19

374 55 11
                                    

Part 19 ini ada nyambung sama karya karsa (eps spesial) yang aku udah kasi di part sebelumnya, jadi eps spesialnya bisa kalian baca sendiri yahh :)

Part 19 ini ada nyambung sama karya karsa (eps spesial) yang aku udah kasi di part sebelumnya, jadi eps spesialnya bisa kalian baca sendiri yahh :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Double update gusyyy hehehe

Happy Reading!!


Masih dengan keadaan Rosa dan Una yang bingung ingin menghubungi siapa dan berujung menelpon Jevan untuk dimintai tolong dengan harapan Jevan berkenan untuk membantu mereka. Setelah men-diall nomor telpon yang dituju selang beberapa detik telepon Una pun langsung dijawab oleh Jevan

"Hallo Jev", ucap Una sambil menggigit bagian bawah bibirnya tanda ia benar benar gugup

"iya Na kenapa? tumben nelpon biasanya langsung manggil dari bawah"

"hehehe ini gue boleh minta tolong ngga?"

"apaan?"

"gue kan tadi keluar sama Rosa ke Indoapril terus pas mau balek ke posko tiba tiba motor yang gue pake sama Rosa mati ditengah jalan", jelas Una dengan jantung yang rasanya mau copot "gue ga tau mau minta tolong ke siapa, kalo telpon Mahen gue takut duluan", lanjutnya dengan suara kecil

"sekarang lo dimana? berduakan sama Rosa? oke sekarang cari tempat yang rame dulu jangan di jalan yang sepi, oke"

"iya Jev, gue sama Rosa masih di sekitaran Indoapril kok jadi masih lumayan Rame jalannya"

"oke ini gue keluar sama Jeffery nyusul kalian, jangan kemana mana tunggu ya"

"Oke Jev, maaf ya ngerepotin" final Una sebelum telponnya diputus sepihak oleh Jevan

"gimana?", tanya Rosa disaat ia melihat Una sudah menjauhkan telponnya dari telinganya sendiri

"Jevan sama Jeffery bakalan nyusul Ca"

"ga sama Mahen kan?"

"mudahan aja ngga, gue ga sanggup kalo dimarahin Mahen langsung"

Bukan apa apa, tinggal di satu tempat selama kurang lebih tiga minggu membuat mereka mengetahui beberapa karakteristik anggota mereka masing masing. Mahen memang terlihat santai namun lelaki tersebut bisa memposisikan dirinya kapan untuk serius dan bercanda dan keadaan mereka seperti ini jelas akan membuat Mahen marah besar.

Dan kesialan mereka tidak sampai sana tiba tiba lampu di desa yang mereka tempati padam semua bahkan lampu Indoapril yang menerangi jalan tempat mereka berdiri juga ikut padam.

"duhh gue nangis aja kali ya Na gue gabisa gelap gelapan gini ga suka", ucap Rosa meringis disaat lampu padam

"bentar ya Ca tunggu bentar mana hape gue juga batrenya udah sekarat", balas Una sambil menggenggam tangan Rosa

"Na, gue minta maaf ya coba aja tadi gue ga nekat ngajak lo keluar kayaknya kita ga bakalan ketiban nasib sial kayak begini", Rosa menyalahkan dirinya

"apasih Ca, gue juga salah harusnya tadi gue bisa nolak juga pas lo ngajak keluar jadinya kita ga bakalan kejebak kayak gini", Una berusaha menenangkan Rosa "ini Jevan kok lama ya", lanjutnya sambil memegang sebelah tangan Rosa yang memang sudah sangat dingin

KKM 127 (97l)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang