Pagi itu, Jihoon terbangun ketika dia mendengar ketukan dipintu kamar. Dan dia sangat panik ketika sadar jika dia dan Junkyu tidak memakai sehelai benang pun ditubuh mereka. Dengan menggoyangkan tubuh Junkyu, Jihoon pun mencoba membangunkan Junkyu yang masih terlelap.
"Hmm.. Kenapa?." Tanya Junkyu menyipitkan matanya menatap Jihoon.
"Itu ada yang ngetok pintu kamar. Buruan pake pakaiannya." Panik Jihoon memberikan pakaian Junkyu yang sudah dia pungut.
Dengan masih setengah sadar, Junkyu menggosok matanya dan menerima pakaian yang diberikan oleh Jihoon.
Setelah memakai pakaiannya dan memastikan Jihoon juga telah memakai pakaiannya, Junkyu berjalan ke arah pintu kamarnya dan membuka pintu kamar.
Diluar pintu dia bisa melihat Yedam yang tengah berdiri di ambang pintu sembari menyilangkan tangannya.
"Lama banget deh hyung. Lo juga belum mandi. Nanti dimarahin Jihoon hyung mampus lo." Sewot Yedam.
"Gue semalam begadang jadi telat bangun."
"Eh, Jihoon hyung ternyata disini?." Ucap Yedam menatap Jihoon yang berdiri disisi ranjang Junkyu.
"Iya, gue semalam bantuin Junkyu nyelesein lagu buatan dia. Makanya gue semalam tidur disini." Berjalan mendekati pintu.
Yedam hanya mengangguk pelan namun fokusnya teralih pada ruam yang terdapat dileher Jihoon.
"Leher lo kenapa hyung?." Tanya Yedam menatap leher Jihoon lebih dekat.
"Hah?. Emang leher gue kenapa?." Panik Jihoon mengusap lehernya.
"Eh iya, kok leher lo ruam gini sih?." Ucap Junkyu pura-pura tidak tau dan mengusap ruam yang ada dileher Jihoon.
"Tau deh.. Gue mau ke kamar gue dulu buat siap-siap. Kalian juga buruan siap-siap biar bareng ke ruang latihannya." Perintah Jihoon berlaku seperti seorang leader dan berjalan keluar kamar Junkyu.
"Kalau gitu gue juga siap-siap dulu. Lo emang udah siap Dam?."
"Udah, tapi kayaknya gue duluan ke agensinya, hyung."
"Kok duluan?. Emang gak bareng?."
"Yang lain juga udah duluan, dan gue juga udah ditungguin Doyoung di mobil untuk berangkat bareng, hyung. Kalau nungguin lo sama Jihoon hyung mandi dulu kelamaan mah."
"Hmm ya udah deh. Lo gue liat-liat sekarang sering banget berduaan sama Doyoung. Kalian gak aneh-aneh kan?."
"Aneh-aneh gimana hyung?." Panik Yedam.
"Enggak sih... Siapa tau kalian beneran layarin kapal DoDam yang dibuat teume."
"Gak usah ngaco hyung. Gue itu normal tau. Lo kali sama si Haruto."
"Gue mah sama semuanya aja dicomblangin. Emang susah kalau punya wajah ganteng sekaligus cantik gini."
"Tapi kalau lo sama Jihoon hyung malah dibilang tom jerry di grup hyung, sama teume."
"Ya iyalah, lo tau sendiri gimana nyeselinnya si Jihoon kalau udah ledekin gue."
"Hahaha lagian lo juga demen sih hyung diledekin. Ya udah hyung, gue berangkat duluan."
Junkyu mengangguk dan kembali menutup pintu kamarnya setelah Yedam berjalan menjauh.
💎
Setelah Yedam masuk ke dalam mobil, sopir pun langsung membawa dia dan Doyoung meninggalkan area dorm.
"Lo kenapa kayak lagi mikirin sesuatu gitu hyung?." Tanya Doyoung menatap Yedam yang duduk disebelahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mine 🔞
Romance"Gue gak suka kalau lo di ship sama yang lain.. Walaupun itu dengan anggota grup kita sendiri. Sekali lo jadi milik gue.. Selamanya lo akan jadi milik gue. Lo ngerti kan maksud gue, Park Jihoon?." Ucap Junkyu mencengkram rahang Jihoon si pihak bawah...