Hai hai semuanya!!
Aku senang melihat banyak notif setelah part sebelumnya.Maaf karena aku tak kunjung membuat bab baru, aku sedang sedikit sibuk menata pikiranku hehe... Seperti yang tertulis di part sebelumnya, aku sedang kehilangan diriku sendiri. Mungkin aku telah membuangnya dengan berusaha lari dari hidup ini, tapi kini aku kembali untuk mengambilnya. Setelah kuambil kembali diriku yang kubuang, baru kurasakan kembali bagaimana diriku yang dulu sebelum aku membuangnya, itu (diriku) terasa "hidup". Setidaknya begitulah cara terbaik mendeskripsikannya. Begitulah yang kurasakan setelah bergelantungan di atas jurang kematian (berada di dalam fase depresi).
Saat kau depresi, sungguh dunia ini rasanya hanya lamunan semata, kosong, tak bermakna, tak berwarna, dan tak berasa. Bahkan kata "hitam putih" kurasa masih kurang untuk mendeskripsikannya karena "hitam putih" bahkan masih terasa berwarna seperti rasa pahit. Kuberitahu, jika kau depresi, bahkan rasa pahit kehidupan tak akan terasa pahit lagi karena kau hanya ingin pergi dari tempatmu berada. Begitulah... Jadi maaf yaa karena jarang update!
Tapi tenang saja, aku selalu memantau tulisan-tulisanku dan berusaha membuat bab baru untuk kalian semuaaaa! (Peluk jauh)
Baiklah, kita langsung saja masuk ke part kali ini!
Sebagai seorang INFJ, bukan hal asing lagi bagi kami jika tiba-tiba saja ada makhluk tuhan yang mengklaim kami sebagai tempat yang nyaman.
Bahkan hal seperti itu sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Tidak hanya manusia, anak kecil, tapi hewan pun sama.
Kami para INFJ bahkan tidak pernah mengira hal itu akan terjadi.
Menjadi INFJ bukan berarti selalu menjadi tempat curhat semua orang. Di dunia orang dewasa, tempat curhat tergantung dengan siapa kamu berteman dan nyaman. Siapapun orangnya, jika itu teman yang kamu percaya maka kamu bisa curhat kepadanya, dan itu bisa terjadi kepada siapa saja, tidak hanya INFJ semata. Maka, menyangka bahwa orang yang bisa menjadi tempat curhat adalah orang berkepribadian INFJ, jawabannya adalah salah besar. Tetott!
Lagi pula, seorang INFJ bukanlah pemecah masalah yang handal. Mereka sendiri hidup dengan selalu menerima masalah-masalah dari luar dan mengalami kesulitan karena masalah-masalah tersebut. Baru setelah itu mereka belajar secara otodidak dan mandiri untuk menyelesaikan masalah dihadapannya. Jelas sekali, berdasarkan fakta itu mereka tidak serta merta berada di peringkat satu sebagai tempat curhat terbaik karena tidak selalu bisa memberi solusi jitu dalam curhatanmu.
Namun, jika kebutuhan utama dalam curhat itu adalah didengarkan dan dihargai, maka INFJ mungkin berpotensi menjadi pemenangnya. Yap, itulah keahlian INFJ, "mendengarkan" dan "memahami". Namun jangan lupa, MBTI seperti INFP dan yang lainnya juga punya keahlian tersebut.
INFJ adalah makhluk (manusia) yang memaksimalkan seluruh potensi indera yang dimilikinya dan memproses informasi yang diterima dengan maksimal di otaknya yang rumit. Jika kau bertanya, apa itu mungkin? Jawabannya, ya. INFJ lebih mempercayai inderanya daripada suatu rumor belaka. Dengan mengolah kelima indera dan menghubungkannya ke otak, INFJ bisa mendapatkan intuisinya. Disitulah yang kadang orang-orang melihat mereka sebagai "cenayang" dan sebagainya. Sebenarnya mereka hanya mengolah informasi-informasi disekitarnya dengan cara yang rumit dan sulit dijelaskan saja, yang pada akhirnya menjadi sebuah output yang disebut "intuisi".
Nah, kembali lagi. Meski kalian curhat pada INFJ, kalian bisa merasa didengarkan dan dihargai. Tapi jika ada sedikit saja gerak-gerik dari suara atau gestur kalian yang terlihat tidak selaras dengan ucapan (kalimat) kalian, INFJ tidak segan untuk memastikan hal tersebut. Maksudku adalah, INFJ mendengarkan, tapi INFJ tidak serta merta mempercayai. Mereka akan tetap berdiri di sisi yang "benar" meski mungkin tidak menyalahkanmu. INFJ mungkin akan memberi penyelesaian yang tidak kamu sukai tapi menurut mereka itu hal yang seharusnya karena mereka berdiri di sisi "kebenaran". Begitulah para INFJ.
Kalian harus paham, INFJ itu mengutamakan kebaikan untuk dunia ini, seperti kedamaian, kejujuran, dan kemakmuran. Mereka tidak saklek memihak temannya/keluarganya sendiri karena sebuah hubungan, di dalam hati mereka selalu ada cahaya harapan yang jika dideskripsikan "jika bisa menempuh jalan menuju hal yang lebih baik, kenapa tidak?" Bahkan jika kalian keluarganya, jika kalian salah maka INFJ akan selalu berusaha memperbaiki kalian dengan cara mereka sendiri. Kalian tanya "Kenapa"? Jawabannya karena INFJ hanya menginginkan hal-hal baik untuk hidup kalian, makanya mereka berusaha untuk memperbaiki "segala sesuatu" disekitarnya. Meski terdengar plin-plan (awalnya terlihat mendengarkan, ujungnya memberi saran masukan yang mungkin tak diinginkan), faktanya mereka selalu mencari cara yang paling efektif untuk "mengobati" orang-orang disekitarnya. Kalian masih ingat part sebelumnya 'kan? INFJ sang Paradoks. Hahaha, begitulah!
Nah, apa hubungannya semua itu dengan INFJ sebagai tempat yang nyaman?
Tadi sudah ku sebutkan, INFJ menginginkan kedamaian, kejujuran, dan kemakmuran. Berdasarkan hal itu, pastinya INFJ memilih jalan hidup yang penuh dengan hal-hal tersebut sehingga dia terlihat sebagai pribadi yang tenang dan bahagia. Sekarang kalian pikirkan saja, dalam hiruk pikuk dunia ini, kalian yang mengalami hancur leburnya kesulitan di dunia ketika mendapati ada seorang manusia yang nampak hidup tentram tanpa hambatan, bukankah terasa di naluri kalian untuk mendekat dan ikut mengetahui dan merasakan ketentraman itu? Bukankah pasti terasa penasaran di lubuk hati kalian melihat bagaimana dia bisa senyaman itu hidup di dunia yang gila ini?
Seperti itulah orang-orang akan mendekat pada INFJ, karena rasa penasarannya dan mengklaim bahwa INFJ adalah tempat yang kemungkinan besar "sangat nyaman", setidaknya itulah ekspetasi mereka, hahahaha.
Em... sebagai INFJ, kami bisa terus bertindak sebagai tempat nyaman untuk beberapa kenalan yang tidak cukup dekat. Kenapa? Karena mereka "tidak dekat", jadi mereka tidak perlu mengetahui seluk beluk hidup kami para INFJ.
Berbeda dengan orang-orang yang masuk dalam kategori hubungan "dekat", terkadang kami para INFJ mau tidak mau harus menjelaskan diri kami kepada kalian. Itu sedikit rumit karena meski dijelaskan pun, tak semua orang sanggup memahaminya. Kemudian dari ketidaksanggupan orang untuk memahami kami, akhirnya beberapa orang mulai merubah pemikirannya dari yang semula menganggap kami INFJ sebagai "tempat yang nyaman" menjadi tempat yang "tidak nyaman". Pada akhirnya mulai menjauhi kami.
Kembali lagi, jauh di dalam diri kami, tidak ada tempat nyaman itu bahkan untuk diri kami sendiri. Diri kami justru dipenuhi banyak perkara dan pertimbangan yang selalu menjadi pikiran disetiap saat, contoh kecilnya "bagaimana membuat dunia ini menjadi lebih damai?" Unik bukan??
Justru, jika kalian ingin menjadi lebih dekat dengan INFJ hanya karena merasa nyaman dengan mereka, kukatakan: "Jangan". INFJ layaknya api jika kalian menganggap mereka sebagai tempat yang nyaman. Jika dalam jarak yang aman, INFJ menghangatkan, tapi jika kalian memaksa mendekat maka kalian bisa terlahap api dan "terbakar". Kalian bisa kewalahan dan terluka karena menghadapi diri INFJ yang sebenarnya jika kalian tidak siap. Sebab, bahkan diri kami sendiri juga sering kesulitan dalam menangani diri kami sendiri.
Nah, jika kalian sedang mendekati seorang INFJ, aku punya sedikit saran. Mungkin kalian di sini memiliki perasaan terhadapnya dan kalian ingin menjadikannya pasangan hidup? Saranku, jadilah "sejuk" bagi-nya (INFJ yang kalian incar). Dia mungkin "api", tapi dia juga "manusia". Ketahuilah, kami, INFJ, hanyalah manusia malang yang terus terlibat masalah tanpa pernah mencari masalah itu sendiri. Maka, jangan judge kami, jangan marahi kami, karena nilai kebajikan di dalam diri kami sangat tinggi. Jika kami salah, kami bisa merenungkannya berhari-hari dan berusaha memperbaikinya seorang diri tanpa perlu dimarahi. Justru tenangkanlah kami karena biasanya INFJ adalah overthinker, INFJ sering dihajar habis-habisan oleh pikirannya sendiri tanpa perlu kau "hajar" dengan mulutmu. Tenangkan dia, bantu dia, dan dukung selalu dirinya. Kurasa tiga hal itu akan terus membekas setidaknya di hati para INFJ. Disitulah kalian berhasil memenangkan hatinya.
Okee~ jadi part kali ini kesimpulannya adalaaaahh... INFJ merupakan tempat yang nyaman jika kalian tetap berada "di luar" 😌
Sekian pembahasan kali ini, semoga kalian tidak bingung yaa, hahahaha. Memang deh, susah-susah gampang nyusun kata-katanya.
Jumpa lagi di part selanjutnyaa, ditunggu yaa!
-INFJ 6w7

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang INFJ
Science FictionSuatu kumpulan kalimat yang berasal dari seorang INFJ, yang menceritakan tentang apa yang dirasakannya dan dipikirkannya sebagai INFJ. Tidak banyak yang bisa mengerti perasaan seperti ini jika dia bukan benar-benar INFJ. Hal utama yang bermain dala...