10. 🔞

92 6 2
                                    

Hello!

Rita mulai melangkahkan kaki nya di kamar Juan, namun ia malah gagal fokus melihat interior kamau Juan. Benar-benar adem dengan perpaduan warna cream dan abu tua.

"JUAN?!" Ia terkejut melihat Juan tidur dilantai.

Ia menepuk-nepuk pipi Juan agar ia sadar, bahkan ia sambil mengambil air dan menyeburkan pada wajah Juan.

Juan langsung terbangun saat ia merasakan wajahnya basah, "Aduh kenapa dikamar ujan?" Ucap nya sembari bangkit dan mengusap wajahnya.

"Gue kira lo pingsan anjir" Rita hampir jantungan saat ia mendapatkan Juan tidur namun tida bisa dibangunin.

"Lo ngapain disini? Yang tadi kurang?" Juan meledeknya.

Detik setelahnya Rita memukul tangan Juan dengan kesal dan memasang wajah cemberutnya.

"Aduh sakit! Mukulnya mendingan pake bibir" semakin ngaco ucapan Juan, membuat Rita jadi diam sejenak.

"Juan kita salah" ucap Rita sembari menduduki tubuhnya di samping sofa kamar Juan

"Lo kali" ucapnya lagi, Juan masih tipsy jadi jawab nya rada ngaco.

"Serius" Rita memasang wajah yang serius dan suasana berubah menjadi dingin dan mencengkram.

Juan yang sudah agak sadar, ia membenarkan posisinya duduk di samping Rita "I know" ucapnya.

"Gue minta maaf" Lanjutnya.

"Okee kalau gitu anggep aja semua gapernah terjadi, dan mulai sekarang kita mulai dari awal lagi" Rita memutuskan untuk saling tidak mengenal satu sama lain kepada Juan.

Ia pikir dengan cara itu dapat membuat suasana berubah menjadi lebih baik.

"Mulai dari awal?" Tanya nya bingung dan setengah sadar.

"Anggep aja kita baru ketemu, gausa di inget-inget kejadian kemarin dan tadi" ia mengulurkan tangan nya ke Juan untuk bersalaman, Juan nampak berfikir sejenak lalu ia menyambar tangan Rita dan bersalaman.

Dengan berat hati Juan meng-iyakan ucapan Rita "Okee" ucapnya.

Rita bangkit dari posisi duduknya dan meninggalkan Juan yang masih setengah mabok dengan mixed feeling nya.

Dalam hati nya Juan merasa sangat sedih saat Rita memintanya agar tidak saling kenal, namun ia sadar apa ini? Mereka adalah saudara walaupun tiri.

Juan bangkit dari posisi nya ia mencari korek dan rokoknya, ia mulai membakar sebatang rokoknya dan duduk di balkon kamarnya.

Ia sebetulnya juga masih tidak bisa menerima keadaan tersebut, memang benar ibu nya sudah meninggal lama. Namun ia masih belum bisa menerima fakta ibu nya sudah meninggal dan ayah nya menikah dengan Rose.

Ia menyandarkan kepalanya di tembok sambil ia mengisap sebatang rokoknya.

Setelah merasa lebih tenang Juan bersih-bersih namun sebelum ia mencuci mukanya ia melihat banyak sekali bercak merah di bibir dan lehernya.

Ia kembali teringat kejadian panas tadi, ia mengelus pinggir bibirnya yang terkena lipstik Rita. Tanpa ia sadari ia tersenyum sendiri, dan setelahnya ia bersih-bersih.

Disisi lain, Rita merasakan hal yang sama walaupun ia terlihat tidak perduli namun adegan panas tadi adalah first time nya. Namun ia tak sepolos itu jika berciuman saja ia juga pernah dengan Jake mantan pacarnya.

"Bener juga! Kenapa gue ga chat Jake aja daripada gue kepikiran si Juan taek itu" ucap Rita setelahnya Ia meraih ponselnya, mulai mengetikan sesuatu dan mengirimkan nya ke Jake.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My possessive step brother [Junghwan x Pharita]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang