10. graduation

0 0 0
                                    

Happy reading

-----------

Waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa, kini Amel sudah lulus SMA. Kini masa putih abu-abu telah Amel tinggalkan. Dengan menggunakan kebaya berwarna merah maron, tak lupa mahkota kecil yang indah di kepalanya.

"Happy graduation sayang.." ucap sang bunda, memeluk Amel dengan erat.

"Makasih bunda"

Selesai memeluk sang bunda, kini giliran kakek neneknya yang Amel peluk.

"Happy graduation cucu kakek dan nenek"

"Makasih nenek, kakek."

"Happy graduation ya Amel cantik. Ini kado dari mami dan Dady" ujar mamih Siska.

"Makasih mamih, Dady"

Senyuman manis tak luntur dari bibir Amel. Ternyata....begitu banyak orang yang sayang dengannya, ternya begitu banyak orang yang peduli dengan nya, ternyata begitu banyak orang yang membutuhkan nya.

Mata Amel menelisik mencari keberadaan ravin. Waktu ravin melamar di sebuah hotel waktu itu, hubungan ravin dan Amel semakin dekat. Bahkan Amel selalu mengunjungi kantor ravin hanya untuk menemani ravin kerja.

"Dor!! Hayo cari siapa?" Suara berat terdengar di inra pendengaran Amel. Ternyata itu ravin yang mengagetkannya.

"Ish..bikin kaget aja" cibir Amel.

Ravin tersenyum "happy graduation baby" ucap ravin memeluk Amel dengan erat.

"Makasih sayang" balas Amel.

Pelukan terlepas, ravin mengusap pipi Amel dengan menggunakan kedua tangannya. "Mau hadiah apa hm?"

"Pengen kamu terus ada di sisi aku, nemenin aku, sayang sama aku, cinta sama aku, gak boleh Deket sama cewek lain kecuali keluarga dan aku. Dan ....jangan pernah ngecewain aku" pinta Amel.

Dengan tersenyum ravin menggenggam kedua tangan Amel "aku janji, akan ngelakuin semua apa yg kamu minta. Kamu bisa pegang janji aku"

Keduanya saling bertatapan dengan tatapan yang sangat amat teduh, ada sorot kebahagiaan yang tergambar jelas.

"Ekhem...kalau mau pacaran lihat tempat" ujar Velix, menggangu acara romantis Amel dan ravin.

"Sirik aja Lo" cibir Amel.

"Hahahaha dasar jomlo" tawa velia pecah seketika.

"Iya, Velix jomblo terus. Gak mau cari pacar apa?" Tanya Bella yang asik memakan eskrim.

"Iya lix. Cari pacar gih" goda Hana.

Velix mengendus kesal. Dasar, punya teman luknut semua.

"Makanya lix, jangan jadi plaiboy gak ada yang mau kan sama Lo. Pada trauma"  sahut Amel terus gencar menggoda Velix.

Kesal karena terus di ledek oleh para sahabatnya, Velix kemudian membela diri "suatu saat pasti ada orang yang mau sama gue. Awas kalau kalian kaget kalau cewek gue nanti itu bidadari"

Hening. Namun tak lama kemudian suara tawa memenuhi telinga Velix.

"Hahaha mimpi Lo ketinggian banget nyet" tawa velia.

"Hahaha gue bantu doa" ucap Amel.

"Ya udah gue sama Amel pergi dulu. Happy graduation semua" ujar ravin menarik lembut tangan Amel menuju parkiran mobil.

"Bay semua. Tunggu hadiah dari gue" ujar Amel sedikit berteriak.

"Gue tunggu hadiah mobilnya" pekik Velix.

AMELIA QUEENSA VALENIA [By MojangGarut]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang