3. perubahan signifikan

2.1K 131 3
                                    

  Samuel merasa tidurnya terganggu saat tangan seseorang melingkar tanpa permisi di perutnya. Mata Samuel perlahan terbuka, dan berapa terkejutnya ia ketika melihat Jiyandra yang memeluknya sangat erat, bahkan ia hampir tak bisa bernafas.

  "Engghh.. " Samuel menggeliat tak nyaman. Ia berusaha menyingkirkan tangan Jiyandra dari perutnya.

  Namun bukannya berhasil, tangan Jiyandra semakin mengerat, membuat Samuel pasrah.

  Perlahan mata Jiyandra terbuka. Pria itu menatap tepat ke wajah bantal putranya. "Mau menyingkir, babe?" Suaranya terdengar berat namun parau.

  Samuel bergidik ngeri. Ia tak berani membalas.

  "Samuel.. "

  "D-daddy.. Sam sesek.. "

  "I'm sorry". Jiyandra melepas pelukannya. " Daddy sangat merindukanmu, Samuel". Pria itu mengusap lembut dahi Samuel.

  Samuel merasa nyaman dengan usapan lembut ayah pemilik asli tubuh yang ditempatinya ini. Ia tiba-tiba kembali mengantuk.

  "Hei, boy.. Jangan tidur lagi. Kau harus bangun sekarang. Sudah waktunya sarapan". Jiyandra mengangkat tubuh bongsor putranya itu, mendudukkan Samuel di pangkuannya.

  Gess.. Anggap aja Si Hyunjin alias Samuel ini masih belum setinggi sekarang, jadi kira-kira dalam cerita ini tingginya masih 170an ke bawah. Okey?

  " Hngg.. Ngantuk, Dad.. " Samuel hendak kembali menutup matanya, namun sang ayah dengan sigap menggampar pelan pantatnya, membuat Samuel kembali membuka mata.

  "No, baby boy.. Sekarang kamu harus mandi. Daddy akan memandikanmu". Jiyandra menggendong Samuel ala koala, tentunya membuat jiwa 'Juna' yang menempati tubuh laki-laki itu meronta.

  Yang benar saja.. Umur Samuel kan sudah 17 tahun??? Lalu.. Apa dia masih dimandikan oleh ayahnya?

  " Daddy.. Lepasin Samuel! Samuel bisa mandi sendiri kok.. Jangan dimandiin!" Samuel merengek.

  Jiyandra terkekeh melihat wajah memerah Samuel. "Malu, hmm?" Tanyanya sambil mendudukkan Samuel di kursi kecil yang ada di dalam kamar mandi.

  "Daddy.. " Samuel merengek saat Jiyandra mulai membantunya melepas pakaiannya.

  "Jangan membantah, atau kau akan mendapat hukumannya". Ancam Jiyandra.

  Seketika Samuel diam. Ia tidak ingin dihukum karena masalah ini. " Hihhh.. Tapi gue kan udah besar... Malu anjing kalo kudu dimandiin gini... "



.

.

.

.


  Di meja makan mewah nan besar yang berada di mansion keluarga Oliver, Kris dan Seline telah menempati tempat duduk mereka. Mereka menunggu kedatangan sang Daddy dan si tengah yang belum nampak kehadirannya sejak beberapa saat ini.

  "Tumben Daddy belom turun.. " Gumam Seline.

  Kris tampak tak acuh. Ia sibuk dengan Ipad nya, tak menyadari kedatangan Jiyandra yang tengah menggendong adik laki-lakinya menuju meja makan.

  "Eh, Daddy? Kenapa Daddy gendong Samuel?" Tanya Seline membuat Kris turut mengalihkan atensinya.

  "Daddy.. Sam malu.. " Samuel menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang Daddy.
 
  Jiyandra tersenyum tipis. "Ini sudah sampai, boy. Ayo duduklah di kursimu". Ujarnya, mendudukkan Samuel di samping Seline.

Juna Or Samuel? [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang