02.

97 62 48
                                    

Selamat membaca

Pukul 07.00

"Ayyara kamu ga sekolah?" tanya Ratih, "ngga Bun Ayya ga enak badan" jawabnya, "yaudah kamu makan, minum obat trus istirahat biar cepet sembuh" Ayyara mengangguk pelan.

Tangan mungil Ayyara merain ponsel nya, Ayyara membuka WhatsApp, Ayyara membaca ulang chat lama nya dengan Chandra,

***

"Dulu kamu baik banget ya Ndra, kamu selalu peduliin aku, selalu dengerin curhatan aku, selalu ngerti apa yang aku mau".

"Ternyata ngelupain kamu ga segampang itu ya Ndra, apa lagi ngelupain semua tentang kamu, tentang semua yang kita udah lewatin bersama, setelah ga sama kamu ternyata aku berantakan Ndra, pikiranku kacau, makanku ga teratur, tidurku ga nyenyak, kesehatanku tergangu, ga boong aku kangen kamu Ndra".

"Nanti kalo aku kangen kamu trus gimana Ndra, nanti kalo aku gabisa lupain kamu gimana, aku masih ngarepin kamu balik Ndra, balik dengan menjadi Chandra yang dulu, Chandra yang selalu buat aku ketawa disetiap harinya, Chandra dengan tutur kata yang lembut".

"Mungkin memang masanya sudah habis, terimakasih sudah pernah menjadi alasanku untuk tersenyum".

"Walaupun perpisahan yang menjadi akhir dari cerita kita, senang bisa mengenal mu".

***

Air mata Ayyara kini telah membahasi boneka kesayangannya yang dia peluk sendari tadi.

"Nak ada temenmu di depan" ucap Ratih, Ayyara buru buru menghapus air matanya, "siapa Bun?" Tanya Ayyara, "Aksa" jawab Ratih.

Degg!!

"Ngapain Kak Aksa kesini?" monolog Ayyara, Ayyara pun beranjak dari tempat tidur nya kemudian menghampiri Aksa diruang tamu.

"Loh kakak bolos?" tanya Ayyara, "iya soalnya lo ga sekolah makanya gw kesini" jawab Aksa dengan wajah datar.

"Emm kak Aksa kesini karna mau jengukin aku ya?" Tanya Ayyara lagi, "ngga, gw kesini karna mau jual lo" jawabnya ngasal, "apalah kak Aksa ini ga jelas" oceh Ayyara.

"Nih gw bawain sosis bakar sama roti bakar rasa coklat" Ucap Aksa sembari menyodorkan makanan yang iya bawa.

"Ini buat aku kak?" tanya Ayyara, "sabar Sa, sabar"gerutunya, "kalo bukan buat kamu buat siapa lagi wahai Ndoro Ayu" sambung nya.

"Kakak tau aku kalo aku suka coklat?" Tanya Ayyara, "apa si yang aku ga tau tentang kamu" jawab Aksa tersenyum tipis.

Ratih datang dengan membawa dua cangkir teh

"Ini nak di minum dulu"ucap Ratih, dengan senyum ramahnya, "aduh malah jadi ngerepotin" sahut Aksa dengan wajah sungkan, "aduh gapapa nak, sering sering aja main kesini" ucap Ratih, "ah, iya Tante, terimakasih" jawab Aksa.

"Tante tinggal kebelakang dulu ya, nanti kalo mau makan cari sendiri di dapur ya, gausah sungkan anggep aja rumah sendiri" sambung Ratih lalu meninggalkan Ayyara dan Aksa.

"Iya Tante terimakasih" sahut Aksa.

"Kakak Aksa kok keliatan akrab sama bunda ku?" Tanya Ayyara yang dari tadi heran melihat pemandangan yang ada didepannya beberapa detik lalu.

"iyadong, gw kan calon mantu bunda lo" jawab Aksa dengan wajah datar nya.

"Maksudnya?" Tanya Ayyara lagi, "pikir aja sendiri" jawab Aksa dengan wajah malasnya.

AYYARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang