Bab 1: Pertemuan Di Antara 2 Dunia

44 3 0
                                    

Langit Seoul malam itu tampak mendung, dipenuhi oleh awan gelap yang menggantung rendah. Di dalam sebuah restoran eksklusif yang terletak di lantai atas gedung pencakar langit, terdapat tiga orang yang tak pernah terbayangkan akan bertemu dalam satu ruangan yang sama. Ketiganya membawa aura yang berbeda: satu dengan kehormatan, satu dengan kekuatan, dan satu lagi dengan karisma dingin yang tak tergoyahkan.

Di sisi kanan meja, duduklah Park Jinhyuk, pemimpin geng mafia yang dikenal dengan nama "Serigala Hitam." Wajahnya yang tajam dan penuh rahasia selalu menyiratkan ketenangan. Tak ada yang tahu kapan dia akan tersenyum atau marah, karena dia mampu menyembunyikan emosinya dengan sangat baik. Di sebelahnya duduk lawannya, Kim Taeyang, kepala dari kelompok mafia saingan, "Tangan Merah." Taeyang, dengan tatapan tajam dan sikap arogan, selalu merasa unggul di setiap kesempatan. Kedua mafia ini sudah bertahun-tahun terlibat dalam pertarungan kekuasaan, namun malam ini bukan tentang persaingan mereka.

Di seberang meja, duduklah pria yang menjadi alasan pertemuan ini. Lee Hyunwoo, CEO dari K-GROUP, perusahaan konglomerat terbesar di Korea Selatan. Wajahnya tampak sempurna dengan rahang tegas, rambut hitam yang tertata rapi, serta tatapan dingin dan penuh perhitungan. Dia adalah pria yang tak hanya menguasai dunia bisnis, tetapi juga telah menarik perhatian dua mafia besar. Hyunwoo bukanlah orang yang mudah ditaklukkan. Kecerdasannya, ketenangannya, dan keteguhannya dalam menghadapi masalah membuatnya seperti es yang tak bisa dicairkan.

Pertemuan itu diawali dengan percakapan yang canggung. Jinhyuk dan Taeyang sama-sama menatap Hyunwoo dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Bukan hanya sekadar rasa ingin memiliki, tapi juga rasa penasaran dan ketertarikan yang mendalam. Namun, Hyunwoo tetap tenang, memegang kendali situasi dengan sempurna.

"Jadi, mengapa aku di sini?" tanya Hyunwoo dingin, memecah kesunyian.

Jinhyuk, yang selalu tampak tenang, tersenyum tipis. "Kau tahu alasan kami memintamu datang, Lee Hyunwoo. K-GROUP telah menjadi pemain utama dalam perdagangan internasional, dan kami berpikir, ada banyak hal yang bisa kita lakukan bersama."

Taeyang tertawa kecil, suaranya dalam dan mengintimidasi. "Atau mungkin kami hanya ingin memastikan kau tetap berada di pihak yang benar. Dunia ini kejam, Hyunwoo-ssi, dan bahkan orang secerdas dirimu butuh perlindungan."

Hyunwoo menatap kedua pria itu tanpa emosi. "Aku tidak butuh perlindungan dari siapa pun, terutama dari mafia."

"Benarkah?" balas Jinhyuk, matanya menyipit. "Kau mungkin mampu menjaga dirimu di dunia bisnis, tapi dunia kami berbeda, Hyunwoo. Di sini, kau butuh lebih dari sekadar otak. Kau butuh kekuatan."

Hyunwoo tetap tak terpengaruh. "Kekuatan bukanlah sesuatu yang harus dipamerkan, Park Jinhyuk. Apalagi ketika itu berasal dari ketakutan."

Taeyang menyandarkan tubuhnya ke kursi, senyum sinis masih menghiasi wajahnya. "Kau bicara tentang kekuatan dengan begitu dingin, tapi kau sendiri tahu betapa pentingnya kekuasaan di dunia ini. Jika kau tidak berhati-hati, kau akan hancur, bahkan sebelum sempat mempersiapkan dirimu."

Hyunwoo menatap kedua mafia itu bergantian. Ada sesuatu di balik kata-kata mereka, sebuah tarikan yang sulit dijelaskan. Meskipun secara rasional ia ingin menjauh dari segala bentuk keterlibatan dengan dunia gelap, ia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa kedua pria ini tampak sangat tertarik padanya. Dan tarikan itu bukan hanya tentang kekuasaan—ada sesuatu yang lebih pribadi.

"Aku tidak tertarik dengan permainan kalian," Hyunwoo akhirnya berkata. "Jika kalian ingin berbicara tentang bisnis, aku terbuka untuk mendengarkan. Tapi jika kalian hanya ingin memamerkan kekuatan, aku tidak punya waktu untuk itu."

Jinhyuk dan Taeyang saling menatap sejenak, seperti mengukur respons satu sama lain. Mereka tahu, ini bukan pertemuan biasa. Hyunwoo bukan sekadar pria bisnis yang bisa mereka manipulasi dengan mudah. Dia adalah teka-teki yang sulit dipecahkan, dan itu hanya membuat mereka semakin tertarik.

"Baiklah," kata Jinhyuk akhirnya, suaranya lembut namun tajam. "Kita akan berbicara tentang bisnis. Tapi ingat, Lee Hyunwoo, di dunia ini, tidak ada yang benar-benar terpisah dari kekuasaan."

---

Love Among The Shadow Mafia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang