#playlist: baby doll : Utopia
Agustus 2017
Di dalam sebuah kompetisi tentu ada yang kalah dan ada yang menang. Yang menang akan merayakan, karena bagaimanapun juga itu adalah jeri payah mereka dan usaha mereka hingga bisa memenangkan. Sementara yang kalah, pasti akan merasa sedih tentunya, akan tetapi akan lebih baik jika kita memperbaiki dan mencoba lagi.
Saat ini, kompetisi itu akan dilakukan. SMA Jaya Sakti mengirim perwakilan tim basket yang berjumlah dua regu. Regu putri terdiri dari delapan peserta dengan lima orang inti, begitu juga dengan regu putra.
Perjalanan menuju gedung olahraga terasa menyenangkan dan didalam diri mereka masing-masing menyimpan rasa cemas, bagaimana tidak? karena ini adalah akhir dari perjuangan mereka untuk juara di event ini jika mereka kalah, dikarenakan kekalahan yang mereka terima dihari sebelumnya.
Mobil pick up adalah transportasi mereka menuju gedung olahraga, bukan bus ber AC dengan kursi yang mencukupi, mereka duduk bersempit-sempitan di bak mobil tersebut. Tim putra dan putri dalam satu mobil, mereka bercakap-cakap ria sambil sekali-kali mengeluh akan transportasi yang mereka gunakan.
"Gila memang. Emang enggak ada mobil lain apa?" Ujar Acha, cewek dengan rambut terurai hingga melampaui bahunya.
"Iya, nih. Sekolah kikir banget sama anak basket,"timbal Velin.
"Dari dulu juga begitu, anehnya mereka cuma kikir sama ekstrakulikuler basket." tambah Gevan.
"Makanya, kalau mau fasilitas minimal berkualitas!"Fani, yang sejak tadi hanya memperhatikan kini ikut bersuara.
"Jadi maksud Lo? kite enggak berkualitas?" Jawab Raka, tak terima dengan perkataan Fani.
"Yah, minimal juara aja dulu." Sahut Fani.
Semuanya terdiam, ada benarnya juga perkataan Fani. Sejak dibangunnya SMA Jaya Sakti, tidak pernah menjuarai untuk turnamen basket, pelatih bilang terakhir mereka mengikuti turnamen basket dua tahun lalu, namun mereka hanya memperoleh juara empat, itu sama sekali tidak dilirik oleh para guru disana.
Tidak menjuarai basket, bukan berarti sekolah tersebut tidak mendapatkan prestasi dibidang lainnya, contohnya mereka top dalam juara voli, atau olimpiade.
Sementara suasana dimobil pick up kini masih beradu argumen tentang basket. Sementara, cewek dengan rambut pendek sebahu dengan poni yang menutupi dahinya, dia tampak lebih tenang sembari menikmati semilir angin yang berhembus.
Acha yang menyadari bahwa sobatnya itu hanya diam, tak seperti yang ia kenal biasanya. Acha melempar bekas bungkus permennya, cukup menyadarkan wanita itu hingga menggerakkan bola matanya menatap Acha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepasang sepatu Kenangan
FanfictionKetika di masa SMA kebanyakan para remaja akan jatuh cinta kepada teman sekelasnya, atau senior, bahkan junior, tetapi itu tidak terjadi dengan Nara, remaja pecinta basket itu berbeda, dia jatuh cinta bahkan jatuh sedalam-dalamnya kepada seorang pri...