004. di culik

515 51 0
                                    

─────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


─────

Diruang rapat, Johnny duduk disalah satu kursi diujung meja panjang itu, sebagai tanda kursi kebanggaannya sebagai sosok pemimpin.

Sedangkan disekitarnya duduk beberapa anggota Pemburu lainnya. Mereka yang hadir hanyalah anggota inti, termasuk Jisung di dalamnya.

Jisung menatap Jeno yang terlihat murung disebelahnya. "Kau tidak apa-apa, Jen?"

Jeno hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya tanpa bicara sepatah katapun, membuat Jisung semakin bingung.

Hingga perkataan Johnny mengalihkan perhatiannya, Jisung pun hanya mendengarkan dengan seksama.

"Kita akan kembali melakukan misi beberapa hari mendatang. Kali ini pesta di sebuah acara pelelangan yang akan diadakan di sebuah mansion villa milik keluarga Lee, pesta itu diadakan secara tertutup dan ditempat yang lumayan terpencil, tapi aku sudah punya rencana agar kita bisa masuk ke sana tanpa dicurigai." kata Johnny dengan suaranya yang tegas, benar-benar terlihat berwibawa.

Johnny pun lanjut berbicara panjang lebar menjelaskan misi dan rencana mereka kali ini.

Jisung hanya mendengarkan sambil termenung. Hingga tiba-tiba pikirannya malah berkelana kemana-mana, dan dia malah memikirkan sosok yang beberapa hari lalu ia temui dan seharusnya ia habisi saat itu juga. Jisung pun merasa tak habis pikir, kenapa sosok Jaemin malah muncul didalam benaknya. Mungkin ini diakibatkan karna dirinya yang tidak berhasil menyelesaikan misinya untuk membunuh sosok vampir itu, pikirnya mencoba meyakinkan diri.

"──sedangkan Jisung, kau akan berpasangan dengan Jeno."

Jisung langsung tersadar dari lamunannya ketika namanya tiba-tiba disebut, dia hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja meskipun tak benar-benar mengerti apa yang dikatakan sang Ketua. Nanti dia bisa meminta penjelasan saja pada yang lain.

Hingga akhirnya rapat pun selesai.

Jisung berdiri dari kursinya dan hendak keluar dari ruangan itu, namun tiba-tiba Jungwoo sudah mendahului dan berdiri didepan pintu yang menjadi satu-satunya akses keluar, menghalangi jalannya untuk pergi.

"Tunggu dulu!" Cegahnya.

Yang lain mendelik tajam. Firasat Jisung mulai tidak enak.

"Aku tidak mau!" tolak Jisung ketika Jungwoo baru mau membuka mulutnya, Jungwoo menatap tajam kearah Jisung.

"Aku belum bicara!" Membuat yang lain hanya menahan tertawa geli.

"Pokoknya kalian bertiga menyamar seperti biasa, biar nanti aku siapkan gaun untuk kalian yang paling cantik." katanya sambil menunjuk Jisung, Haechan, dan Chenle.

Mereka bertiga menatap tak terima ke arah Jungwoo. Mereka tahu pasti jika Jungwoo hanya ingin melampiaskan obsesi nya saja dalam memamerkan gaun hasil desainnya sendiri, karena tak ada gadis diantara mereka, makanya merekalah yang menjadi bahan percobaan sang maniak crossdressing itu.

Blood Ties | JaemsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang