Episode 12

394 45 3
                                    

Setelah kembali menutup unit pintu kamarnya, Jihoon pun berjalan mendahului Noa dan duduk disofa yang memang ada dikamar tersebut. Dengan perasaan yang campur aduk, Jihoon tentu saja mencoba tenang karena sebenarnya dari awal dia melihat kedatangan Noa, dia sangat kesal dan juga ingin memukul Noa.

"Jadi lo mau ngomong apa?." Menatap Noa kesal.

"Mmm sebenarnya gue mau minta lo jauhin Junkyu. Karena gue mau balik sama dia, dan lo juga tau gimana hubungan gue sama Junkyu selama ini kan?. Dan lo juga mungkin tau, bisa aja lo itu cuma pengganti gue karena kebetulan gue gak ikut debut dan pas gue putus sama Junkyu dia jadiin lo pelarian deh."

"Maksud lo gimana?. Gue sebagai pengganti lo?. Gak usah ngayal deh lo."

"Iyalah, asal lo tau aja selama ini Junkyu kalau ke Jepang itu pasti ngajak gue ketemu diem-diem. Bahkan dia sering ke rumah gue buat sekedar lepas kangen kalau gak lakuin itu. Lo tau lah apa yang gue maksud. Karena emang dari awal kami itu saling mencintai."

Jihoon yang mendengar ucapan Noa itu tentu saja sangat marah apalagi melihat Noa yang tersenyum simpul padanya. Dengan amarah yang sudah memuncak, Jihoon pun berdiri dari duduknya dan mendekati Noa untuk menamparnya.

Namun Noa langsung menangkis tangannya dan mendorong tubuh Jihoon hingga membuat Jihoon terjatuh dilantai.

"Dulu gue emang nganggap lo temen gue, tapi sekarang lo itu cuma penghalang bagi gue sama Junkyu. Jadi gue harap lo berhenti jadi pengganggu dan lepasin Junkyu." Mengcengkram rahang Jihoon kuat.

Jihoon yang merasakan rahangnya yang sangat sakit karena cengkraman Noa itupun meringis kesakitan sembari berusaha melepaskan tangan Noa dari wajahnya. Dia pun tidak menyangka jika Noa ternyata jauh lebih kuat darinya.

"Lepasin gue. Lo itu cuma masa lalu dan yang jadi benalu itu lo.." Teriak Jihoon menatap Noa tajam.

Noa yang semakin kesal karena ucapan Jihoon itupun akhirnya menampar kuat pipi Jihoon hingga membuat darah segar mengalir disela bibirnya. Dan bak kesetanan, Noa juga langsung menendang tubuh Jihoon hingga membuat Jihoon meringkuk kesakitan dan berteriak.

Brak!!!

Mendengar suara pintu yang dibuka dariluar itu pun membuat Noa kaget dan menjauh dari Jihoon ketika melihat Junkyu masuk bersama Hyunsuk.

"Ji.. Sayang.." Teriak Junkyu mendekati Jihoon yang masih meringkuk dilantai dan menuntun kepala Jihoon kepelukannya.

Melihat kondisi Jihoon yang kesakitan dan mulutnya mengeluarkan darah itupun mampu membuat Junkyu sangat marah dan menatap tajam pada Noa yang hanya diam sembari menyilangkan kedua tangannya.

"Hyung, lo tolong bantuin dan bawa Jihoon ke unit kamar gue sama Mashiho dulu ya?." Pinta Junkyu pada Hyunsuk yang segera membantu Jihoon berdiri.

Setelah Jihoon dan Hyunsuk meninggalkan kamar, kini disana hanya tinggal Junkyu dan Noa saja.

"Lo apain Jihoon, hah?. Kenapa dia kayak gitu?."

"Ckk, dia duluan yang mulai provokasi gue. Lagian jalang itu berani-beraninya ngambil lo dari gue."

Junkyu yang semakin kesal mendengar ucapan Noa itupun akhirnya melayangkan tamparannya pada Noa hingga mampu membuat Noa oleng dan tentu saja darah segar keluar disudut bibirnya.

"Lo kenapa nampar gue?."

"Lo pantes dapat itu, bahkan lo pantas dapat lebih dari itu. Lo tau kan gimana gue?. Gue paling benci milik gue disentuh oleh oranglain, apalagi sampe bikin dia kayak gitu."

"Lo kenapa sih belain Jihoon terus?. Kita sekarang cuma berdua, jadi lo gak perlu drama lagi. Gue tau lo itu masih sayang dan cinta sama gue." Senyum Noa sembari mengalungkan tangannya dileher Junkyu.

"Lo bisa gak usah keganjenan gini gak, bangsat?!!.. Dan asal lo tau, yang punya perasaan itu cuma lo, dan gue malahan udah muak dan benci sama lo dari dulu. Mending sekarang lo sadar dan jauhin gue. Sekarang itu gue sama Jihoon bukan cuma sekedar pacaran, tapi dia udah jadi istri sah gue." Melapaskan pelukan Noa padanya.

"Gak usah becanda kayak gitu. Mana mungkin lo bisa gak ada perasaan sama gue lagi, bahkan setelah kita putus dulu lo masih sering minta balikan dan nyariin gue kan?."

"Please Noa. Gak usah ungkit masa lalu lagi. Lupain semuanya dan lupain gue. Jujur aja setelah lo pergi ninggalin gue gitu aja dan saat gue ngejar lo lagi dan lo tolak, rasa gue udah berubah jadi benci sama lo. Stop obsesi lo ke gue, sekarang gue cuma cinta sama Jihoon dan yang gue butuhin cuma dia. Jadi tolong berhenti."

Tanpa mendengarkan Noa lagi, Junkyu pun meninggalkan ruangan itu dan pergi menyusul Jihoon yang dibawa Hyunsuk sebelumnya.

Dikamar dimana Jihoon berada, Junkyu langsung berlari mendekati Jihoon yang tengah diobati oleh Hyunsuk dan Mashiho.

"Sayang, maafin gue. Pasti sakit banget ya?." Ucap Junkyu memeluk Jihoon.

"Lepasin gue.. Badan gue rasanya sakit semua."

Dengan mata yang sudah berkaca-kaca, Junkyu pun melepaskan pelukannya pada Jihoon yang tentu saja masih menatapnya dengan ekspresi marah.

"Ji, Jun.. Gue sama Mashiho keluar dulu. Kalian selesein masalah kalian dulu ya?." Ucap Hyunsuk yang diikuti anggukan oleh Mashiho.

"Iya hyung. Sebelumnya makasih hyung." Jawab Junkyu yang terus memegang tangan Jihoon.

Setelah Hyunsuk dan Mashiho keluar, kini tinggallah Junkyu dan Jihoon berdua dikamar itu.

"Kenapa lo malah nyusul gue kesini?." Tanya Jihoon melepaskan tangannya dari genggaman Junkyu.

"Lo kenapa ngomongnya kayak gitu?. Jelas gue nyusul lo lah, kan lo itu istri gue."

"Hmm, gue mau istirahat, badan gue sakit-sakit semua karena ulah mantan lo itu."

"Maaf ya sayang?. Harusnya gue gak biarin lo sendirian kayak gitu. Please jangan marah lagi dan maafin gue." Ucap Junkyu memohon sembari berlutut dihadapan Jihoon.

"Sekarang lo jujur sama gue, lo selama ini beneran jadiin gue sosok pengganti Noa aja?. Dan apa lo kalau ke Jepang emang selalu ketemu dia dan lakuin sex sama dia?."

"Hah?.. Enggak sayang. Gue gak pernah nganggap lo sebagai pengganti dia. Bahkan bagi gue lo itu jauh lebih berharga daripada dia. Dan soal gue ke Jepang buat nyari dia dan lakuin hubungan badan sama dia, gue akuin itu emang bener. Tapi gue kayak gitu jauh sebelum gue pacaran sama lo."

Jihoon yang mendengar penjelasan dari suaminya itu hanya diam dan bukannya merasa lebih baik, dia malah merasa semakin kesal dengan pengakuan Junkyu itu.

"Please lo harus percaya sama gue, Ji. Jangan kemakan sama omongan dia."

"Kayaknya gue gak sespesial itu deh dibanding dia bagi lo. Buktinya selama ini lo lebih sering kasar ke gue, dan gue juga tau gimana lo dulu sama Noa."

"Maaf, gue gak maksud kasar ke lo selama ini. Cuma gue selalu kebawa emosi setiap gue ngerasa cemburu sama lo. Gue beneran minta maaf, jangan marah lagi sayang."

Akhirnya setelah terus memohon pada Jihoon, Jihoon pun luluh dan memaafkan Junkyu. Dengan perasaan senang, Junkyu pun memeluk erat Jihoon.

"Awww.. Sakit Kyu."

"Akh mian. Tadi semuanya udah diobatin Hyunsuk hyung belum sayang?."

"Udah kok."

"Ini memarnya pasti bakalan keliatan sayang, nanti kalau keluar make masker aja." Ucap Junkyu mengelus lembut sudut bibir Jihoon dan setelahnya menciumnya.

Jihoon tidak mengatakan apapun dan hanya tersenyum dengan perlakuan suaminya itu, lalu setelahnya dia pun berbaring diranjang diikuti Junkyu yang ikut berbaring disisinya dan memeluk tubuhnya.

Jihoon pun tentu langsung membenamkan wajahnya didada bidang milik Junkyu karena dia juga sangat merindukan aroma tubuh milik Junkyu tersebut.


💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Tbc..

My Mine 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang