Happy Reading
~One in a Billion~
" Harus kupuji kalian karena bisa bertahan sampai di sini, tapi sekarang kalian bahkan sudah tidak sanggup untuk berdiri. Meski begitu, kami tetap akan berbaik hati pada kalian, akan kuhabisi nyawa kalian di sini!!"
SRAAAT!
Bukan! Itu bukan serangan dari Vampir kelas atas.
Tapi dari Star One!!
" Eugene-sunbae..."
" Penjara itu menyebalkan, tapi kami berhasil keluar dari sana." Ujar Eugene disusul dengan Soule, Viken, Taho dan Avys dibelakang mereka.
" Manusia sialan!!!" teriak Vampir kelas atas.
" Viken, sembuhkan Solon dan yang lainnya dulu. Taho dan Soule, lindungi mereka. Avys, kita serang mereka sampai bulan purnama muncul."
Avys mengangguk.
Viken pun fokus untuk menyembuhkan mereka bersebelas.
" Sulit untuk mengembalikan kekuatan kalian, tapi aku bisa menyembuhkan kalian secara fisik."
Enzy, Tahel dan Enzy berdiri dari gendongan Jakah, Shion dan Jaan.
" Terima kasih karena sudah membantu kami sejak tadi, kami tidak apa-apa. Bulan purnama mulai muncul, jadi mulai sekarang biar kami yang membukakan jalan." Ujar Enzy sembari melempar kacamatanya.
" Bulan purnama sudah muncul!!" Seru Viken.
~One in a Billion~
Di The Blood Altar,
" Sekarang, semua persiapan sudah selesai. Sudah ada Pangeran, darah Syaman, dan juga Lycanthrope. Sekarang, aku hanya perlu menunggu bulan purnama muncul."
Star One dan Werewolf yang lain membunuh satu per satu Vampir kelas atas yang menghalangi jalan mereka. Solon dan teman-temannya yang sudah dipulihkan fisiknya oleh Viken walaupun tidak 100% sudah bisa bergerak dan berlari.
Bulan purnama semakin memunculkan wujudnya, kekuatan di altar telah muncul sedikit demi sedikit.
' Bulan purnamanya! Aku sudah berubah menjadi serigala! Bulan purnamanya akan segera muncul dengan sempurna!' Batin Enzy sembari melihat tubuhnya yang telah memunculkan bulu serigala.
" Solon dan yang lainnya! Cepat ke The Blood Altar!! Kita tidak boleh terlambat!!" Teriak Enzy.
Kekuatan di The Blood Altar semakin banyak berkumpul, kekuatan yang amat besar sedang berkumpul menjadi satu dan tidak ada habisnya.
' Kekuatannya sedang berkumpul! Jadi inikah, kekuatan yang diwariskan turun temurun dari kerajaan kuno? Aku bisa merasakan energi yang sangat besar meski hanya berada di dekatnya! Ini sungguh kekuatan yang luar biasa! Rupanya ini kekuatan Ratu dan Pangeran...'
Tiba-tiba, tubuh Heli mengeluarkan sinar emas yang terang. Kekuatannya dalam dirinya seperti merespon kekuatan dari Ratu yang sedang berkumpul.
' Mu-Mustahil... jadi, semua itu tadi hanya kekuatan yang ditinggalkan Ratu? Sementara kekuatan Pangeran sendiri baru mulai dikeluarkan sekarang?!'
" Percuma saja meski bertarung disini! Solon dan yang lainnya, cepat pergi ke The Blood Altar menyelamatkan Heli, biar kami dan Star One yang mengurus mereka!!" seru Najak setelah menumbang satu lagi Vampir kelas atas.
" Ta-Tapi..." Lucy ragu untuk mengatakan iya.
" Kalau begitu, tolong ya. Segera habisi mereka semua, lalu susul kami. Tetaplah hidup, demi Heli."
Najak mengangguk.
" Kami akan membantu mereka, CEPAT PERGI!" Seru Soule.
~One in a Billion~
Solon dan yang lain pun segera berlari kearah The Blood Altar. Lucy yang sudah tidak memiliki kekuatan lagi digendong oleh Jaan.
" Jaan-oppa, turunkan aku, aku bisa jalan sendiri. Kau sendiri sudah kelelahan, kan? Ujar Lucy pelan.
" Aku baik-baik saja! Apa susahnya menggendongmu yang hanya seorang ini?!" seru Jaan.
" Noa, apa kau baik-baik saja?' tanya Jino.
" Ya! Jangan cemaskan aku! Aku baik-baik saja!" seru Noa.
Tapi, entah kenapa mereka semua menangis dalam diam. Dengan diri mereka yang masih penuh luka dan tidak ada kekuatan seperti ini, mereka merasa sangat lemah sekarang.
~One in a Billion~
Hingga mereka sampai di The Blood Altar dan melihat Rey yang membelakanginya,
" Jadi, kalian baru datang sekarang? Tapi sudah terlambat."
Kekuatan dari Ratu dan Pangeran telah menjadi satu.
~One in a Billion~
See you in Next Chapter
Vote and comment please
Rara
KAMU SEDANG MEMBACA
One in a Billion ~ Dark Moon Heli Harem Ver.
FanfictionHeli Lee Pure Manusia yatim piatu, setelah usianya 17 tahun Heli memutuskan untuk keluar dari Panti Asuhan bersama Hyung-nya dan bersekolah di salah satu sekolah elit. Awalnya, Heli mengira jika dia menjalani kehidupan sekolah dengan normal, namun t...