8. marah?

0 0 0
                                    

Typo bertebaran

^Happy reading seng ^

_______

"Duh sakit banget" ucap Amel yang masih mementingkan aktingnya.

"Beneran sakit Mel?" Tanya ravin.

"Iya...ini sakit banget" rintih Amel.

Sementara dibelakang, cristia sudah tak tahan lagi, kepalanya sudah pusing. Tak lama kemudian cristia kehilangan kesadaran, dan.....

Bruk....

"Loh cristia bangun woi" pekik Lala yang panik ketika melihat cristia pingsan.

"Pak ravin cristia pingsan" teriak Caca. Untung saja mereka sudah dekat dengan camp, buru-buru ravin berlari membawa Amel ke tenda ke sehatan. Setelah membawa Amel ke tenda kesehatan, tanpa izin ravin berlari menuju cristia yang tergeletak pingsan.

"Loh kak mau kemana?" Teriak Amel. Tak dapat jawaban.

"Astaghfirullah ini cristia kenapa?" Heboh para guru.

"Saya juga kurang tau. Tiba-tiba dia pingsan" balas ravin sambil menggendong cristia.

"Duh...ya sudah bawa ke tenda kesehatan" ujar guru perempuan.

Dengan hati-hati ravin meletakan tubuh cristia ke brangkar.

Amel yang melihat raut wajah khawatir ravin terhadap cristia hanya tersenyum getir. Tanpa pamit, ia keluar dari tenda, lalu menghampiri teman-temannya.

"Kenapa Mel? Kok sedih?" Tanya Hana.

"Akting gue sia-sia. Percuma gue pura-pura sakit perut kalau ujung-ujungnya dia peduli sama si cristia.

"Oh..jadi kamu pura-pura sakit hm?" Suara serak nan berat terdengar di telinga Amel.

"K-kak gue bisa jelasin" ucap Amel terbata-bata.

"Jelasin apa hm? Kamu udah menyepelekan kesehatan seseorang demi ke egoissan kamu Amel. Kamu harus nya bisa berpikir dewasa, jangan ke kanak-kanak seperti ini. Kamu lihat cristia, dia pingsan itu semua gara-gara siap? Gara-gara kamu Amel." Pekik ravin.

Tadinya Amel ingin mengejar ravin, namun mendengar namanya di salahkan Amel tak jadi mengejar ravin. Amel berlari ke arah danau yang tak jau dari tenda.

Matanya sudah memerah menahan tangis. Satu teteh air mata berhasil meluncur tanpa permisi.

Amel tau bahwa yang Amel lakukan itu salah. Tapi...Amel boleh egois kan? Amel boleh merasa takut kan? Amel takut kalau ravin berhasil cristia rebut, seperti cristia merebut ayahnya. Itu yang Amel takutkan sehingga ia bisa berbuat seperti ini.

"ARGHHHH GUE BENCI BENCI BENCI" jerit Amel.

"Hahaha dia bener, gue emang egois. Gue egois"

"Gue benci ravin....dia berubah, dia gak mau denger penjelasan gue dulu" lirih Amel dengan air mata ya g sudah mengalir deras.

"Gue mau pulang. Gue kangen bunda, gue butuh bunda" ucap Amel menghubungi pak Asep untuk menjemputnya.
"Tapi..nanti bunda khawatir. Gue gak mau buat bunda khawatir"

AMELIA QUEENSA VALENIA [By MojangGarut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang