05. Ketahuan

4K 225 36
                                    

Haikal menjalani hari-harinya seperti biasa, ke kampus, belajar, nongki terus pulang. Tapi hari ini berbeda.

Sudah seminggu mereka ga ketemu setelah KKN mereka berakhir. Mereka cuman saling chatan di grup mereka, membagi kabar tentang keseharian mereka.

Walaupun KKN sudah selesai tapi Haikal belum ketemu dengan pacarnya, soalnya Kelompok Rara belum menyelesaikan prokernya. Mungkin seminggu lagi dia bisa ketemu dengan sang kekasih.

Dia membaca rentetan chat yang Mahes kirim di grup, mengajak mereka semua buat ngumpul di kost nya buat mabar.

Haikal sedang menunggu Cakra yang akan menjemputnya, adek tingkatnya itu berinisiatif buat memberinya tumpangan katanya ingin melepas rindu kepada kaka kesayangannya.

"Bang, lama ya?" Tanya Cakra, dia menurunkan kaca mobilnya saat melihat Haikal menunggu didekat halte bus.

"Ga, mau otw sekarang?." Tanya Haikal balik saat sudah duduk disamping Cakra.

"Mau makan dulu?." Haikal mengangguk, dia melemaskan dirinya matanya tidak pernah berhenti menatap Cakra yang terlihat keren mengendarai mobilnya.

"Kalau ditatap kek gitu gue salting bang wkwk." Ujar Cakra, matanya menghilang saat tersenyum.

"Dikosan bang Mahes apa ga rame?" Tanya Haikal mengalihkan pembicaraan.

Cakra mengedihkan bahunya karna baru pertama kali dia kesana jadi dia tidak tahu bagaimana keadaan disana.

Setelah mengendarai mobilnya selama dua puluh menit Cakra berhenti, memarkirkan mobilnya didepan warung makan langganannya.

"Disini enak bang, langganan gue." Haikal mengangguk paham, mengikuti Cakra yang sudah berjalan beberap langkah didepannya.

"Mas yang biasa dua, tambah es teh dua juga." Ujar Cakra.

Cakra menarik tangan Haikal secara tiba-tiba mengajaknya duduk dipojok yang tidak terlalu terlihat oleh orang-orang.

"G-gimana kabar lo bang?." Seharusnya Cakra tidak bertanya pertanyaan tolol seperti itu, tapi dia spontan mengatakan hal itu membuat Haikal terkekeh gemas.

"Baik dek, tapi kangen ga sih."

"Hah? kangen kontol gue maksudnya?." Celetuk Cakra tiba-tiba, Haikal membekap mulut Cakra menoleh kanan-kiri takut ketahuan sedang berbicara mesum.

"Jancok, gedein lagi sono suara lo."

"Maaf wkwkw—Soalnya gue juga kangen ma lo bang." Bisiknya pelan bibirnya menyentuh daun telinga Haikal.

Haikal bergidik, merinding mendengar bisikan Cakra yang terlalu dekat. "Apalah."

.

Setelah berbincang lama, mereka melanjutkan perjalanan menuju kostnya Mahen. Ketuanya itu tadi sempat share location di hp Cakra, perjalanan menuju tempat Mahes sedikit memakan waktu lama. Padahal Haikal kira kostnya Mahes akan lebih dekat dengan kampus mengingat anak itu aktif dalam organisasi.

Drrtt drrtt

Ponsel Cakra bergetar, nama Mahes terlihat oleh mereka. Cakra meminta agar Haikal untuk mengangkat panggilannya, walaupun Haikal segan menyentuh ponsel orang lain tapi dia tetap mengangkat panggilan Mahes.

"Halo Cakra, lo dimana?."

"Dijalan bang."

"Oh Haikal, anjirr padahal baru seminggu ga ketemu tapi dah kangen aja."

Haikal mendengus diikuti oleh Cakra yang tersenyum tipis, dia tadi sempat menyalakan mode speaker.

"Kalau udah nyampe langsung masuk aja ya, gue mau keluar bentar beli minum."

KKN (Kerja Kuliah Ngen-Nyata)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang