"Kau sebaiknya tunggu diluar dulu. Biar Jisung aku periksa terlebih dahulu." Kata Doyoung sebelum menutup pintu ruangan itu.
Jeno pun hanya bisa pasrah dan akhirnya menunggu dikursi tunggu diluar ruangan itu dengan perasaan gelisah dan khawatir. Hingga tak lama munculah David yang datang entah darimana.
"Apakah Jisung hyung sakit lagi?" Tanya David.
Jeno mengangguk pelan, lalu menatap David penuh makna. "Kau tahu dia sakit apa?"
David tersenyum simpul kemudian mengangguk.
***
Dalam ruang kesehatan, Doyoung mulai melakukan penanganan pada tubuh Jisung, terutama pada perutnya. Sebelumnya Jisung pernah mengalami hal seperti ini juga, maka Doyoung menganggap mungkin ada suatu penyakit yang bersarang didalam tubuhnya namun tidak terdeteksi oleh alat-alat nya yang biasa. Dia sempat memberikan suntikan penenang juga ditubuh Jisung.
Akhirnya Jisung pun mulai berhenti mengerang dan terlihat membaik, Doyoung pun merasa sedikit tenang.
"Jangan terlalu banyak menggunakan obat penenang, Ji. Efeknya bisa buruk bagi tubuhmu suatu hari nanti."
Jisung hanya terdiam menunduk, tiba-tiba terbesit sebuah pemikiran dikepalanya.
"Hyung.."
"Hmm?"
"Sepertinya perkataanmu benar. Sebaiknya aku harus memeriksakan tubuhku dengan lebih jelas."
Doyoung tersenyum tipis, ia senang akhirnya Jisung mendengarkan sarannya,
"Baiklah, kalau begitu ayo lakukan." Akhirnya Doyoung menyuruh Jisung bersiap-siap untuk memeriksakan tubuhnya secara menyeluruh menggunakan Ct-scan.
Beberapa saat pun berlalu, setelah pemeriksaan selesai Jisung duduk didepan Doyoung. Menunggu hasilnya keluar meski cukup lama.
"Hasilnya sudah keluar.." Kata Doyoung seraya menunjukan layar komputernya yang kini memperlihatkan area tubuh bagian dalam perutnya, dia memperhatikan dengan seksama, dan sedetik kemudian dia tercengang dengan apa yang terjadi padanya. Doyoung menatap tak percaya kearah Jisung. "Ini.. Tidak mungkin."
"A-apanya yang tidak mungkin?" Kata Jisung menatapnya takut dan penasaran.
"Lihat ini." Doyoung menunjukkan hasil ct scan itu pada Jisung. Jisung belum terlalu paham, namun akhirnya Doyoung pun mulai menjelaskan.
"Sesuatu hal yang tak masuk akal telah tumbuh di dalam perutmu, Ji." Kata Doyoung perlahan, masih mencerna sebuah gambar yang ada dilayar monitornya. Sedangkan Jisung menunggu dengan perasaan kalut, merasa takut namun juga penasaran.
"Aku tidak dapat menjelaskannya secara detail, namun yang pasti ada rahim yang kini bersarang ditubuhmu." Kata Doyoung sembari menunjukan bagian yang dimaksud digambar berwarna hitam putih itu. Yang sontak saja membuat Jisung serasa tersambar petir di siang bolong.
Namun belum selesai disitu saja, lagi-lagi Doyoung mengatakan sesuatu yang mengejutkannya. "Dan lebih mengejutkan lagi.. Dirahimmu telah tumbuh janin yang sekarang hampir berumur 3 minggu. Kau sedang hamil, Ji. Mungkin itu juga lah penyebab kenapa kau selalu sakit perut berlebihan."
Jisung merasa lemas seketika. Tubuhnya merosot dikursi yang ia duduki. Rasanya dia bahkan tidak dapat menanggung beban yang ia hadapi saat ini. Jisung benar-benar tidak menyangka hal ini akan ia alami. Jadi, semua yang Jaemin katakan ternyata benar.
"Ji, kau tidak apa-apa?" Tanya Doyoung khawatir melihat Jisung yang hanya tertunduk lemah, namun sedetik kemudian dia mulai mengerang kesakitan lagi.
"Pe-perutku.. Rasanya sakit sekali." Katanya dengan merintih kesakitan sambil memegangi perutnya seraya meremasnya. "Tolong aku, hyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Ties | Jaemsung
FanfictionPark Jisung adalah seorang anggota pemburu vampir. Suatu hari dia menjalani misi dengan menyamar untuk mengincar salah satu sosok vampir yang menjadi targetnya. Namun, belum sempat mencapai buruannya, dia malah diculik dan dipaksa melayani sesosok...