07.

51 26 14
                                    

Selamat membaca

Disore itu Ayyara sudah berada ditaman kota, namun Albiru belum juga datang.

"Ayya" teriak Albiru yang kemudian berlari ke arah Ayyara.

Ayyara melirik tajam ke arah Albiru, "kenapa Lo nyakitin Aksa?" Ayyara meninggikan suaranya.

"Aksa penghianat" jawabnya.

Mata Albiru memerah terlihat kekecewaan yang mendalam dari mata seorang Albiru.

Ayyara mengerutkan keningnya, "maksud lo apa?" tanya Ayyara.

Dengan menarik nafas berat, akhirnya Albiru pun menceritakan kejadian di waktu itu.

"Dimalem itu tiba tiba bunda ngajak aku pergi jauh, dan aku sendiri sebenarnya ga mau, tapi aku ga ada pilihan lain selain nurut kata bunda, sebenernya aku mau pamitan sama kamu, tapi rumah kamu jauh, jadi aku cuma bisa pamitan sama Aksa, karna kan aku sama Aksa satu kompleks, dan aku minta Aksa jagain kamu buat aku, aku ngelarang dia buat bilang kalo aku pergi jauh, aku ga mau kalo kamu sedih, tapi ternyata dia penghianat, dia rebut kamu dari aku, dan segampang itu dia ingkar i janjinya" ucap Albiru.

Flashback on

Dimalam itu Albiru sudah terlelap dalam tidurnya, Andin mengusap rambut Albiru dan membangunkan nya.

"Nak bangun dulu yuk, kita harus pindah kita ga bisa tinggal disini lagi" ucapnya pelan.

Albiru yang perlahan membuka matanya yang masih berat, "kenapa Bun?" tanyanya.

"Ayo bangun, beresin barang barang kamu, kita harus pergi" sambung Andin.

"Hah pergi kemana?" tanya Albiru kebingungan.

"Nak, bunda sama ayah udah ga bisa sama sama lagi, kita harus pergi sekarang" ucap Andin yang kemudian membereskan barang-barang Albiru.

"Kita bakal pergi jauh Bun?" tanya Albiru dengan wajah polosnya.

"Iya sayang, kita ga bakal balik kesini lagi" jawab Andin dengan wajah sendu.

"Tapi boleh kan Albiru ketemu Ayyara dulu buat pamitan?" pinta Albiru.

"Ga bisa sayang, rumah Ayyara jauh" jawab Andin.

"Kalo Albiru pamitan sama Aksa dulu boleh kan Bun? kan rumah kita sama Aksa engga jauh, boleh kan Bun?" Pintanya lagi.

"Iya boleh" jawab Andin.

Setelah selesai membereskan barang-barang nya, Albiru dan ibundanya pun keluar dari rumah.

Albiru dan Andin pun mampir ke rumah Aksa terlebih dahulu.

"Asalamualaikum"

"Walaikumsalam"

"Eh tumben malem malem main kesini, sini sini masuk" Dina mempersilakan Andin dan Aksa duduk.

"Nak kamu coba samperin Aksa dulu!" pinta Andin.

"Iya tuh Aksa masih dikamarnya belom tidur dia" saut Dina.

"Iya Tante" Albiru pun berjalan ke kamar Aksa.

"Tok tok" Albiru mengetuk kamar Aksa, "Sa ini aku Albiru" ucapnya.

"Oh iya, masuk!" jawab Aksa sedikit berteriak.

Albiru pun memasuki kamar Aksa, dan kemudian duduk di samping Aksa, "kamu kenapa kok kaya sedih?" tanya Aksa.

"Iya, soalnya aku bakal pergi jauh" ucapnya sembari mengelap air mata nya yang sudah menetes.

"Eh jangan sedih" Aksa memeluk erat tubuh Albiru, dan dibalas dengan pelukan dari Albiru.

"Aku boleh minta tolong ga?" ucap Aksa yang kemudian menyudahi pelukannya.

"Minta tolong apa?" tanya Aksa.

"Nanti kalo aku udah pergi kamu jagain Ayyara buat aku ya? kalo besok siang dia ditaman kota sendirian kamu temenin dia ya, kalo dia sedih kamu harus hibur dia, kamu harus selalu jagain dia, jaga dia buat aku ya?" pinta Albiru dengan mata berkaca-kaca.

"Ayyara siapa?" tanya Aksa

"Dia temen aku, karna dia rumahnya jauh aku ga bisa pamitan sama dia, tapi gapapa nanti kalo aku udah gede aku bakal cari dia" ucap Albiru.

"Besok kamu ke taman kota ya, trus kalo ada Ayyara sendirian disana kamu samperin dia, ini foto nya Ayyara" pinta Albiru yang kemudian memberikan sebuah foto kepada Aksa.

"Trus aku bilang kalo kamu pergi jauh?" tanya Aksa.

"Jangan bilang kalo aku pergi jauh, aku takut dia sedih, aku ga mau liat dia sedih, pokonya kamu harus janji kamu selalu ada dan jagain Ayyara buat aku" pinta Albiru lagi.

"Iya janji" jawab Aksa.

"Nanti kalo aku udah gede aku bakal balik kesini buat nemuin kalian berdua, jadi jagain Ayya buat aku ya" ucap Albiru dengan mata yang berlinang.

Aksa memeluk Albiru erat erat, air matanya tumpah, Albiru membalas pelukan Aksa, "nanti aku bakal kangen banget sama kamu" ucapnya.

Flashback off

Linangan air mata mengalir di pipi Ayyara, Albiru mengusapnya, ia menatap Ayyara dengan tatapan sayu.

Tiba tiba Aksa datang dan mendorong tubuh Albiru hingga
tersungkur.

"Jangan berani berani nya lo sentuh Ayyara gw, Albiru!" bentak Aksa.

"Dasar penghianat lo anj*ng" umpat Albiru.

Satu pukulan melayang, Aksa dengan cepat menangkis nya dan melayangkan pukulan ke rahang Albiru, perkelahian tidak dapat terelakkan lagi.

"Kak Aksa, Albiru udah!" teriak Ayyara, dan Aksa perlahan mundur.

"pengecut Lo, dasar penghianat" umpat Albiru.

"Jaga mulut lo ya!" bentak Ayyara.

Albiru menatap Ayyara dan kemudian tersenyum kecil.

"Aku ga nyangka kamu sekarang kaya gini Ay" ucap nya.

"Aku juga ga nyangka kamu sekarang kaya gini, Albiru yang aku kenal, dia ga pernah kasar dan ga egois!" ucap Ayyara.

"Aku kaya gini karna kamu Ay, karna aku sayang kamu!" ucap Albiru yang kemudian menundukkan pandangannya.

"Tapi aku anggep kamu ga lebih dari seorang kakak" jawab Ayyara.

"Lo denger sendiri kan?" sahut Aksa, dengan senyuman sinis nya.

"Oke kalo emang gitu, gw pergi!" ucap Albiru yang kemudian melangkah pergi meninggalkan Ayyara dan Aksa.

Ayyara mengamati luka luka ditubuh Aksa, "ayo pulang, kita obatin lukanya dirumah" ajak Ayyara.

"Ra, kamu ga marah sama aku?" tanya Aksa.

"Marah kenapa?" Bukannya menjawab Ayyara malah bertanya balik.

"Ya kirain aja kamu bakal marah sama aku, tapi harusnya aku yang marah sih" jawab Aksa.

Ayyara mengerutkan keningnya, "kok bisa gitu?" tanya Ayyara.

"Ck, harusnya kalo mau keluar ngomong dulu sama aku" Aksa berdecak kesal.

"Emang harus?" tanya Ayyara lagi.

"Ya iya lah, kalo kamu mau kemana mana harus ngomong dulu sama aku, kalo perlu aku yang anterin. Aku juga takut kamu kenapa napa kalo kamu keluar sendirian" ujar Aksa.

"Hehe iya maaf ya, engga diulangin lagi kok" jawab Ayyara.

"Jangan diulangin lagi ya cantik" pinta Aksa sembari mengelus rambut Ayyara.

"iyaa sayangg" jawab Ayyara.

***
Segini dulu ya guys
tunggu chapter selanjutnya💗


To be continued
#tandaiTypo
#VoteDanKomen

AYYARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang