Warning!
Warning aja dulu!Kejadian balapan itu sudah lewat sebulan lalu, waktunya untuk move on dan hari ini adalah hari yang ditunggu oleh sepasang kekasih James dan Rose, hari pernikahan mereka.
Malam itu pesta pernikahan Rose dan James berjalan dengan lancar, tentu saja Rita dan Juan garus memasang muka fake agar terlihat ikutan bahagia.
Juan menyeludupkan sebotol beer disakunya agar ia bisa minum setelah acara selesai sendirian.
"Congratssss mam and dad, lets be happy together" ucap Rita sambil memeluk mereka.
"Makasih sayang! Akhirnya officially ya kita berkeluarga" Ucap James sembari tersenyum cerah.
"Iyaa pah, mah, congrats ya" Juan pun memeluk mereka.
"After party kalian ikut?" Rose menanyakan hal tersebut kepada kedua anaknya.
"Akuuu gakuat deh mah, ini hair do aku to much jadi pusing dikit" Rita memegangi kepalanya berpura-pura sakit kepala.
"Kamu istirahat aja, pulang duluan jangan dipaksa. Acara nya juga udah selesai kok" saran James pada Rita.
"Are you okay? Kamu istirahat aja ya dirumah and Juan kamu bisa anter Riri? Mama takut dia pulang sendiri" tanya Rose pada Juan yang berdiri di sebelahnya.
"Ohh sure mam, okeey aku pamit ya" ucap Juan ia menarik tangan Rita dengan lembut.
"Hati-hati yah" Rose dan James melambaikan tangan kepada kedua anak mereka.
Disepanjang jalan mereka hanya diam-diam saja seperti biasa sampai dimana Juan bisa mendengar suara Rita menarik ingus nya agar tidak jatuh. Rita menangis, namun ia berusaha untuk tahan.
"Kalau lu ga seneng kenapa dari awal setuju?" Juan yang merasa kurang nyaman dengan situasi tersebut ia menegur Rita.
"Lo tega liat orang yang lo sayang ga bahagia?" Rita yang tersinggung ia membalasa ucapan Juan dengan ketus.
"Gue gapernah bahagia ya gatau deh" ucap Juan jutek.
"Gila ya keadaan kaya gini lo masih IDGAF" ucap Rita yang terlihat semakin kesal atas respon yang diberikan Juan.
"Terus? Gue harus apa? Puter balik waktu dan jodohin bokap gue sama cewe lain biar lo gasedih karna nyokap lo nikah sama bokap gue?" Juan mulai meluapkan emosinya.
"Lo pernah diajarin etika dan hati nurani gak si sama nyokap lo?" Rita benar-benar aidah dipuncak emosinya.
Mendengar perkataan Rita, Juan menghentikan mobilnya. "Gausa bawa-bawa beliau, mending lo turun aja sekarang. Gue udah cukup baik hati buat nganter lo tapi lo lancang" Juan terlihat sangat emosi.
"Fine! Dasar cowo stress!" Rita turun dengan oerasaan yang sedih dan marah.
Tanpa mikir 2x Juan melajukan mobilnya dengan cepat, tak lupa ia menenggak sebotol beer yang ia curi tadi.
Rita masih berusaha jalan di jalan gelap itu sambil menangis, "Pah, kalau aja aku tau dimana papa sekarang mungkin aku ga se sedih ini? Atau nahkan mungkin papa dan mamah geprnah berpisah?" Rita berjongkok dan memeluk dirinya sendiri, pasalnya ia tak memakasi jaket dan ia memakai dress yang off shoulder.
Sebuah mobil muncul dari arah belakang Rita, itu Jake teman SMP nya sekaligus laki-laki yang pernah berkencang dengannya.
"Hey! Rita?" Laki-laki itu menbuka kaca nya.
"Jakeee?" Rita membuka mata nya lebar-lebar.
"Oh my god! What are you doing here?" Jake melihat sekitarnya, hanya ada suara jangkrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My possessive step brother [Junghwan x Pharita]🔞
RomanceWARNING 21+ Baru satu bulan Riri tinggal dirumah bokap tirinya rasanya kaya neraka. Ia harus berhadapan dengan saudara tiri nya yang sikap nya sangat dan tak bisa di deskripsikan olehnya. Juan adalah saudara tiri nya yang bisa dibilang umurnya sama...