01. Awal

8.7K 328 20
                                    

Tubuh kecilnya meringkuk dibalik selimut Haikal ngerasa kedinginan padahal sudah pakai pakaian tebal dan juga dilapisi selimut shinchan favoritenya, dia memaksakan kedua matanya tertutup tetapi rasa dingin menghilangkan kantuknya sehingga dia terpaksa bangun menuju dapur yang tidak jauh dari kamarnya dengan selimut yang masih bertengker di pundaknya.

"Belum tidur lo kal?." Tanya temennya yang terkejut melihatnya masih melek padahal jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi.

"Hm."

"Mau ngapain?." Tanyanya lagi

"Kopi." balasnya singkatnya.

"Gue bikinin, duduk sono."

Haikal cuman ngangguk ga mau berdebat ditengah malam seperti ini apalagi kedua matanya begitu sakit pengen tidur tapi enggan karna rasa dingin yang menusuk kulit tannya.

Tidak sampai 5 menit Kopi bikinan Mahes jadi, temen satu KKNnya yang masih melek karna lagi kerjain tugas proyeknya.

"Dingin ya?." Haikal cuman ngangguk pelan menyesap kopi panas yang membuatnya sedikit meringis akibat terlalu terburu buru menyesap si minuman berwarna hitam pekat itu.

Haikal memperhatikan Mahes dalam diam, melirik ke arah jam dinding yang berada dibelakangnya, pukul 3.45 malam dan si ketuanya itu belum tidur juga mengingat besok mereka akan melakukan penyuluhan di beberapa tempat nantinya.

"Hes, tidur gih. Mata lo serem anjir." Ujarnya memperingatkan, Kedua matanya sudah seperti orang yang tidak tidur berhari-hari apalagi Mahes memiliki tanggung jawab besar sebagai pemimpin mereka.

"Dikit lagi." balasnya, jari jarinya menekan tombol tombol di keyboard laptopnya sambil sesekali menyesap kopi yang sudah dingin.

Haikal beranjak ingin mencuci gelas kopinya yang sudah habis, rasa kantuknya tiba tiba kembali lagi jadi dia pamit ke Mahes yang masih berkutat dengan tugasnya yang hanya dibalas deheman oleh sang empu. Kini dia berada dikamarnya menghela napas panjang lalu membaringkan tubuhnya mencoba tertidur lagi.

Keesokan harinya Haikal terbangun kesiangan, meringis pelan saat dia mendengar seseorang berteriak memanggil namanya cukup kencang.

"Anjing kal bangun cepet mau ke rumah pak kades kita." Pintu kamarnya tiba tiba dibanting yang membuat tubuhnya terlonjak kaget matanya melirik jengkel ke arah salah satu teman KKNnya.

"Iye iye sorry."

"Begadang ye lo?."

"hooh."

Setelahnya dia beranjak meregangkan sedikit tubuhnya lalu keluar untuk mandi, pasalnya rumah yang mereka tempati itu hanya mempunyai satu kamar mandi saja yang terletak dibelakang rumah, agak seram kalau dia ingin kekamar mandi pada tengah malam.

"Oke teman teman karna kalian sudah ngumpul semua gue mau ngasih tau apa aja kegiatan kita hari ini, karna sudah sebulan kita disini jadi hari ini kegiatan kita yaitu melakukan penyuluhan ke beberapa tempat yang menurut gue patut diberi perhatian lebih. So ini beberapa jadwal yang udah gue buat sisanya nanti gue kasih tau di belakang, jadwalnya ada di grup tolong dibaca dengan teliti."

Para anggota mengangguk, menanti apa saja yang akan mereka lakukan diluar sana. Para cowok pergi terlebih dahulu setelah diberi arahan oleh sang ketua lalu disusul oleh anggota ceweknya kecuali Haikal yang berada dibelakang para cewek, katanya si buat ngelindungin mereka nanti padahal aslinya dia males buat ngumpul bareng ma temen laki lakinya yang lain.

Dia memang orangnya ga bisa diem bahkan sering menjadi orang yang selalu mencairkan suasana saat mereka lagi nongkrong tengah malam.

Tapi entah mengapa hari ini dia males ngeluarin suaranya jadi dia cuman jalan pelan sambil ngeliat sekitar, ada beberapa penghuni desa yang ia sapa dengan senyuman yang dibalas oleh anggukan oleh mereka.

KKN (Kerja Kuliah Ngen-Nyata)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang