Chapter 11

4.3K 407 81
                                    

Fourth telah membuka ponselnya dan dia mendapat kabar dari Jane bahwa artikel kembalinya dia dalam sebuah series sudah di rilis pagi ini. Fourth tentu saja sangat terkejut mendapat kabar itu, meskipun kemarin Direktur agensinya sudah memberikan informasi lebih awal, tetapi dia tetap merasa gugup untuk melihat dan membaca komentar orang-orang dalam artikel tersebut. Bagi pemuda itu semua ini tidak mudah, dan dia akan membukanya nanti saat dia sudah siap. Fourth sungguh tidak ingin melihat komentar komentar yang akan menyakiti perasaannya, jadi dia akan mempersiapkan dirinya lebih dulu.

"Aku akan pergi sarapan sekarang. Aku akan membacanya nanti, huh, aku harap semua komentarnya baik-baik saja." Dia segera membawa kakinya keluar dari kamar dan pergi menuju meja makan untuk bersiap sarapan.

Di meja makan Fourth melihat seorang wanita paruh baya yang selama ini selalu datang untuk mempersiapkan sarapan, makan siang dan makan malamnya.

"Selamat pagi, Bibi."

"Selamat pagi, Tuan Fourth." Wanita itu tersenyum cerah untuk membalas sapaan rutin yang selalu Fourth gunakan setiap paginya.

Fourth duduk di kursi, di depannya sudah terdapat makanan, tetapi dia melihat piring lain di hadapannya. Fourth bertanya, "Bibi, Apakah Tuan Gemini akan sarapan di sini?"

Wanita itu mengangguk, "Benar, dia menyuruhku untuk membuatkan sarapan untuknya juga."

"Aneh sekali. Kenapa dia memilih untuk sarapan di sini hari ini?" Balas Fourth bertanya-tanya karena biasanya Gemini tidak pernah sarapan di rumah.

"Entahlah," Jawab wanita itu, "Kalau begitu aku akan segera pergi. Sampai jumpa di jam makan siang nanti."

"Terima kasih, Bibi. Semoga harimu menyenangkan."

"Tentu saja, kamu juga." Setelahnya wanita itu pergi dari penthouse itu.

Fourth menyantap sarapannya dengan tenang meskipun sebenarnya ada banyak hal yang dia pikirkan di kepalanya. Dia terus mengkhawatirkan tentang komentar orang-orang di artikel itu, tetapi kemudian suara decitan kursi yang di tarik membuat pemuda itu sadar dari lamunannya. Dia melihat ke depan, di saat itulah kedua matanya melihat Gemini yang sudah duduk di hadapannya. Fourth melihat Gemini yang terlihat baik-baik saja, dia tidak terlihat sakit seperti kemarin.

Fourth membuka suara, "Selamat pagi, Tuan Gemini."

"Pagi." Jawabnya sambil berfokus pada makanannya.

Fourth ingin bertanya sesuatu, tetapi dia takut Gemini merasa terganggu.

"Kenapa kamu terus melihatku?" Tanya Gemini karena dia bisa merasakan mata pemuda itu terus melihatnya.

"Tidak, tidak apa-apa. Maaf jika itu mengganggumu."

Gemini, "Fokus pada makananmu, dan jangan berbicara saat di meja makan."

"Aku mengerti, maafkan aku." Fourth menunduk dan kembali fokus pada sarapannya, meskipun begitu dia diam-diam terus mencuri pandang untuk melihat Gemini.

Setelah keduanya selesai sarapan Gemini telah bersiap untuk berangkat bekerja. Sedangkan Fourth masih melihat Gemini dengan pertanyaan yang ingin dia tanyakan. Gemini telah merasakan tatapan pemuda itu yang terus memperhatikannya. Dia menghampiri Fourth dan melihat pemuda itu dengan wajah datar seperti biasa, lalu berkata, "Apa yang ingin kamu katakan?"

Fourth gelagapan ketika Gemini berada di hadapannya. Kedua mata mereka bertemu dan Fourth tidak bisa menahan detak jantungnya yang tiba-tiba berpacu lebih cepat, dia gugup karena Gemini menatapnya seperti itu, tetapi Fourth terdiam untuk beberapa saat karena dia terpesona dengan wajah pria itu. Wajah yang menatapnya dengan dingin, alis tebal yang terangkat satu, dan rahang tegas yang membuat wajah itu terlihat sempurna.

The Actor Need CEO [GEMINIFOURTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang