Jangan lupa untuk tinggalkan jejak vite dan comment!
.
Hari ini Juan mendapat kabar bahwa sang ayah sedang menyukai seorang gadis yang tidak senagaja ketemu saat sedang rapat dengan perusahaan lain. Ya sebetulnya Juan acuh tak acuh dengan hal seperti itu karna menurutnya itu hak ayah nya untuk jatuh cinta namun ia hanya saja bersedih. Tanda nya, sang ayah sudah melupakan ibu nya???
"Ju, kenapa kamu murung gitu? Kamu ga suka ya klo papa cerita soal perempuan lain?" James mulai menyadari perubahan ekspresi wajah Juan.
Mereka sekarang sedang di meja makan, sarapan seperti biasa sebelum mereka beraktifitas.
"Eh enggak gitu kok pahhh, Juan cuma lagi banyak pikiran aja" jawabnya dengan rasa bersalah.
"Hmm? Banyak pikiran kenapa boy? Nilai kamu aman aja kan?" James memastikan bahwa Juan tidak sedang stress karna nilai nya turun atau sebagainya.
"Nope pap! Aku lagi mikir aja abis lulus ngapain ya? Bingung gituuu, kaya semacam quarter life crisis" jawabnya dengan cepat dan tentu saja ia berbohong.
"Hhahahaa, kamu ada-ada aja deh Juuuu. Kamu lupa? Papa ini tuh lunya perusahaan bukan yang ecek-ecek dan kamu masih bingung lulus mau ngapain?" James benar- tak habis pikir dengan pemikiran anak tunggal nya.
"Hehehe iyaaa si pap, cuma aku kan mau keluar dari zona nyaman" ucap Juan pada ayah nya.
"Heyyy, gausa mikir kemana-mana ya Juan. Abis lulus SMK kamu kuliah habiskan masa muda kamu dan setelahnya kamu harus gantiin papa sebagai direktur diperusahaan papa" James mencoba menjelaskan sekaligus membuat Juan tenang.
Ia tersenyum sebentar dan melanjutkan, "just do like teenagers things, enjoy your life ya boy" ucap James.
Juan hanya tersenyum dan mengganguk, sebetulnya ia juga tahu ia harus apa cuma ia tak ingin ayah nya tahu apa yang ia rasakan sebenarnya mengenai perempuan yang serang dibicarakan ayah nya.
"Yauda berangkat yu, hari ini papa yang nganter ya" James bangkit dari bangku nya dan mengambil kunci mobil lalu mereka akhirnya memulai aktifitas mereka masing-masing.
Di sisi lain,
Seorang Ibu sedang scroll social media nya, ia mencari tempat mana yang sedang viral untuk dikunjungi.
"Mam! Sabtu kita kesini yu? OMG i'm so excited of this place! The Coffe shop with beach view" Rita memberikan sebuah video tentang caffe yang ia sangat datangi weekend nanti bersama ibu nya, Rose.
"OMG gurlll sooo demure, but sorry this weekend i cant go out with you" Rose yang tidak bisa pergi bersama Rita pun merasa bersalah, ia mengelus pucuk kepala anaknya dengan lembut.
"Its okaay Mammm, maybe next week" Rota juga tak ingin membuat ibu nya merasa bersalah ia berusaha semaksimal mungkin tidak memasang muka sedih.
"Hmmm gimana kalau nanti setelah pulang kerja kita perawatan aja? I just found new clinic to gooo, hereee" Rose memperlihatkan klinik kecantikan pada Rita.
"Sure mammm! Aku udah lama juga enggak facial dehhh kayaknya udah mulai banyak komedo EWH!" Rita setuju dengan ajakan Rose, ya at least she has quality time with her mom.
"Ehh yauda yu kita berangkat aja biar ga telat nantiii, masa udah cantik gini dihukum" ia mulai meledek Rita yang sudah siap menggunakan banyak perhisan dan perintilan dari ujung kepala sampai ujung kakinya.
"Ayuuu aku mau touch up juga nanti pas sampe" ucapan Rita mmebuat Rose menggelengkan kepalanya. Rita adalah dirinya versi kecilnya menurut Rose.
Selama menyetir Rose bolak balik melihat handphone nya sampai Rita yang ikutan gelisah menegur nya.
"Mammm please focus on drive!" Ia menegur Rose.
"Uhmmm sorry, okay i'll drive well" namun tetap saja ia masih terus bolak balik melihat ponsel nya sampai ia mendapat notif.
Ting!
James:
Hello! Morning, kamu udah di kantor Rose?Rose tak berhenti tersenyum saat ia membaca pesan tersebut, bentungnya mereka sudah hampir sampai sekolah Rita sehingga Rita tidak bisa menanyakan mengapa ia tersnyum tersipu sperti itu.
"Sampeewe dehhh! Semangat ya Ri sekolahnya, love you my baby girl" Rose memeluk Rita seperti biasa.
"You too mammm, semangat kerjanya jangan senyum-senyum sambil liat handphone terus" Rita sedikit meledek nya, Rose hanya bisa terkekeh mendengar ledek tersebut.
Akhirnya mereka benar-benar berpisah dengan Rita yang mulai memasuki area gedung sekolah lalu ia di kagetkan dengan Zoe,
"Dorrrr" Zoe menepuk pundak Rita.
"Anying" hanya kata itu yang keluar dari mulut Rita saat ia dikejutkan oleh Zoe.
"BJIR BARU DENGEN PRINSES NGOMONG KASAR" Zoe meledeknya.
"Prinasa prinses bacot lu Zoe, kaget gue" Rita mengelus dada nya untuk menenangkan Jantungnya dan pelakunya hanya cengar cengir saja.
Terlihat Rita celingak celinguk mencari seseorang, "waittt where is Alana?" Ia baru menyadari Alana belum dateng, TUMBEN dalam hati nya.
"Uhmmm gurlll, Alana kan udah bilang kemarin ia mau oersiapan ntar malem balapan" ucap Zoe.
"Ya i know tapi ga espek dia bakal madol juga si pagi ini" Ucap Rita.
"Yaaa karna lawan nya tu ga maen-maen bosss, lu dateng ga ntar?" Tanya Zoe pada Rita.
"Nyokap gue ngajak perawatan ntar malem"
"Lol! Tempat mana yang buka sampe jam 12 malem? Kalo lo lupa itu lomba start jam 10 ya Ri" Zoe tidak bisa dikubulin, mereka bertiga sudah bersahabat dari SMP tentu saja mereka melakukan hal bodoh juga bareng-bareng.
"Gue ga janji, gue kan udah bilang gamau ikut gituan lagi" Rita mencoba menjelaskan pada Zoe.
"Kan lo ga turunnnn, cuma dukung aja si Alana" bujuk Zoe pada Rita.
"Iyadehhh yauda ntar jemput gue tapi, gue gamau bawa kendaraan" Ucap Rita final setelah Zoe merenggek dari tadi.
"YES! Okaay I'll pick you up incessss" Zoe senang mendengar ucapan Rita.
TBC!
(Ini author akan nulis setiap sisi dari main character ya! Pastinya nanti akan gantian tergantung situasi nya, so dont forget to vote guys for next chapter).
TYPO WILL BE REVISE!
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive step brother [Junghwan x Pharita]🔞
RomanceWARNING 21+ Baru satu bulan Riri tinggal dirumah bokap tirinya rasanya kaya neraka. Ia harus berhadapan dengan saudara tiri nya yang sikap nya sangat dan tak bisa di deskripsikan olehnya. Juan adalah saudara tiri nya yang bisa dibilang umurnya sama...