Bab 24: Rantai Emas

3 1 0
                                    

---

Pagi itu, ketika Hyunwoo membuka matanya, cahaya matahari yang lembut masuk melalui jendela-jendela besar di kamar yang megah itu. Tirai sutra emas yang menggantung di sekeliling tempat tidur kini sedikit terbuka, memberi pandangan langsung ke arah balkon yang menghadap ke taman. Namun, pemandangan indah itu tidak mampu menenangkan perasaan tidak nyaman yang sudah menyusup jauh ke dalam pikirannya.

Seperti biasa, Jinhyuk dan Taeyang sudah bangun lebih dulu. Mereka sibuk mempersiapkan diri untuk hari baru, mengenakan setelan mahal mereka dengan elegansi yang sempurna. Hyunwoo memperhatikan mereka dengan perasaan aneh. Ada jarak yang tidak bisa dia jelaskan—seolah-olah meskipun mereka begitu dekat secara fisik, mereka berada di dunia yang berbeda.

Ketika Taeyang mendekatinya, tersenyum lembut seperti biasanya, Hyunwoo merasakan sesuatu yang tidak beres. Dia hendak bangkit dari tempat tidur, tetapi kemudian menyadari ada sesuatu yang menghalangi gerakannya. Kakinya terasa berat. Dengan cepat, dia memeriksa pergelangan kakinya dan menemukan sesuatu yang mengejutkan—sebuah rantai emas yang mengikat kakinya ke tiang tempat tidur.

Dia menatap rantai itu dengan mata lebar, tidak percaya. "Apa… ini?" tanyanya, suaranya terdengar serak karena ketidakpercayaan dan kebingungan.

Jinhyuk, yang sedang mengikat dasinya di depan cermin, melihat Hyunwoo melalui pantulan di kaca dan hanya tersenyum tipis. "Ini hanya tindakan pencegahan, Hyunwoo. Kami tidak ingin kau mencoba melarikan diri saat kami tidak di sini."

Mata Hyunwoo membelalak lebih lebar. "Melarikan diri? Kenapa kalian pikir aku akan melarikan diri?" Dia menatap mereka dengan rasa marah yang mulai mengalir, meskipun hatinya masih bingung.

Taeyang mendekat dan duduk di tepi tempat tidur, meletakkan tangannya dengan lembut di atas tangan Hyunwoo, mencoba menenangkannya. "Hyunwoo, ini untuk keselamatanmu. Dunia di luar sangat berbahaya, terutama bagi seseorang sepertimu. Kami hanya ingin melindungimu."

Hyunwoo menepis tangan Taeyang dengan gerakan cepat, berdiri di atas ranjang meski rantai itu menahan gerakannya. "Melindungiku? Ini bukan perlindungan! Kalian mengurungku! Kalian merantainya seperti aku ini tahanan!"

Jinhyuk berbalik dari cermin dan mendekat, langkahnya tenang namun tegas. "Kau memang tahanan, Hyunwoo," katanya dengan suara rendah, tetapi nadanya penuh dengan kepastian. "Tahanan hati kami. Kami tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja."

Kata-kata itu membuat dada Hyunwoo terasa sesak. Setiap inci dari logika dan akalnya berteriak bahwa ini salah, bahwa mereka tidak berhak mengurungnya. Namun, di saat yang sama, ada sesuatu dalam cara mereka berbicara—sebuah ketulusan yang terdistorsi, yang membingungkannya. Seolah-olah di balik setiap tindakan mereka, ada alasan yang lebih dalam, meski tetap saja salah di matanya.

"Apa kalian benar-benar berpikir ini caranya untuk… membuatku tinggal?" Hyunwoo berkata dengan suara pelan, penuh dengan campuran rasa sakit dan kebingungan. "Dengan rantai dan pengurungan?"

Taeyang mendesah, dan dia meraih tangan Hyunwoo lagi, kali ini dengan lebih hati-hati. "Hyunwoo, kami melakukannya karena kami tidak ingin kehilanganmu. Setelah semua yang terjadi, kami tidak akan mengambil risiko kau meninggalkan kami. Kau terlalu penting."

"Kami tidak bisa mempercayai dunia luar denganmu," tambah Jinhyuk sambil bersedekap, matanya penuh dengan kepastian. "Orang-orang di luar sana tidak akan menghargaimu seperti kami. Mereka akan menghancurkanmu, memanfaatkanmu. Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi."

Meskipun kata-kata itu diucapkan dengan nada lembut, Hyunwoo tahu bahwa di balik keindahan retorika mereka, ada kekejaman yang tak terbantahkan. Ini bukan perlindungan. Ini adalah kepemilikan. Mereka tidak ingin melindunginya dari bahaya, mereka hanya ingin memastikan dia tidak bisa pergi ke mana pun. Rantai yang melingkar di kakinya hanyalah simbol nyata dari kontrol total mereka.

Love Among The Shadow Mafia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang