Buah Yang Tumbuh Dari Pohon Trauma

34 3 0
                                    

Kepribadian INFJ tumbuh dari trauma

~Sedikit perlu diingat kembali, INFJ adalah karakter atau kepribadian, bukan seseorang dengan perilaku yang khas.~

Yah... Aku sendiri tidak menyangkal bahwa kepribadian INFJ tumbuh dari trauma. Sebagai INFJ, aku akan berkata bahwa itu fakta.

Seorang INFJ belajar dari trauma masa lalunya. Kami menganalisa apa yang mejadi penyebabnya, bagaimana mengatasinya di masa depan, bagaimana cara bersikap yang benar jika masalah seperti itu datang kembali, adakah penyelesaian alternatifnya, bagaimana cara beradaptasi, dan sejenisnya. Itu selalu kami pikirkan di benak kami setiap kali masalah datang di hidup kami. Mengapa? Karena kami pernah berjumpa dengan suatu masalah besar di masa lalu yang tidak bisa kami atasi sama sekali sehingga timbullah trauma dalam diri kami.

Siapa yang suka dengan trauma? Tentu saja tidak ada satu orang pun yang akan bahagia jika dirinya memiliki trauma. Tapi kepribadian INFJ, memang selalu hadir pada orang-orang yang memiliki trauma berat dalam hidupnya, dan biasanya orang-orang tersebut menghadapi traumanya dengan cara yang tidak umum.

Umumnya orang ketika menghadapi suatu trauma, mereka akan marah, sedih, melampiaskan emosi mereka dan menuntut hak-hak mereka.

Berbeda dengan si INFJ, biasanya pemahaman mereka terhadap suatu kejadian traumatis masih terlalu polos saat trauma itu terjadi. Sehingga, ketika mereka memiliki sebuah trauma, mereka akan diam dan berpikir ada yang salah. Tapi mereka tidak bisa mendapatkan jawaban solusi dari sesuatu yang dirasa salah itu. Yah, bagaimana pun, sejatinya batin mereka terluka parah tapi mereka tidak mudah sadar akan hal itu.

Oiya, disaat kejadian traumatis itu terjadi, disaat itu juga bisa saja si INFJ ini mengeluarkan emosinya, entah menangis atau depresi, aku tidak yakin si INFJ akan marah saat itu juga karena dihadapan suatu masalah biasanya INFJ lebih memikirkan solusi ketimbang emosinya sendiri.
Nah, tapi setelah kejadian traumatis ini berlalu, INFJ hanya akan diam seakan tidak pernah terjadi apa-apa. Padahal, tanpa disadari telah timbul trauma di diri INFJ.

Setelah mereka sadar ada trauma di dalam diri mereka, biasanya INFJ cenderung diam untuk menimbun trauma itu sendiri di dalam hati, meski di dalam pikiran mereka selalu sadar bahwa ada sesuatu yang salah di dalam dirinya. Mereka menimbunnya bukan karena sok kuat, tetapi karena mereka masih tidak mengerti apa itu trauma. Namun sejatinya mereka sadar bahwa batin mereka terluka atas kejadian traumatis itu.

Rumit sekali bukan? Fakta kedua tentang INFJ adalah mereka lambat memproses kejadian yang menimpa dirinya sendiri.

Hahaha entah kenapa aku merasa kesal punya kepribadian yang seperti ini.

Aku kesal karena saat aku memproses kejadian yang menimpa orang lain aku bisa lebih cepat. Namun saat diriku membutuhkan diriku sendiri, justru aku lambat sekali. Kesal rasanya, tapi aku heran kenapa banyak yang mengidolakan kepribadian INFJ ini.

-INFJ 6w7

Tentang INFJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang