Chapter 5: Gara-gara Egi

450 55 34
                                    

AUTHOR POV




























Pagi itu, matahari masih malu-malu menampakkan sinarnya ketika Irene bangun dari tidur dengan tubuh yang terasa pegal di setiap sudutnya.

Mata sayunya masih berat, namun rasa nyeri di tubuhnya membuatnya terbangun dengan agak tertatih. Irene mencoba berdiri dari tempat tidur, tetapi langkahnya malah lebih menyerupai seekor pinguin yang sedang berjalan di salju.

Setiap langkah yang diambil, selangkangannya terasa nyut-nyutan, dan ia langsung meringis, sambil melirik dengan tatapan tajam ke arah Egi yang masih tidur nyenyak di sebelahnya.


"Ini sih, keterlaluan," gumam Irene kesal, sambil mengusap pelan pinggulnya.

Tanpa banyak bicara, Irene menyambar kaos Egi yang tergeletak di kursi dekat tempat tidur dan memakainya.

Kaos itu kebesaran di tubuhnya, tapi Irene tetap menariknya dengan cepat untuk menutupi tubuhnya yang hanya berbalut lingerie.


Ia juga mengambil boxer Egi, mengenakannya dengan cepat, meskipun rasanya lebih longgar dari celana yang biasa ia pakai.

Irene berjalan pelan menuju kamar mandi. Setiap langkah terasa seperti perjuangan, dan wajahnya meringis setiap kali selangkangannya terasa semakin nyeri.

Saat Irene sampai di depan cermin kamar mandi, betapa terkejutnya dia saat melihat bayangannya sendiri.


"Astaga, Egi! Kamu bercanda?!" jerit Irene spontan.

Lehernya dipenuhi dengan kiss marks—hasil mahakarya Egi yang terlalu "bersemangat" semalam. Irene langsung memegang lehernya, panik. Dia berputar-putar di depan cermin, memeriksa tanda merah yang tampak jelas di kulitnya.

"Awwh, yang! Parah banget sih kamu!!" Irene berteriak sambil memegangi lehernya dan sedikit merintih sambil menggoyang-goyangkan kakinya yang masih terasa sakit.


"Nanti sore aku udah harus ke rumah model lagi. Gimana kalo anak-anak pada curiga coba??"

Dari tempat tidur, terdengar suara Egi yang masih setengah tidur, menjawab dengan santai, "Santai aja, sayang. Anak-anak taunya kamu pacaran sama Gie, bukan Egi."

Irene membelalak, wajahnya makin gregetan. Memang, selama ini hanya segelintir anak-anak di rumah model yang tahu Irene punya pacar.


The Models [SEULRENE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang