"Jangan terburu-buru untuk memiliki seseorang, karena yang buru-buru itu kadang selalu menyakitkan"
Happy reading
-----------
Beberapa bulan kemudian...
Kini di cuaca yang sangat panas, Amel sedang terduduk di sebuah bangku di taman, sinar matahari terhalang oleh pohon yang cukup besar. Menikmati semilir angin yang meniup rambut panjang nan indahnya.
"Huh panas banget dah" gumam Amel.
Menikmati pemandangan mahasiswa/siswi yang berlalu lalang keluar dari kampus ini. Entah siraman dari mana Amel bisa memilih kuliah di bandung.
"Lama banget si kak ravin jemputnya" kesal Amel, memandang lurus ke arah depan.
Tak lama kemudian, ponsel Amel berdering. Menandakan ada panggilan masuk.
"Hallo by, Lo di mana? Gue udah di parkiran nih" Sura berat namun lembut terdengar di indra pendengaran amel.
"Tunggu, gue kesana sekarang"
Tut...
Panggilan terputus, dengan berjalan santai, Amel menuju ke arah parkiran kampus. Sesampainya di parkiran, matanya langsung menangkap objek yang sedang ia cari.
"Hai kak" sapa Amel.
"Hai baby. Duh keringetan banget nih, cape ya?" Tanya ravin, tangannya bergerak mengelap pelipis Amel yang sedikit mengeluarkan keringat.
Amel mengaguk. "Ya udah yu masuk mobil. Panas banget"
Perjalan pulang di isi oleh cerita Amel yang menceritakan tentang kampus hari ini. Dari mulai pembelajarannya yang susah lah, pusing lah, banyak yang mengganggu lah, dan bahka jika Amel mendapatkan teman baru akan langsung melapor kepada ravin.
"Temen barunya cewek atau cowok?" Tanya ravin.
"Cowok"
"Ganteng gak?" Tanya ravin lagi.
"Emm biasa aja"
"Namanya siapa?" Ujar ravin.
"Emm...lupa lagi. Hehehe"
"Jangan mudah percaya sama orang ya Mel...kada yang terlihat baik belum tentu baik" ucap ravin dengan lembut.
Amel menoleh ke arah ravin "tau. Gue juga gak sembarangan temenan sama orang"
"Iya gue tau. Cuma.... hati-hati aja"
---------------
Di rumah, Amel sedang tiduran di atas kasur sambil memainkan hp, mengscrool media sosial.
"Tumben banget gak nge chat, biasanya gak pernah absen" lirih Amel, menatap pesannya yang tak kunjung di balas oleh ravin.
"Jangan-jangan lagi sama selingkuhannya lagi... Ah tapi gak mungkin"
"Awas aja kalau ketemu" ucap nya, lalu beranjak pergi ke luar kamar.
Tadinya ia ingin mengajak bunda, nenek, beserta kakek nya pergi jalan-jalan. Namun saat sampai di lantai bawah, Amel tak menemukan mereka bertiga. Aneh, biasanya di jam segini mereka akan berkumpul di ruang keluarga.
"Duh pada kemana ya?" Gumam Amel, celingak-celinguk mencari ke setiap tempat.
"Eh, bi liat bunda gak?" Tanya Amel pada art yang sedang mencuci piring di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMELIA QUEENSA VALENIA [By MojangGarut]
Teen Fiction"gue butuh sosok ayah di hidup gue...." "Izinin gue menjadi dua sosok sekaligus. Sosok sebagai ayah, dan sosok sebagai suami Lo"..... --------- Tentang seorang gadis yang bernama Amelia, gadis broken home yang menginginkan sosok ayah di hidupnya. Se...