Balada Sang Penggembala

23 2 0
                                    

Langkah kecilnya tertatih
Menyamakan jarak dengan tuannya
Parau suara itu kian mencekik
Mengikis napas yang mulai tersengal

Tubuh ringkihnya tak mampu mengejar
Tertinggal jauh dari kawanan domba
Dahaga ini membuatnya sekarat
Sedang di padang sudah kering kerontang

Nasib malang si anak gembala
Caci tak cukup, kini takdir berkhianat
Di manakah letak adil sesungguhnya?




—veronikavoa—

Karuna AksataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang