Mmmm.. Nggggggggg!!! " Samuel berusaha bersuara, ia menangis, tangannya yang ada di belakang punggungnya, dengan rantai yang mengikatnya kuat.

  Sakit.

  Samuel merasakan tubuhnya sangat sakit.

  Terlebih pada punggung tangan kanannya yang sebelumnya berdarah-darah karena infusnya dilepas paksa.

  "Daddy mana? Abang Kris juga.. Seline.. Mereka mana? Gue.. Gue di mana ini? Gue takut... "

  Pintu ruangan itu terbuka, menampilkan sosok pria berkulit putih dengan wajah yang lumayan tampan, menatap tajam Samuel yang ketakutan. Di belakang pria itu ada Pria pria lain yang berbadan kekar dan besar, dengan masing-masing tangan yang membawa cambuk.

*Si penculik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Si penculik

  Apa ia akan dicambuk?

  Astaga..

  Selain ayahnya yang kecanduan mencambuknya.. Kini pria pria asing itu juga ingin mencambuknya???

  "Hmmmmmmpppphhhhh!!! Ngggggggghhhhhhhh! " Samuel berteriak acak, ia berusaha melepas ikatan di tubuhnya. Keringat dinginnya terus bercucuran, nafasnya tak beraturan.

  Pria itu tersenyum senang. Ia mendekati Samuel, mencengkram kuat pipi laki-laki lemah itu. "Selamat datang di sini, putra kesayangan keluarga Oliver". Ucapnya dengan tawa jahat.

  Samuel menatap pria itu dengan matanya yang berair, ia terus meronta di tempatnya.

  Pria itu—Zergaf Fanhountein tertawa sinis lalu melepas cengkraman pada pipi Samuel.

  "Lihatlah.. Kau adalah anak dari mafia kejam Oliver, namun kau tak mencerminkan anak mafia sama sekali.. "

  "Tubuh lemah,.. Penakut.. Cuih! "

  Zergaf tertawa licik. "Kau harus menanggung perbuatan Daddymu itu.. Hmm? " Ia mengambil pisau lipat di balik jasnya.

  Tangannya bermain main di kulit Samuel yang memucat, membuat luka di wajah tampan itu.

  "Hnnnnnngggggggg!!! " Samuel berusaha berteriak kencang.

  Sakit.

  Ia benar-benar kesakitan.

  "Ups.. Sakit ya? " Zergaf menghentikan kegiatannya. "Apa kau ingat kecelakaan yang membuatmu trauma dan membuatmu kehilangan Mommy tercintamu itu? " Tanyanya tiba-tiba.

  Samuel menegang. Itu..

  "Hahaha.. Akulah pelakunya! Aku yang membuat rem mobil kalian blong! Aku yang membunuh mommy mu! "

  Deg!

  Tubuh Samuel gemetaran hebat. Air matanya mengalir deras.

  "Itu semua kulakukan untuk membalas dendam dengan Daddymu! Jiyandra Oliver yang angkuh itu! Aku muak melihat wajahnya! Aku kehilangan orang tuaku karenanya, sialan! "

  "Mmmm.... Ngggggggg! "

  Dada Samuel naik turun tak beraturan. Ia kesulitan bernafas sekarang. Trauma yang dibawa Samuel menghantui Juna yang bersemayam di tubuh itu, membuatnya merasakan sakit yang teramat sangat.

  "Hahaha.. Sekarang dia juga harus kehilanganmu, Samuel Oliver! " Zergaf tertawa lagi. "Ayo cambuk dia sampai kehilangan kesadaran!" Perintahnya pada para bawahannya.

  Samuel berusaha memberontak, namun sia-sia. Ia dicambuk tanpa henti, ditampar, juga disiksa. Piyama atasnya sudah timbul bercak darah, ia kesakitan.

  Yang ada dalam pikirannya sekarang hanyalah Daddynya. Ia berharap Daddynya segera menemukannya, mendekap dirinya yang ketakutan.

 

Juna Or Samuel? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang